8 : met someone in the past

797 116 6
                                    

"dulu rame banget tentang pangeran api yang ilang , banyak yang berspekulasi kalo pangeran api itu dibawa arwah Phoenix" ujar changbin di samping Felix , ini sudah satu Minggu sejak mereka mengikrarkan kata teman .

"Aku juga lupa , dulu kenapa bisa hilang ingatan , yang aku ingin cuma satu kata , Felix , udah gak ada lagi" ujar Felix jemari nya memainkan jubah merah nya .

"Gak nyaman ya jadi anggota kerajaan ? Pake pin di baju bikin baju berat , pake baju kaku , jubah harus selalu stay , dan juga harus pake bahasa formal" ujar changbin diangguki Felix , itu benar , Felix lebih suka ketika ia tinggal di apartment , jika malam seperti sekarang ini ia pasti sedang menonton film bersama hyunjin bukan duduk di tepian danau .

"Gimana rasanya punya kekuatan es ?" Changbin menoleh kemudian menggeleng "awalnya aku benci , apasih es ? Nanti juga cair , apalagi sama elemen api , lansung aja kalah , tapi es bisa mencair jadi air , es juga bisa buat pergerakan orang berhenti , lama - kelamaan bangga juga si" balas changbin , Felix terkekeh .

"Sampe sekarang aku cuma bisa bikin bola api kayak gini" Felix buka kepalan tangannya menampilkan bola api berukuran sedang .

"Biasanya yang punya elemen api galak tau" cibir changbin buat Felix menoleh "hah ? Gimana !? Aku galak ?"

"Tuhkan , haha" tawa changbin meledak begitu saja , akhirnya mereka hanya berbincang kecil di tepi danau , lupa kalo besok mereka harus sekolah .








"Ayah , boleh aku tinggal di apartment bareng hyunjin lagi ?" Tanya Felix  setelah sampai di ruang kerja sang ayah , masih memakai baju sekolah .

"Hm ? Apartment ?" Tanya Chris memastikan , Felix mengangguk "bukannya tak boleh , keberadaan mu di incar Feli" ujar Chris , mendekat ke arah Felix .

"Kalo tau gini harus nya aku jauhin Jisung waktu itu" gumam Felix namun Chris masih bisa mendengar , tersenyum lembut tau bahwa anaknya tak nyaman dengan peraturan kerjaan "maafin ayah ya"

Felix memilih pergi dari sana tanpa sepatah kata , keluar dari istana , rasanya Dejavu , jalanan yang ia lewati ini seperti pernah ia datangi .

"Kayak pernah kesini" gumam Felix , tatap sekeliling yang dipenuhi hutan , hari sudah menjelang malam , namun tetap ia lanjutkan perjalanan .

"Bisa - bisanya anak Phoenix datang sendiri padaku" suara gemetar tepat di depannya membuat Felix merinding sejenak , bisa Felix lihat ada bayangan sosok bertudung dengan tongkat di genggaman nya .

"Siapa disana ?" Tanya Felix ragu , ini tidak lucu , Felix penakut .

"Ternyata mantra ku masih berpengaruh padamu , masih lupa dengan ku ?" Bayang tersebut mendekat , semakin terlihat sosok yang berucap barusan , kaki Felix bergetar kala matanya bertemu dengan mata sosok di hadapannya .

"Ingat ?" Tanya nya , Felix menunduk , netral kan nafas nya yang seketika memburu "stop , jangan melangkah lagi" peringat Felix takut - takut .

Sosok dihadapannya tersenyum kecil ,  semakin dekat kan dirinya ke arah Felix "bang Felix , anak Phoenix yang selama ini ku cari" felix benar - benar takut sekarang "habis kau kali ini !"








"Feli !!" Teriak Jisung di tengah hutan , Jisung khawatir , sang ayah memberitahu bahwa Felix pergi dengan perasaan kesal , Jisung takut Felix marah di tengah hutan dan membuat hangus hutan .

"Feli !! Ini icung !" Teriak Jisung lagi , hanya suara hewan malam yang menyahut .

"Ada apa ?" Jisung menoleh , bukan Felix yang ia dapati , namun hyunjin dengan ayunan akar yang ia buat "hyunjin , Feli pergi , aku tak tahu dia dimana sekarang" panik Jisung , hyunjin yang sedang bersantai tentu terkejut .

"Astaga , ayo kita cari !" Panik hyunjin , Jisung gigit bibir bawahnya "kita harus cari bantuan juga , sebaik nya kau pergi ke pangeran yang , ia bisa merasakan seseorang yang menginjak tanah , aku akan terbang ke pangeran Lee , ia bisa merasakan energi api" hyunjin mengangguk , segera pergi dari hadapan Jisung .

Jisung pergi ke pesisir pantai "pangeran Lee ! Aku butuh batuan mu !" Teriak Jisung , semakin mendekat ke arah air tak peduli ombak yang menghantam nya .

"Tolong bantu aku , adik ku hilang hiks !" Jisung tak sadar ada ombak besar yang akan menghantam nya , namun tubuh Jisung terseret oleh seseorang ke pasir .

"Kau bodoh atau bagaimana ? Nangis ya nangis , lihat sekeliling mu ! Bagaimana jika kau tergulung ombak dan tak ada aku ?" Panik Minho , Jisung tersenyum "terimakasih atas perhatian mu tapi aku butuh bantuan mu"

Minho angkat alis nya "apa ?" Jisung menghela nafas "adik ku pergi dalam keadaan marah , dan ia tak kembali sejak tadi , kau bisa merasakan energi api kan ?"

Minho mengangguk , membantu sesama pangeran tidak buruk "biarkan aku fokus" ujar Minho , Jisung mengangguk biarkan Minho pejamkan matanya .








"elemen api memang hebat , bocah seperti mu tidak pantas mendapatkan nya"















TBC
Hai ! Wkwkkw , aku tambahin desk deh , vibes nya Felix udah gak lost prince kek nya wkwkkw .

Makasih yang udah baca dan vote !
💚


[✓] lost prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang