●●●
Sudah beberapa hari hubungan Seokjin dan Jisoo menjadi semakin menjauh karena Irene selalu memanasi hubungan mereka
Dengan mudahnya Seokjin malah mempercayai setiap ucapan yang Irene katakan pada dirinya sehingga Seokjin sering berbicara dengan kasar kepada Jisoo.
Jisoo yang tersudut kan hanya bisa pasrah menurut nya Seokjin sudah tidak mempercayai dirinya ataupun mencintai dirinya. Kalau Seokjin masih mencintai nya tidak mungkin Seokjin termakan kata-kata Irene
"Hiksss kalau ini memang maunya oppa hiksss aku bisa apa" Isak Jisoo semakin melemah
"Tidak ada gunanya lagi kalau oppa tidak mempercayai ku lagi! Oppa Boleh mengatakan apapun juga mengatakan aku pembohong aku Terima"
Sekarang Jisoo hanya bisa pasrah, orang yang sudah membuat dirinya jatuh cinta orang itu juga yang membuat Jisoo terluka
"Sepertinya memang begini takdir kita tidak bisa bersatu" Jisoo berjalan mendekat kearah Seokjin
Seokjin berdiri dengan membelakangi Jisoo, emosi Seokjin yang paling menguasai dirinya sampai-sampai tidak dapat melihat kebenaran didiri Jisoo
"Aku mengembalikan ini" Jisoo meletakkan cincin lamaran Seokjin dimeja ruang tamu
"Terimakasih oppa terimakasih sudah menggisi kekosongan hati ku selama ini, terimakasih oppa membuat ku bahagia menjadikan ku orang yang pernah paling bahagia dimuka bumi" Sesat Jisoo menghentikan kata-katanya karena tak bisa menahan airmata nya
"Aku pernah memiliki sosok eomma appa yang sangat menyayangi ku tapi kemudian Tuhan mengambilnya dariku tapi aku tidak bisa marah pada Tuhan untuk itu, lalu Tuhan mengirim seorang malaikat berwujud manusia yang membuat ku merasa sangat bahagia berada di sampingnya setelah tiga tahun orang tuaku pergi hanya oppa yang ku miliki tapi lagi-lagi Tuhan mengambilnya dariku, mempertemukan ku dengannya kemudian memisahkannya" Seokjin masih tetap tidak mau menatap Jisoo
"Kalau hanya untuk memisahkan kenapa harus dipertemukan, kalau hanya untuk menelan kepahitan hidup kenapa aku dilahirkan di dunia? Tidak ada lagi yang percaya padaku kalau aku tidak berbohong"
"Aku berjanji pada oppa untuk tidak ada lagi dihadapan oppa sekarang atau selamanya"
"Nona anda pergi kemana dimalam seperti ini" Tanya Lee
"Dimana asal ku dipungut oppa ahjussi" Sahut Jisoo tersenyum kecut
"Aku datang dengan pakaian lusuh ini begitu juga aku akan pergi dengan pakaian ini, aku tidak pernah memiliki apa-apa hanya oppa yang memberikannya tapi sekarang itu bukan hak ku lagi oh ya ahjussi jangan panggil aku nona lagi" Ucap Jisoo
"Taehyung tolong jagalah oppa selama ini aku tidak pernah menjaga oppa, oppa yang selalu menjaga ku merawatku" Pinta Jisoo pada Taehyung
Kemudian Jisoo pergi dari rumah Seokjin kembali seperti kehidupan awalnya, andai Seokjin percaya kata-kata Jisoo.
"Jangan ada yang menemuinya lagi" Tekankan Seokjin
Lalu Seokjin pergi kedalam kamarnya bayang-bayang Jisoo selalu terlintas dipikiran nya sekarang ini. Tanpa Seokjin tau Taehyung mengikuti Jisoo diam-diam.
Sedangkan semua orang tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa diam menunggu keajaiban yang Tuhan berikan pada mereka nantinya.
Tiga jam setelah Jisoo pulang tiba-tiba Taehyung datang keadaan mengerikan sekujur tubuh nya sekarang dipenuhi oleh darah segar
"Oppa apa yang terjadi" Kaget Jennie
"Dimana Hyung? Seokjin Hyung? " Bukannya menjawab Taehyung mencari keberadaan Seokjin
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘔𝘢𝘧𝘪𝘢 | 𝙺𝚒𝚖 𝚂𝚎𝚘𝚔𝚓𝚒𝚗 {𝐉𝐢𝐧𝐬𝐨𝐨} 𝐄𝐧𝐝
Non-FictionKim Seokjin seorang Mafia sekaligus CEO terkemuka jatuh cinta kepada seorang wanita dari kalangan bawah, Sikap Seokjin yang dikenal mengerikan, kasar tidak pandang bulu dalam menghukum orang yang sedikit melakukan kesalahan. Namun seketika berubah...