.
.
.Dari posisi berbaring di pangkuan Jisoo kemudian Seokjin beralih duduk disamping Jisoo mendengarkan semua cerita setahun yang lalu langsung dari Jisoo.
Dapat Seokjin lihat ketika Jisoo bercerita ia berusaha menahan cairan bening itu keluar dari matanya disaat yang tidak tepat.
"O-oppa tau? Malam itu malam paling menyakitkan" Runtuh sudah pertahanan Jisoo
"Malam itu oppa sama sekali tidak mempercayai ku sama sekali hikss dan oppa juga membentak ku, oppa tidak tau apa yang aku rasakan saat itu, hikss ketika orang yang paling kita cintai tidak mempercayai kita sama sekali bahkan berbicara kasar itu berhasil membuat hati ku patah oppa" Isak Jisoo
Melihat Jisoo menangis tentu membuat Seokjin sangat merasa bersalah, apalagi Jisoo mengungkit masa lalu dimana Jisoo maupun Seokjin sama-sama menderita
"Maafkan aku Jisoo aku tau aku bersalah aku pantas mendapat hukuman, kau juga boleh membenciku" Kata Seokjin sambil membawa Jisoo ke pelukannya
"Hikss aku tidak bisa membenci oppa aku sangat mencintai oppa" Kata Jisoo
"Maafkan aku Jisoo" Pinta Seokjin, Jisoo hanya mengangguk dalam pelukan Seokjin
"Kita mulai semuanya dari awal" Kata Seokjin
"Berjanjilah oppa tidak akan meninggalkan ku atau menyuruhku pergi seperti dulu" Pinta Jisoo
"Aku janji" Sahut Seokjin
Setelah sekian lama Jisoo hidup sendiri datang Seokjin dalam kehidupannya yang membuat hidup Jisoo lebih bermakna dari sebelumnya.
"Jadi selama ini appa sudah mengenalmu" Tanya Seokjin
"Nee,,, saat kecelakaan appa yang menolong ku sebelum akhirnya Taehyung datang,,, appa meminta ku menjalankan rencana itu untuk mengetahui seberapa besar cinta oppa untukku" Jelas Jisoo
"Kau tau seberapa besar?" Tanya Seokjin yang dibalas anggukan Jisoo
"Oppa selalu merindukan ku mengingat masa saat kita berdua bahkan oppa selalu menangis saat dikantor,,, aku juga merasakan sedih sakit yang oppa rasakan, sungguh aku tidak sanggup melihat oppa setiap saat bersedih" Kata Jisoo
"Kau tau" Kaget Seokjin
"Nee,,, appa memberikan ku laptop yang bisa melihat oppa setiap hari, aku selalu mengamati oppa dari laptop itu aku sangat bahagia kalau bisa melihat oppa saat dirawat di rumah Sakit yang hanya bisa berbaring" Kata Jisoo
Sialan, appa memasang CCTV dimana-mana ternyata, jatuh sudah harga diriku ketahuan Jisoo menangis setiap hari' Batin Seokjin
Bukannya emang sudah jatuh yang Seokjin oppa harga dirinya nangis tersedu-sedu saat di hotel waktu itu:v
"Maafkan aku Jisoo" Kata Seokjin lagi
"Aku sudah memafkan oppa" Kata Jisoo
"Apa mereka semua selalu mengganggumu" Tanya Seokjin
"Hm Jungkook selalu mengejekku Taehyung juga sama hanya JiMin yang tidak sering mengejek bukan berarti dia tidak mengejekku" Kata Jisoo
"Ouh jadi mereka selalu mengganggumu, lihat saja nanti mereka pasti akan aku balas" Kata Seokjin
"Balas saja oppa, biar mereka tau" Kata Jisoo
◆◇◆◇◆◇◆◇
Matahari sudah hampir tenggelam membuat sinar berwarna merah yang terlihat sangat indah untuk dinikmati oleh kedua kekasih yang duduk di balkon
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘔𝘢𝘧𝘪𝘢 | 𝙺𝚒𝚖 𝚂𝚎𝚘𝚔𝚓𝚒𝚗 {𝐉𝐢𝐧𝐬𝐨𝐨} 𝐄𝐧𝐝
Non-FictionKim Seokjin seorang Mafia sekaligus CEO terkemuka jatuh cinta kepada seorang wanita dari kalangan bawah, Sikap Seokjin yang dikenal mengerikan, kasar tidak pandang bulu dalam menghukum orang yang sedikit melakukan kesalahan. Namun seketika berubah...