epilog #2

848 90 7
                                    

Felix dudukan dirinya di atas pohon tumbang, dirinya tak tenang, memilih keluar diam - diam dari rumah sederhana miliknya dan changbin.

Mengumpulkan kayu bakar yang ada di sekitarnya, dan jentikan jari nya buat kayu bakar tersebut terbakar menjadi api unggun, usap perut datar nya perlahan.

"Feli iri" gumam nya, tatap api dihadapannya, masih dengan telapak tangan yang mengusap perut nya "kenapa Feli enggak dikasih anak sih sama tuhan ?" Tanya nya pada angin malam.

Sebenarnya changbin sudah bilang beberapa kali untuk tidak mempermasalahkan masalah keturunan, keduanya bisa mengadopsi saja, tapi rasanya tak enak didengar jika raja selanjutnya bukan darah daging Felix sendiri.

Felix masih tatap api unggun dihadapannya Hingga lengan kekar memeluk perut nya dari belakang "kenapa di luar sendirian ? Hm ?" Felix terkekeh mendengar suara serak dari changbin.

"Pengen aja, langitnya lagi cerah tuh" tunjuk Felix pada langit yang memang sedang ditaburi bintang "iya, ada bintang nya" balas changbin, duduk di samping Felix "tidur, besok kita ke istana" ah, Felix ingat, besok kan ia akan menelusuri desa untuk mencari rakyat yang kurang mampu.









"Icung !!" Felix berlari memeluk kakak kembarnya, tentu saja jisung balik peluk "gimana yah ?" Tanya Felix, Chris menoleh "kau akan mencari mereka sendiri ?" Felix mengangguk yakin sebelum ia tutup mulutnya dan berlari darisana.

"Feli ? Feli kenapa !?" Panik jisung, changbin kejar Felix yang ternyata menuju kamar mandi, memuntahkan sesuatu yang nyatanya hanya cairan putih, Felix menoleh ke arah cermin menampakan figur changbin.

"You ok ?" Tanya changbin, berdiri di samping Felix "maybe, kepala ku pusing banget, kenapa tiba - tiba gini ya ?" Felix sentuh kening nya sendiri, namun takada hawa panas.

Changbin menghela nafas, bawa Felix pada dekapannya "mungkin gara - gara kemarin kamu hiperaktif banget, lari - lari demi roti melon, terus ke pantai" balas changbin, Felix dekap balik changbin, tanamkan wajahnya pada dada changbin.

"Masih mau ke desa ?" Tanya changbin, Felix mendongak "iya, bolehkan ?" Changbin tersenyum, mengangguk pelan, memang tak bisa menentang Felix.

"Tapi harus ada Deket aku terus ya ? Jangan terlalu capek, aku takutnya nanti kamu sakit berkepanjangan" Felix mengangguk, kecup hidung changbin buat changbin terkekeh.








"Feli kenapa tadi ?" Tanya jisung kala netra nya menangkap figur Felix dan changbin "muntah dikit, mungkin kemarin terlalu hiperaktif demi roti melon" balas changbin buat Felix mendengus sebal.

"Muntah ?" Tanya seungmin, Felix mengangguk "muntah nya kayak gimana?"  Felix menoleh ke arah changbin kemudian kembali pada seungmin "bening gitu sih Bu" balas Felix buat jisung tatap Felix dengan pandangan berbinar.

"Emang kenapa Bu ?" Tanya Felix, seungmin menggeleng, tersenyum pada anak bungsu nya kemudian di dekap "we just wait okay?" Felix dan changbin mengernyit bingung.











"Terimakasih yang mulia !" Seru salah satu bocah buat Felix tersenyum ramah "jangan panggil yang mulia, panggil kakak aja, oke ?" Tiga bocah di hadapannya mengangguk, pamit dari sana.

"Sayang ? Udah ?" Tanya changbin, Felix menoleh, berdiri dari jongkok nya sebelum pandangannya mengabur "sayang ? Hey ? Fe ?"

Bruk !

Felix ambruk ke samping buat beberapa rakyat nya menjerit kaget melihat sang raja ambruk di hadapannya "fe ? Hey ?" Segera changbin angkat Felix untuk dibawa ke istana.

"Kalian bagikan sisanya" suruh changbin, pergi dari sana dengan Felix di gendongannya.

"Tolong panggilkan dokter" suruh changbin pada salah satu maid yang menyambut nya di istana, naik ke lantai atas dimana adanya kamar felix.

Chris, seungmin, jisung dan minsoo bingung melihat changbin yang begitu terburu - buru "itu Feli kenapa astaga, ayo ikuti" keempatnya mengikuti langkah changbin dengan minsoo digendongan jisung.

"Changbin Feli kenapa ?" Tanya Chris, changbin menoleh "tadi pas bagiin makanan ke anak kecil Feli langsung ambruk" balas changbin dengan nada khawatir.

Beruntung dengan cepat dokter datang, changbin genggam jemari Felix semoga tak ada hal yang tidak - tidak menimpa Felix namun sang dokter malah tersenyum "selamat yang mulia raja seo"

Changbin mengernyit, tapi tetap menerima jabatan tangan si dokter "kenapa ? Feli kenapa ?" Tanya seungmin, agak kesal dengan si dokter yang bertele-tele.

"Yang mulia, engkau menjadi ayah sejak tiga Minggu yang lalu" ucap sang dokter buat changbin terdiam masih berusaha mencerna "woah ! Feli hamil !" Seru jisung buat changbin menoleh patah - patah pada Felix.

Setelah si dokter pamit pergi Chris rangkul changbin "hey, soon to be Daddy" ujar Chris, changbin tersenyum senang, raih jemari Felix untuk ia kecup.

Melihat adegan tersebut yang ada disana memilih keluar, biarkan pasangan ini menikmati kebahagiaan nya.

"Astaga pusinghh" changbin menoleh, terlihat Felix tengah membuka matanya perlahan, segera changbin dekap Felix, ikut berbaring bersama felix "astaga kak, kenapa ?"

"You, soon to be mommy !" Seru changbin buat Felix mengkerut kan alis nya "m-momny ?" Changbin mengangguk ribut .

"Kamu hamil hiks, makasih sayang !" Changbin dekap Felix buat Felix tersenyum senang, dekap juga changbin "kakak bener, semuanya perlu waktu" gumam Felix di pelukan changbin.














Ini epilog ke dua nya, gak bakal nawarin yang selanjutnya, biarin aja kalian minta, wkkwwkk canda, mau satu chap lagi gak ? Cukup satu chap lagi udah :') nanti bosen

Makasih yang udah baca dan vote !
💚

[✓] lost prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang