"astaga fe berhenti !" Changbin tengah mengejar Felix di ramai nya orang - orang desa, mereka berdua memilih pindah ke pedesaan yang ada di belakang istana, membuat rumah kecil dengan pemandangan langsung gunung dan pesawahan.
Felix dan changbin sama - sama memegang tahta tertinggi dikerajaan, mereka hanya akan pergi ke istana ketika dibutuhkan dan membutuhkan saja.
"Ayo cepat ! Nanti roti melon nya habis !" Teriak Felix mengundang atensi pengunjung pasar, Felix berlari senang kala netra nya menangkap pedagang roti melon kesukaan nya masih memiliki stok untuk 1 orang lagi.
Kedatangan Felix di toko tersebut bersamaan dengan bocah lelaki imut "paman, tolong roti melon nya satu" seru bocah tersebut, si pedagang ragu, dihadapannya juga sudah ada Felix dengan pandangan berbinar.
"Maaf nak, tapi roti melon ini sudah dibeli yang mulia raja" ujar si pedagang, si bocah mendongak, membungkuk sedikit ke arah Felix dan berlalu dari sana dengan kecewa "eh, tunggu" Felix menahan pundak si bocah.
"Ada apa yang mulia ?" Felix berjongkok menyamakan tinggi nya dengan si bocah, ambil roti melon terakhir dari meja si pedangang "ini, kamu ambil ya"
Namun gelengan yang Felix dapati "kata mama kita harus mendahulukan raja dan keturunan nya" Felix tersenyum, bocah dihadapannya ini sungguh lucu.
"Tapi jika raja sendiri yang memerintah bagaimana ?" Tanya Felix buat bocah tadi diam berpikir "harus dituruti bukan ?" Si bocah mengangguk "makannya, raja sendiri yang memerintah untuk kamu ambil roti ini"
Changbin datang di belakang Felix dengan nafas memburu akibat berlari, hatinya menghangat melihat Felix yang berbincang dengan anak kecil, walau ia tak tau apa yang mereka bicarakan.
"Benar boleh ? Terimakasih banyak yang mulia, paman ini uang nya !" Felix mengernyit menatap uang yang si bocah berikan pada penjual roti "kenapa receh sekali ?" Tanya Felix buat si bocah menunduk sedih.
"Ini aku dapat dari mengamen" astaga, hati Felix mencelos, bisa - bisa nya ia tak tau apa yang rakyatnya derita "a-ah begitu"
Setelah bocah tadi pamit, Felix tatap changbin "ayo ke istana" changbin mengernyit "ngapain ? Roti nya mana ?"
Felix mendengus, suami nya ini sungguh lemot ! Ah iya, mereka berdua sudah menikah, bahkan sudah lulus kuliah, hanya belum dikaruniai seorang anak.
Keduanya sampai di istana, disambut bungkukan sopan dari para pelayan "Feli !" Felix menoleh mendapati kakak satu - satunya tengah berlari sembari merentangkan tangannya padanya.
"Icung ! Feli kangen !" Jisung mendengus "siapa suruh gak mau tinggal disini" ujar Jisung buat Felix menyengir tanpa dosa.
"Loh ? Feli, ada apa nak ?" Felix menoleh segera berlari ke arah seungmin dan dekap "mana ayah Bu ?" Seungmin tersenyum, tunjuk pintu ruang kerja Chris.
"Ayo kak !" Ajak Felix pada changbin, ditarik nya changbin pada ruang kerja sang ayah "ayah !" Chris menoleh, Felix dekap sang ayah.
"Ada apa kemari tanpa diminta ?" Tanya Chris setelah Felix dan changbin duduk di hadapannya "di pinggir desa masih ada rakyat kurang mampu ayah, bolehkan istana membantu mereka ?" Pinta Felix , Chris tersenyum, tatap changbin yang tak tau apa - apa.
"Tentu, kau mau membantu dalam bentuk apa ?" Tanya Chris, Felix berpikir sebentar "memberi pendidikan dan pekerjaan untuk orang tua mereka !" Seru Felix, Chris mengangguk "lakukanlah jika itu masih dijalan yang benar"
"Icung !" Panggil Felix, Jisung menoleh "suami sama anak icung mana?" Tanya Felix, ia ingin mencubit dan mengigit pipi anak dari pasangan pangeran air dan angin yang sungguh imut itu.
"Lagi nyelem bareng kak Minho" balas Jisung, Felix mengangguk paham, pamit dari istana "kamu beneran mau bantu mereka ?" Tanya changbin kala mereka tengah berjalan di sisi pantai.
"Tentu, memangnya kenapa ?" Felix hentikan jalannya, tatap kaki telanjang nya yang tersapu ombak "raja Chris benar, kau orang yang peduli sekitar seperti ibu mu" ujar changbin, tatap Felix tepat pada matanya.
Felix sungguh cantik di bawah sinar senja "maaf ya" ujar Felix tiba - tiba, changbin mengernyit "maaf kenapa ?"
"Maaf belum bisa kasih keturunan buat kerajaan kita" ujar Felix, changbin cepat - cepat dekap Felix "kita udah bahas ini, gakpapa, semua perlu waktu" bisik changbin.
Felix balas dekapan changbin, menikmati hangatnya pelukan changbin bersama senja di ujung laut "astaga, mesra - mesra an di pantai !" Gerutu seseorang, Felix dengan cepat lepas dekapannya bersama changbin.
Tatap orang yang baru saja menggerutu, ternyata Minho dengan minsoo yang ia tuntun "aaaa minsooo ~" ujar Felix segera dekati anak dari Minho itu tanpa peduli changbin dan ayah Minsoo.
"Aunty Feli ~" Felix merenggut "Minsoo, kan udah dibilang panggilnya uncle bukan aunty" namun hanya tawa yang didapat Felix dari bocah lelaki dipangkuan nya.
"Kamu terlalu cantik sih" ujar changbin buat Minho mendengus.
Hai !
Ini epilog, mau lagi tidak ?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] lost prince
Fantasy- bang fams • changlix "lix tau gak legenda yang katanya pangeran kerajaan elemental api ilang , sayang banget padahal dia keturunan terakhir element api , nanti kerajaan api gak ada dong" - Hwang hyunjin "tau jin , gue tau banget" - (....) Feli...