Mafia 4

2.8K 191 3
                                    


"Akkhh tuan tolong maafkan saya" Lirih Jisoo menahan pergelangan tangannya yang Dicengram kuat

Jisoo meringis kesakitan karena cengkraman namja tersebut sangatlah kuat yang mungkin saja menghancurkan tulang Jisoo.

"Maaf tuan maafkan saya" Lirih Jisoo

Namja tersebut membawa Jisoo keteras restoran itu, karena memang dilantai dua restoran tempat Jisoo bekerja sedang sedikit pengunjung

Sehingga membuat namja tersebut bisa melakukan apa saja terhadap Jisoo, mengingat status Jisoo direstoran hanya seorang pelayan restoran membuat nya leluansa menganggu Jisoo.

"Huh kau pikir dengan kata maaf aku akan memaafkan mu" Namja tersebut menarik paksa lengan Jisoo.

Tepat dihadapan Seokjin Jisoo meringis kesakitan dengan air mata yang mengalir meminta belas kasih dari namja dihadapan nya itu.

Beberapa kali Taehyung dan yang lain berusaha ingin membantu namun Seokjin bersi keras menentang tindakan mereka yang ingin membantu.

'Terbuat dari apa hati Seokjin'

Plakk

Jisoo memegang pipi kanannya kala namja tersebut mendaratkan sebuah tamparan keras di pipi nya yang mulus tersebut hingga menjadi memar

"T~tuan" Sakit tentu yang Jisoo rasakan

"Apa? Kau ingin bilang akan menggantinya" Teriak namja tersebut ditelinga Jisoo

Sedangkan Jisoo menundukkan kepalanya menahan isak tangis nya karena rasa sakit dan bentakan namja dihadapan nya ini

"Akkhh" Suara ringisan tersebut kembali keluar dari mulut Jisoo disaat namja tersebut mencekik lehernya

Sehingga membuat Jisoo memekik kesakitan dan susah bernafas semakin kuat cekikikan namja itu pada leher kecilnya

"Lepas" Suara seseorang yang membuat namja tersebut memalingkan pandangan nya dari Jisoo

Tepat dihadapan nya seorang namja lain yang berdiri tegap dengan tangan masuk kesaku celananya menatap aksi nya menyiksa Jisoo

"Lepaskan dia" Ulangnya lagi penuh penekanan tapi santai

Namja tersebut melepaskan cekikikan nya pada Jisoo namun tidak begitu saja, dia mendorong kuat tubuh mungil Jisoo kebelakang sehingga Jisoo terpental.

"Akkhh hhhuuh huuh" Ringisan Jisoo bersamaan dengan nafas yang memburunya

"Kau ingin menjadi pahlawan" Seru namja yang baru menindas Jisoo

Namun tidak dibalas dari namja yang baru datang sebagai penolong yaa dia adalah 'Seokjin' datang menyelamatkan dengan alasan terganggu dengan ke bisikan

Seokjin melangkah mendekat ke arah Jisoo terkapar lemas dilantai dengan mata tertutup tapi tubuhnya bergetar karena terisak dengan air mata mengalir terus.

Seokjin meraih tubuh Jisoo berniat membangunkan nya, disaat Jisoo sudah dalam posisi duduk tiba² dia kembali terkulai lemas untung Seokjin sempat menahan sehingga tidak menyebabkan kepala Jisoo terbentur ke lantai.

