22. The Wedding Day

1.7K 205 98
                                    


Mari kita baca☺️

Kini setelah aksi irene menerkam jisoo hidup-hidup, mereka tengah berkumpul di ruang tengah apartemen irene dengan irene yang duduk di single sofa kebesarannya sambil masih menatap jisoo tajam dan sedangkan jisoo yang ditatap sedang duduk manis diobati oleh rose dengan diikuti jennie yang duduk disamping rose.

Jennie sedari tadi meringis melihat jisoo merintih kesakitan saat tengah diobati, sungguh menyedihkan sekali wujud si chicken yang ia cintai itu. Rambut berantakan, muka bonyok dan hampir penuh dengan cakaran, pipi yang memerah menampilkan cap tangan akibat gamparan dan lengkapnya lagi baju yang lusuh terkoyah, semua itu jisoo dapat setelah diterkam oleh singa jelmaan kelinci si queen of visual bae joohyun alias irene.

"Apa kau melirik-lirikku hah?! Mau aku ulangi lagi?!" Sewot irene yang melihat jisoo baru saja meliriknya tanda kesal.

"Ck kenapa tidak kau bunuh sungguhan saja aku?! Kau menyiksaku" gerutu jisoo yang kesal pada irene yang bar-bar, jika tidak ada rose yang bersama mereka sudah dipastikan jisoo hanya tinggal nama.

"Oh kau menantangku?! Baiklah ayo aku potong lehermu!" Sungut irene yang akan berdiri menghampiri jisoo.

"Eonnie eonnie tenangkan dirimu, kita bicarakan baik-baik ne? Kau tak mau masuk penjara sia-sia kan hanya karna si bodoh ini" ucap rose seketika mencegah dan merendam amarah irene, jisoo yang ciut hanya bisa bersembunyi dibalik punggung rose, ucapan dan tindakan memang berbeda, itulah jisoo.

Sedangkan jennie yang menonton drama UFC secara live tersebut hanya mampu menghela nafasnya kasar, lagi-lagi jisoo membangunkan singa yang sedang mengamuk. Benar-benar bodoh pikirnya.

"Ck awas kau, jika tak ada siapa-siapa sudah kujadikan rendang kau" geram irene kembali duduk disofa kebesarannya.

Jisoo hanya mampu diam, ia tak berani lagi merajuk atau mencoba menarik simpati irene, itu hanya akan sia-sia baginya karena irene kali ini tak bisa dijinakan.

"Baiklah, sekarang jawab pertanyaanku, apa yang kau lakukan pada jennie didalam kamar mandi tadi hingga ia mendesah?!" Tanya irene masih dengan tatap tajamnya pada jisoo.

Jennie yang mendengar pertanyaan tiba-tiba dari irene menelan ludahnya kasar, ia masih malu dengan desahan laknatnya tadi yang terdengar oleh kedua sahabatnya tersebuy tetapi sekarang irene malah mempertanyaan perihal tersebut..

"Astaga aku malu jika mengingatnya" gerutu jennie didalam hati.

"Aa aku ti tidak melakukan apa-apa" jawab jisoo gugup, ia takut jika irene mengetahui apa yang dilakukannya tadi, bisa-bisa nyawanya akan benar-benar terancam.

"Jangan membohongiku kim jisoo" ucap irene mengintimidasi jisoo.

"Ssungguh, aku hanya menciumnya" ucap jisoo tak mau memberikan fakta sebenarnya, ia harus mencari cara lain untuk mengalihkan topik pertanyaan irene saat ini.

"Apa yang kau cium?" Tanya irene lagi.

"Hanya bi bibirnyaa" jawab jisoo masih gugup.

"Kau yakin hanya bibir? Lalu apa itu yang ada dileher jennie?!" Tanya irene sambil melirik kissmark pada leher jennie.

Jisoo yang ikut mengalihkan arah pandangnya pada jennie pun menelan ludahnya kasar. Sungguh cerobohnya dia.

Still Love You | JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang