12 : Sorry Grandma, but a traitor must be punished

779 114 5
                                    

Felix melesat begitu saja ke atas langit buat si nenek terkekeh "mau apa kau hah ?" Ikut ke atas awan sana .

"Bertarung di langit huh ?" Tanya si nenek buat Felix terkekeh "let's see how I beat a magician like you in an instant"

Menjauh dari sang nenek buat si nenek mengernyit "apa rencana mu Phoenix" ujar si nenek kala netra nya tak menangkap sosok Felix di gumpalan awan .

Bush !

Tiba - tiba dari gumpalan awan yang sedari tadi si nenek perhatikan keluar semburan lava panas , sontak si nenek menghindar "sialan"

"Oh ayolah , kau akan kalah , menyerah diri padaku tak ada salah nya" ujar si nenek , Felix menggeram "aku tak punya kenangan indah bersamamu , jadi tak ada salahnya untuk membunuh mu bukan ?" Tanya Felix .

Detik berikutnya sayap api milik Felix sudah menyambar wajah si nenek buat si nenek jatuh ke tanah dengan wajah terbakar "hey , bajingan juga kau !" Maki si nenek , bangun dengan bantuan tongkat nya .

Tak !

Detik berikutnya kaki sang nenek tak bisa di gerakan , di tatapnya ke bawah ternyata kaki nya sudah membeku , mencari pelaku orang yang membeku kan kaki nya , ternyata changbin , yang tak jauh , dari ia berdiri tengah tersenyum angkuh "Phoenix, your turn" ujar changbin dengan sedikit membungkuk .

Felix turun perlahan ke tanah , tersenyum miring kala netra nya menangkap sang nenek yang kesusahan melepaskan kakinya .

Bush !

Itu seungmin yang membawa terbang tongkat sang nenek "astaga , sudah tak ada kekuatan ya ?" Tanya Felix dengan senyum manis "kasihan" tambahnya buat si nenek menggeram tertahan .

"Kau tahu ? Aku ingat sekarang , saat aku mencoba untuk pergi ke jalanan besar karna muak dengan ayah , kau ada di tengah jalan , mengahadangku , menyeret ku , memaki ku , beruntungnya aku mencoba pergi dan berhasil , tapi , bajingan nya kau yang membuat ku lupa segalanya" ujar Felix masih dengan mata merah dan sayap api buat yang melihat bergidik takut .

"Aku ketakutan saat itu , aku kira akan ada yang datang , berkata  bahwa ia adalah ayah ku , ternyata tak ada" ujar Felix dengan nada sedih yang ia buat - buat .

"Selamat tinggal , semoga kau mendapat tempat yang lebih baik disana , penyihir licik ! Atau penghianat ? Haha !" Felix tertawa keras , jentikan jari nya buat sang nenek terbakar begitu saja .







Chris dan pangeran lain melihat semuanya "astaga ! Apa yang ku lakukan !?" Panik Felix ketika sayap nya hilang .

"Nek !? Nenek !? Astaga ! A-aku membakar manusia ?" Ujar Felix panik , berbalik menatap orang - orang dibelakang nya yang menatapnya tak percaya .

Sang ayah melangkah padanya buat Felix takut , namun tanpa disangka sang ayah mendekap nya "tenang , bukan kau yang melakukannya , tapi arwah Phoenix"

Felix terisak , karna bagaimana pun ia yang melakukannya "tapi aku membakar ibu ayah , hiks !" Chris usap punggung Felix "penghianat harus dihukum"

"Kalian semua tak apa ?" Tanya Chris pada pangeran lain , semua mengangguk kecuali Jisung , Chris tersenyum , lepas dekapan nya pada Felix .

Melangkah bersama seungmin kearah Jisung yang terduduk menyembunyikan kepalanya pada lipatan kaki "icung ?" Panggil Chris , Jisung angkat kepalanya , tatap Chris yang tengah tersenyum lembut padanya .

Seungmin berikan tongkat si nenek pada Chris "patahkan ini , setelah pemulihan bersama ibu mu kau akan dapatkan kembali elemen angin" ujar Chris , Jisung tatap tongkat di tangan sang ayah .

Raih perlahan , detik kemudian tongkat itu patah , Jisung tersenyum puas Buat Chris ikut tersenyum "ah ya , pangeran seo , kau bisa bawa Feli bertemu ayah mu , aku yakin ayah ku sebentar lagi akan bangun , mungkin jika Felix membantu ia akan cepat sadar" suruh Chris , changbin mengangguk , genggam tangan Felix .

"Emang aku bisa bantu apa kak ?" Changbin tersenyum "nanti kakak kasih tau disana"

"Pangeran Lee ? Ini pageran Lee yang icung suka kan ?"  Tanya seungmin buat Jisung malu , begitupun Minho "ibuu jangan gituuu" seungmin terkekeh "berjalan - jalan bersama di pesisir pantai mengasikan , pergilah bersama" suruh seungmin , Minho ulurkan tangannya untuk di genggam buat Jisung balas dengan malu .

Tinggal pangeran Hwang dan pangeran yang "pangeran yang , terimakasih sudah membantu" ujar Chris , jeongin mengangguk dengan sedikit membungkuk .

Tatapan Chris beralih pada hyunjin , segera nya di dekap pemuda Hwang itu "terimakasih sudah menjaga Felix selama ini" dengan ragu hyunjin balas dekapan sang raja .

"Ah tak apa , lagi pula aku memerlukan contekan juga Hehe" canda hyunjin buat Chris menggelengkan kepalanya .

Setelah kepergian dua pangeran itu Chris tatap seungmin "ayo ke istana es , takutnya Felix membuat kesalahan" ujar seungmin, Chris mengangguk , berlalu dari sana meninggalkan tempat yang sudah kosong itu , masih ada api menyala di sana sini .

"Kak aku gak yakin bisa bantu ayah kakak"















TBC
Hai ! Aku tuh gak sibuk wkwkkw , maaf ya ilang 2 hari , gara - gara tanganku yang suka keringetan aku jadi males ketik , jadi banyak typo , ada gak sih yang sama - sama suka keringetan juga telapak tangannya ?

Kadang keringet nya suka ilang dua harian wkwk .

Btw , selamat hari raya idul Fitri untuk yang merayakan ! 💚

Makasih yang udah baca dan vote !
💚

[✓] lost prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang