Setelah mengumpulkan keberanian lima orang pangeran itu setuju untuk masuk ke jalur gelap yang entah kemana ujung nya .
"Gak ada yang punya elemen cahaya apa ?" Ujar hyunjin , pasalnya pepohonan di atas mereka sangat lebat membuat jalanan gelap , diangkat lengannya ke atas buat pepohonan itu sedikit menyingkir , membiarkan cahaya rembulan masuk .
"Cepat ikat !"
Mereka terkejut mendengar teriakan di ujung jalur , disana cukup terang dengan obor yang mengelilingi empat sampai lima gubuk .
"Tunggu" ujar Minho , berjongkok mengambil sesuatu "ini dasi sekolah kita" ucap Minho , menunjukan dasi lusuh yang sudah berwarna kemerahan akibat tanah .
"Ini punya Felix , dia gak pernah cuci dasi , suka pake dasi buat jailan bocil jadinya sobek" tunjuk hyunjin pada sebek an cukup besar di belakang dasi .
"Berarti Felix disana , ayo" ujar Jisung , berlari ke arah cahaya bersama empat lainnya .
Sungguh tak menyangka ada desa kecil di balik batu besar tadi , hanya ada empat sampai lima gubuk disini , penghuni desa pun tak banyak .
"Gimana ini ? Felix nya dimana ?" Tanya Jisung yang sedang bersembunyi di pagar bambu salah satu rumah "mungkin disana , liat , warga disini pada kumpul disana" tunjuk changbin pada salah satu gubuk yang paling besar .
"Ayo kesana" ajak Jisung , kelima pangeran itu berlari ke gubuk tersebut , sesekali bersembunyi di balik pagar atau pohon .
"Mari kita mulai !"
Jisung yang sampai terlebih dahulu di samping gubuk mengernyit , apa yang dimulai , setelah yang lain ikut berdiri di samping nya perlahan Jisung mengintip dari jendela .
Sedikit berjinjit hingga ia bisa melihat keadaan didalam walau tertutup tubuh orang di dalam , matanya membulat sempurna melihat sang adik di ikat dengan lilin menyala mengelilingi nya .
"Astaga" gumam Jisung , changbin yang melihat keterkejutan Jisung ikut mengintip , ekspresi sama seperti Jisung yang changbin keluarkan .
"Kayaknya itu ritual penyihir" celetuk jeongin , Jisung bingung , kenapa jeongin sangat tau tentang sihir .
"Mereka lagi ngapain Jeong ?" Tanya Minho , mengintip dari sela - sela anyaman gubuk "memanggil arwah Phoenix" ujar jeongin , Jisung terkejut tentu saja .
"Phoenix , kami disini ingin bertemu , anak ini membutuhkan mu"
Jeongin menggeleng "sebaiknya kita cepat , mereka bukan ingin bertemu Phoenix , tapi menangkap arwah Phoenix untuk dimasukan pada tubuh nya , jika itu terjadi ia akan memiliki elemen api" jelas jeongin khawatir , pasalnya para orang di dalam sana tak berhenti mengoceh .
"Hyunjin sebaiknya kau buat akar untuk mengikat kaki para orang didalam , aku dan kak changbin akan membuka ikatan Felix , kak Minho padamkan lilin - lilin itu , dan jeongin habisi penjaga di depan itu" ujar Jisung , ke empatnya mengangguk menuruti intrupsi Jisung , karna diantara mereka sejak dulu hanya Jisung yang hebat dalam membuat strategi .
Jeongin pergi terlebih dahulu , mendekat ke arah dua penjaga di pintu masuk .
Click !
Satu jentikan jari cukup membuat dua penjaga itu terseret gumpalan tanah entah kemana , melihat itu hyunjin mendekay ke arah jeongin , ikut jentikan jari nya dengan wajah sombong buat jeongin mendengus .
Perlahan akar yang hyunjin buat merambat mengikat satu - satu kaki buat para orang didalam panik .
Minho ulurkan tangannya dan mengepal , seketika ombak berukuran kecil menghantam lilin di sekitar Felix buat lilin itu berhamburan .
Jisung dan changbin masuk ke dalam mengundang keterkejutan "siapa kalian !? Kenapa kalian sandera pangeran bang !?" Tanya Jisung , sedangkan changbin berusaha membuka ikatan kuat di tangan Felix .
"Kau tau usah ikut campur ! Pergi , jangan ganggu kami !" Maki salah satu yang berdiri di depan "aku akan pergi bersama adik ku" ujar Jisung , berbalik membantu changbin .
Namun Jisung tak bisa gerakan tubuh nya sama sekali "bodoh , masuk ke sarang para penyihir hanya dengan bekal kekuatan yang belum sempurna" ujar seseorang di belakang Jisung , Jisung kenal betul suara ini .
Changbin membulatkan matanya tak percaya "halo pangeran seo , ayah mu masih tidur , hm ?" Tanya nya , changbin menggeram tertahan , ternyata yang mengutuk ayah nya masih hidup .
"A-ahk lepas !" Teriak Jisung kala ia mengapung begitu saja "biarkan aku membawa arwah Phoenix , pulanglah jaga kerajaan , nenek tak apa disini" Jisung tak percaya , nenek nya sendiri yang membuat ritual ini .
"Pulang atau benar - benar ku habisi adik kesayangmu ini , bagaimana bang Jisung ?"
TBC
Hai ! Ahahhaha , ketawa aja dulu hahaha .Makasih yang udah baca dan vote !
💚
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] lost prince
Fantasía- bang fams • changlix "lix tau gak legenda yang katanya pangeran kerajaan elemental api ilang , sayang banget padahal dia keturunan terakhir element api , nanti kerajaan api gak ada dong" - Hwang hyunjin "tau jin , gue tau banget" - (....) Feli...