---------------------------------------

"Bagaimana" Tanya Seokjin kala seorang dokter keluar

"Nona baik² saja sekarang, dia hanya memiliki masalah dengan lambung, jantung itu saja" Jawab dokter itu ramah

"Jantung" Seokjin tampak bingung

"Detak jantung nona selalu lemah begitu juga dengan mental yang nona milik" Sahutnya
"mungkin dari dari nona masih anak²" Tebak dokter itu

"Baiklah" Seru Seokjin kemudian dokter tersebut melangkah menjauh menuju ruangan nya

Sedangkan Seokjin menatap pintu yang berwarna putih itu dengan lekat sekali

Hingga kakinya bergerak melangkah masuk kedalam ruangan VIP tersebut

"Enggh" Lenguh Jisoo sedikit demi sedikit membuka matanya

Tangannya memegang kepalanya yang terasa sakit

"Aku dimana" Itu kata pertama yang keluar dari mulut Jisoo

"Rumah sakit" Matanya membulat kala sudah jelas melihat sekeliling

"Emm" Sahut Seokjin yang tidak diketahui Jisoo keberadaannya

Jisoo awalnya sempat kaget dengan kehadiran Seokjin diruangan tersebut

"Maaf tuan tapi saya tidak memiliki uang untuk membayar biaya rumah sakit ini" Ucap Jisoo perlahan ingin beranjak turun

"Berhenti" Tekan Seokjin dengan lantang

"Tuan~" Lirih Jisoo

"Apa kau tidak tau kalau kau sakit" Yang Jisoo lihat wajah Seokjin yang begitu menakutkan dan dingin

"Emm aku hanya butuh istirahat" Sahut Jisoo

Seokjin bedercak remeh

---------------------------------------

"Cepat bawa dia ke markas" Perintah Jungkook pada bodyguard

Dua bodyguard kemudian membawa namja yang tadi menyiksa Jisoo

"Tunggu" Seru Taehyung kala bodyguard lewat disebelah nya

"Kau salah mencari musuh" Taehyung melihat wajah pria tersebut yang sudah tidak berdaya

Namja tersebut sudah lemah tak berdaya disaat para bodyguard Seokjin habis² an menghajar nya tanpa ampun namun tidak sampai dirinya mati begitu saja

"Mencari masalah dengan Kim Seokjin" Tambah JiMin

"Kita lihat apakah kau akan selamat" Smirk Jungkook

"Kurasa tidak" Timpal Taehyung

"Kau tau kenapa?" Taehyung menyeringai

"Karena Seokjin Hyung tidak pernah mengampuni kesalahan orang" Lanjutnya

"Dan tidak memiliki rasa kemanusiaan sedikitpun" Tambah Jungkook

"Bawa dia" Ucap Taehyung dengan lantang

Dua bodyguard lalu membawa namja tersebut ke markas mereka sesuai perintah dari Seokjin.

Entah apa yang akan dilakukannya pada namja tersebut hanya outhor yang tau😅😅

Tibanya Taehyung, Jungkook dan JiMin bersama dengan bodyguard dan maid semua orang yang berada di markas memberi hormat pada ketiga namja tersebut.

Dua bodyguard mendorong kuat tubuh namja tadi sampai terbentur ke dinding lalu membawa paksa dirinya ke kursi.

Namja tersebut diikat kuat di sisi kaki dan tangan sedangkan mulut dibebaskan tidak dilakban karena tidak mungkin ada yang akan menolong.

Lagian namja tersebut juga sudah sangat lemah tidak berdaya untuk berteriak meminta tolong pada siapapun juga.

Beberapa saat kemudian datang lah Taehyung, Jungkook dan JiMin kedalam ruangan penyiksaan tersebut.

'Taehyung, Jungkook, JiMin ternyata juga memiliki jiwa psikopat'

Jungkook berdiri disebuah meja yang terlihat banyak alat² mengerikan,

Taehyung mengambil Pisau kecil dan Jungkook mengambil pistol lalu mengisinya dengan 6 peluru sedangkan JiMin hanya duduk manis menonton film gratis.

‹The Next›

Sorry banyak typo 🙏🏻
Thanks buat yang vote😊
Semoga kalian suka sama ff aku🤗
Dan gak bosen bacanya😅

Rabu 14 April 2021

𝘔𝘢𝘧𝘪𝘢 | 𝙺𝚒𝚖 𝚂𝚎𝚘𝚔𝚓𝚒𝚗 {𝐉𝐢𝐧𝐬𝐨𝐨} 𝐄𝐧𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang