.
.Pukul empat pagi Seokjin terbangun dari tidurnya menatap jam yang terletak di nakas sampingnya lalu mengusap wajahnya menggunakan tangan kanannya untuk menghilangkan rasa kantuk.
Sedangkan disamping nya, Jisoo masih tertidur pulas dengan lengan kekar Seokjin memeluk pinggangnya tersebut.
Secara perlahan Seokjin menjauhkan tubuh Jisoo yg tidur lelap pelan-pelan agar tidurnya tidak terganggu oleh pergerakan nya.
Seokjin pun berjalan menuju ke kamar mandi, setelah selesai mandi ia melihat bahwa Jisoo masih terlelap, selesai bersiap-siap Seokjin berniat ingin berpamitan dengan Jisoo tapi tidak tega, akhirnya ia berangkat tanpa berpamitan dengan Jisoo.
Dua jm kemudian Jisoo terbangun dan tidak menemukan sosok suaminya tersebut disamping nya, lalu Jisoo mencari Seokjin kemana-mana namun tidak ditemukan.
"Ahjussi" Panggil Jisoo pada bodyguard yg berjaga dirumah Seokjin
"Ya nona ada yg perlu saya bantu" Tanya bodyguard tersebut dengan sopan
"Nee, oppa dimana? Seokjin oppa? Dia tidak ada dikamar?" Tanya Jisoo yg sedang kebingungan
"Tuan sudah berangkat ke kantor pagi-pagi sekali nona" Sahut bodyguard tersebut
"Kekantor? Kenapa oppa tidak pamit dulu dengan ku?" Kata Jisoo yg malah bertanya pada bodyguard tersebut.
"Ah sa-saya tidak tau nona" Sahut bodyguard tersebut gugup sambil menggaruk ceruk lehernya
"Husshh" Jisoo lalu duduk di sofa ruang tengah
"Tolong Ambilkan ponsel ku didalam kamar" Perintah Jisoo dikarenakan malas untuk kembali ke dalam kamar
Seorang maid lalu naik ke lantai atas untuk mengambil ponsel seperti yang diperintahkan Jisoo, kemudian maid tersebut menyerahkan ponselnya kepada Jisoo
"Terimakasih" Kata Jisoo, walaupun ia sekarang sudah menjadi istri dari seorang kim Seokjin namun Jisoo tak pernah lupa dengan kata-kata Terimakasih, Tolong dan maaf.
Jisoo kemudian menelpon Seokjin namun beberapa kali ditolak oleh Seokjin hingga akhirnya diangkat.
"Hallo oppa"
"Oppa kenapa berangkat ke kantor tidak bilang padaku terlebih dahulu"
"Aku sangat sibuk hari ini jadi tolong lah mengerti Jisoo"
"Oppa sibuk?"
"Sehari saja Jisoo tolong jangan menganggu ku di kantor, pekerjaan ku sangat banyak dan harus selesai hari ini juga, jadi kalau tidak ada yang penting jangan menganggu ku"
Tutt Tutt sambungan telepon diputuskan oleh Seokjin.
Seakan tak percaya Jisoo menatap layar ponselnya tersebut, ini pertama kali nya Seokjin memutuskan sambungan telepon lebih dahulu biasanya Jisoo yg memutuskan
"Nona mau langsung sarapan atau nona mandi terlebih dahulu?" Tanya maid sedikit membungkuk karena posisi Jisoo duduk.
"Ani, aku mau tidur lagi ahjumma aku masih mengantuk" Tolak Jisoo dengan baik lalu beranjak.
Sedikit kesusahan Jisoo berdiri sehingga perlu dibantu oleh maid untuk berdiri dan mengantarkan Jisoo kedalam kamar.
"Nanti kalau nona ingin makan beritahu ahjumma saja biar ahjumma antarin kekamar langsung" Tawar maid tersebut
"Nee" Hanya itu yg keluarkan dari mulut nya lalu masuk ke dalam kamar kembali untuk tidur.
Ternyata tidak, Jisoo bukan kembali tidur melainkan menangis dalam diam karena perkataan Seokjin ditelpon membuat Jisoo merasa sedih
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘔𝘢𝘧𝘪𝘢 | 𝙺𝚒𝚖 𝚂𝚎𝚘𝚔𝚓𝚒𝚗 {𝐉𝐢𝐧𝐬𝐨𝐨} 𝐄𝐧𝐝
Non-FictionKim Seokjin seorang Mafia sekaligus CEO terkemuka jatuh cinta kepada seorang wanita dari kalangan bawah, Sikap Seokjin yang dikenal mengerikan, kasar tidak pandang bulu dalam menghukum orang yang sedikit melakukan kesalahan. Namun seketika berubah...