Pagi itu Reana diajak Rigel ke sebuah pantai yang suasananya sungguh sejuk. Gadis itu masih menatap keluar jendela mobil. Sedangkan Rigel sibuk mencari tempat parkir.
"Udah, ayo!" ajak Rigel setelah memarkirkan mobil.
"Ayo!"
Reana turun duluan dengan semangat. Ah, sejak kapan terakhir kali dia ke pantai, ya?
Rigel menggeleng heran melihat tingkah Reana yang setiap detik makin membuatnya gemas. Cowok itu pun turun dan menghampiri Reana.
"Semangat banget," ucap Rigel.
"Udah lama nggak ke sini sini!"
"Seriously?" Reana mengangguk.
"Yaudah, kalau gitu, ayo!" Rigel menarik Reana dengan cara menggenggam tangan gadis itu. Membuat Reana awalnya kaget. Tapi setelahnya Reana tidak memikirkan hal itu.
Karena sudah tidak sabaran, Gadis itu melepaskan genggaman tangan Rigel dan lebih memilih untuk berlari ke air laut secepatnya. Reana tersenyum senang. Ah, air laut benar-benar membuatnya lebih tenang sekarang.
Rigel lagi-lagi dibuat heran dengan tingkah Reana yang lucu. Gadis itu kini sudah jarang murung. Memang tidak sepenuhnya, tapi setidaknya gadis itu lebih gampang untuk tersenyum. Rigel senang melihat itu.
"Gel! Ayo, main! Air-nya sejuk banget!" ajak Reana.
"Lo aja. Gue duduk disini." Jawaban Rigel membuat gadis itu malas jadinya. Hingga akhir memilih duduk bersama Rigel di tepi pantai.
"Kok duduk?" tanya Rigel.
"Terus lo kok duduk-duduk juga? Padahal lo yang ngajak gue ke sini."
"Ngambek, ya?"
Reana menggeleng. "Nggak tuh!"
"Bohong!"
Reana berdecak. Menatap Rigel dengan tatapan sebal. "Lagian sih lo bikin males orang aja. Lo yang ngajak juga ke sini. Terus apa gunanya lo ngajak gue ke sini kalau lo sendiri cuma mau duduk-duduk aja. Cih!"
Rigel yang diomeli oleh Reana pun terkekeh kecil. Hal itu tentu makin membuat Reana kesal. Apanya yang lucu?
Rigel membalikkan badan menghadap Reana. Kedua tangannya menompang pada lutut. Sedangkan wajahnya sengaja di tangkup oleh tangannya. Reana yang di tatap begitu jadi salah tingkah sendiri.
"Jadi Reana pengen main air pantai sama gue? Iya? Yaudah kalau gitu, ayo! Jangan marah, ya?" bujuk Rigel yang menurut Reana sangat menggelikan.
"Apasih lo!"
"Jadi gimana? Jadi main air bareng gue?"
"Udahlah, gue jadi males."
Rigel berdiri. Lalu pergi ke arah air, dan mulai bermain sendiri. Sedangkan Reana terus menatap Rigel dengan malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Girl [END]
Fiksi Remaja( Karya 2) Reana Gracelina adalah gadis berkulit sawo matang dengan mata berwarna hitam yang indah. Tapi entah kenapa di sekolahnya lebih mengutamakan fisik. Dia menjadi bahan bully selama 3 tahun. Dia tidak punya teman. Bahkan keluarga kecil pun ta...