UMH Chap 12

931 115 65
                                    

2,5 years later

Sekembalinya Morrone dari Italia, ia langsung menuju ke kamar Saint. Rasa rindunya pada el sudah tak tertahan lagi, padahal ia hanya tak bertemu 1 minggu lamanya.

Saat ingin mengetuk pintu kamar, tiba-tiba ia urungkan karna mendengar suara isakan dari dalam kamar putrinya.

Morrone mendengar putrinya menangis, suara tangisannya terdengar amat memilukan sekali.
Akhirnya dengan sangat terpaksa, Morrone mengurungkan niatnya untuk menemui el.
Morrone langsung menuju ke ruang kerjanya, dan berdiam diri di sana.

" Apa yg sudah ku lakukan ? Semua yg ku lakukan...menurut ku sudah benar, namun...mengapa putri ku tak bahagia...." gumam Morrone

Matanya menatap secarik kertas, surat perjanjian yg berisi tulisan tangan Perth.

Morrone menatap surat perjanjian itu dengan tatapan nanar.
" Aku membenci mu...karna pernah menyakiti putri ku. Tapi aku lebih membenci diri ku sendiri...karna sudah membuat putri ku sendiri...menangis diam-diam..." tanpa sadar, Morrone menangis.

.

.

" PAPA !!" teriak el kencang, seraya berlari dan memeluk Morrone

" Hai sayang...Cupp..." sapa Morrone, lalu mencium pipi gembil el.

" Daddy...kapan daddy pulang ?" heran Saint, karna setau Saint daddy nya masih berada di Italia.

" Daddy pulang semalam...bagaimana keadaan mu, apa kau baik-baik saja ?" Morrone menatap lekat putrinya, namun Saint memutuskan tatapan itu dengan memalingkan wajahnya asal.

" Aku baik-baik saja..." sahut Saint pelan, tanpa mau membalas tatapan Morrone.

Morrone meraih tangan putrinya, dan mengenggamnya erat.
" Baby...are you happy with me ?" tanya Morrone dengan suara sendu.

Degg

Saint seketika langsung menoleh kepada daddy nya, dan menatapnya dengan tatapan tak mengerti.
" Apa yg daddy katakan...tentu saja aku bahagia, ada daddy dan el bersama ku...itu sudah cukup..." ucap Saint

" I see..." singkat Morrone

Saint merasa sikap daddy nya sedikit aneh, dan terlihat lebih pendiam pagi ini.
Selama sarapan Saint melihat Morrone hanya makan sedikit, dan selebihnya ia hanya berinteraksi dengan el.

.

.

.

Bangkok, Thailand

" Hahh..." Perth menghempaskan bokongnya di kursi kebesarannya. Menyandarkan punggungnya, sambil memejamkan kedua matanya.

" Bos...ini kontrak yg harus kau tanda tangani, mereka sudah setuju semua mengenai isi kontrak ini...Bos tinggal menanda tanganinya saja..." Perth menerima file berisi kontrak yg di berikan oleh sekretaris barunya, Samantha.

Samantha adalah sekretaris baru Perth, yg di tugaskan untuk mengantikan semua tugas Mark, di saat Mark tak ada.

Mengenai Mark, Perth terkadang menugaskannya mengurus salah satu cabang perusahaannya yg berada di Phuket. Namun sesekali Mark menetap di Bangkok, dan tugasnya tetap sebagai asisten kepercayaan Perth.

" Oh ya Sam...tolong batalkan meeting nanti sore, aku ingin pulang cepat..." ucap Perth

" Baik Bos...akan aku reschedule lagi, ngomong-ngomong...apa Bos ada acara penting ? Tumben sekali...ingin pulang cepat..." cicit Sam.

" Aku harus mengantar mommy...untuk membeli beberapa barang untuk bingkisan...rencananya semua bingkisan itu akan kami berikan ke seluruh anak yg ada di panti..." jelas Perth.

UNBREAK MY HEART ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang