UMH Chap 3

838 121 57
                                    

Happy Reading 🖤❤

.

========================

Selama perjalanan pulang dari rumah sakit, Tui hanya terdiam, namun matanya menatap intens kepada menantunya.

Flashback on

" Jahitannya sudah mengering...sepertinya luka mu sudah sembuh. Tapi tetap...kau harus meminum obat yg ku anjurkan kepada mu..." ucap dokter Lee, setelah memeriksa jahitan pada tangan Saint.

" Terima kasih dokter..." Saint tersenyum tipis, setelah mengucapkan terima kasihnya kepada dokter Lee.

" Jadi...menantu ku sudah bisa beraktifitas mengunakan tangan kanan nya lagi dok ?" tanya Tui antusias, dokter Lee pun mengangguk.

" Benar sekali nyonya...karna jahitannya sudah kering, hanya saja...jangan di gunakan untuk mengerjakan sesuatu yg riskan dulu...seperti mencuci baju mengunakan tangan...atau pun memeras baju, karna aktifitas itu akan menarik sistem syaraf pada jaringan di tangannya..." jelas dokter Lee panjang, Tui mengangguk tanda mengerti.


Saint dan Tui pun pamit pulang, namun sebelum pulang Saint mampir ke apotik yg ada di rumah sakit tersebut.

" Sayang...mommy ke toilet dulu na, kau tunggulah di sini sampai mommy kembali..." ucap Tui

" Apa mommy tak perlu ku antar ? Aku bisa bilang pada apotekernya untuk menyimpan obat ku dulu..." ucap dan tawar Saint

" Tak perlu sayang...mommy bisa ke toilet sendiri na..." tolak Tui, akhirnya Saint membiarkan Tui pergi ke toilet sendiri, sedangkan ia menunggu Tui di apotik seraya menunggu obat nya siap.

Dengan langkah tergesa-gesa, Tui berjalan menuju ke ruangan dokter Lee. Beruntungnya Tui, karna saat itu dokter Lee sedang tidak ada pasien.

Setelah suster mempersilahkannya masuk, Tui pun langsung menemui dokter Lee.

" Auh...nyonya, ada apa ? Apakah ada sesuatu yg tertinggal ?" tanya dokter Lee tak mengerti.

Tui langsung duduk di depan dokter Lee, dan menatapnya dalam.
" Tolong katakan pada ku...sebenarnya, menantu ku itu...dia terluka karna apa ?" tanya Tui intens

Dokter Lee mengernyitkan keningnya, sesaat ia bingung dengan pertanyaan Tui.
Tui yg mengerti akan hal itu, akhirnya mencoba menjelaskan kepada dokter Lee.
" Aku tidak tinggal bersama menantu ku...aku baru saja datang beberapa hari yg lalu, tolong katakan pada ku dokter...apa penyebab luka di tangannya ?"

Sesaat dokter Lee menghembuskan nafasnya perlahan.
" Sebelumnya ia terserang demam...dan tangannya terluka...karna ada pecahan kaca yg menancap di tangannya.." jelas dokter Lee, Tui langsung ternganga

" A_apa...peca_han kaca..." gumam Tui lirih

Flashback end

" Ya Tuhan...apa yg terjadi pada mereka, bagaimana mungkin menantu ku...menutupi semua ini..." Tui menatap sendu kepada Saint, yg saat ini sedang menyantap makan malamnya dalam diam.

" Oh ya sayang...bukankah tadi kau mengantar Saint ke dokter...lalu, apa kata dokter ?" ucapan Intouch seketika membuyarkan lamunan istrinya.

" Baik suami ku...dokter bilang jahitannya sudah mengering...hanya saja Saint belum boleh melakukan aktifitas yg berat dulu " jelas Tui, Intouch hanya mangut-mangut tanda mengerti.

" Perth...tolong jaga istri mu, bila kami tidak ada..." ucap Tui kepada putranya.

Seketika Perth menghentikan suapannya, kedua matanya menatap tajam kepada Saint.
" Tentu mom...jangan khawatirkan itu " ucap Perth

UNBREAK MY HEART ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang