22

2K 311 8
                                    

Thanks buat yang udah baca
Semoga suka:)

Up!

Beomgyu meminum minumannya seraya berpikir maksud dari ucapan taehyun di sekolah tadi, ia tau jika ucapan taehyun itu tertuju pada sunghoon, namun entah kenapa beomgyu yakin jika ucapan itu tidak hanya tertuju untuk sunghoon saja, namun untuk mereka semua juga.

Itu membuat beomgyu menjadi lebih waspada, bukannya apa, beomgyu hanya tidak ingin salah satu dari orang terdekatnya berkhianat padanya.

Ia benci dengan penghianatan, karna beomgyu tau bagaimana rasanya ketika orang terdekatmu berkhianat padamu, itu menyakitkan dan beomgyu tidak ingin merasakannya lagi.

Cukup sekali saja dirinya dikhianati oleh temannya dulu, sekarang tidak lagi, ia tidak mau merasakannya lagi.

Itulah sebabnya beomgyu hanya memiliki sedikit teman sekarang, ia lebih memilih memiliki sedikit teman yang setia dari pada memiliki banyak teman tapi berkhianat.

Contohnya saja hyunjin dan yeonjun, keduanya adalah teman beomgyu, walau yeonjun tidak terlalu dekat dengannya namun beomgyu tau jika yeonjun bukanlah tipe orang yang suka berkhianat.

Beomgyu menghela nafas panjang, menaruh gelasnya yang isinya tinggal setengah. Ia mengalihkan tatapannya kearah sang mama yang tengah duduk santai di sofa sembari menonton televisi yang menayangkan drama kesukaan mamanya itu.

Menampilkan raut muka datarnya saat mendapati tatapan penuh harap mamanya yang tengah menatapnya dengan raut muka memelas, oh dia punya firasat yang tidak enak saat ini, semoga saja mamanya itu tidak memintanya untuk di temani-

"Beomgyu, ayo temani mama belanja"

'Tidak' bantinnya berteriak menyuarakan keengganannya terhadap permintaan sang mama, namun dirinya tidak bisa berbuat apapun saat mamanya itu pergi kekamar untuk berbenah diri.

Ia mendesah pasrah, pasti nanti dirinya akan terombang ambing kesana kemari mengikuti mamanya yang membeli ini dan itu.

***

Taehyun mendudukkan dirinya di single sofa yang ada di samping sunghoon, menatap lurus dinding kaca yang menyuguhkan pemandangan taman belakang didepannya.

Ia tengah berada di rumah sunghoon saat ini, tentunya dia kemari atas permintaan dari jake sendiri yang memintanya datang, alih-alih meminta soobin yang datang.

Mungkin jake sadar untuk tidak mengganggu soobin di saat cowok manis nan sadis itu tengah berkutat dengan pekerjaan bersama dengan yeonjun, mengingat ini merupakan weekend yang berarti hari dimana soobin akan menghabiskan waktu bersama dengan yeonjun, walau sebenarnya hampir setiap hari mereka selalu bersama.

Keduanya hanya diam, tidak satupun yang memulai pembicaraan lebih dulu, keduanya hanya duduk diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Kamu sadar bukan dengan konsekuensi apa yang akan kamu dapatkan nantinya sunghoon" taehyun membuka suara, memilih mengalah dan memulai pembicaraan terlebih dahulu.

Ia tidak bisa terus diam dan mempertahankan situasi seperti ini, yang ada waktunya akan habis untuk hal yang tidak berguna.

"Aku tau"

"Lalu apa yang akan kamu lakukan? Kamu tidak akan menjadi cowok berengsek yang akan meninggalkan jake setelah menuntaskan hasratmu bukan" taehyun berucap santai, tatapannya mengarah lurus kedepan, tidak berniat sama sekali untuk sekedar melirik sunghoon di sampingnya.

Sunghoon terkekeh pelan, dirinya tidak mungkin melakukan hal berengsek seperti itu, toh jika memang dirinya berniat melakukan hal itu, ia tidak mungkin mengeluarkannya di dalam.

"Apa kamu pikir aku seberengsek itu taehyun"

"Mungkin iya, lagi pula tidak ada yang tau bagaimana dirimu selain kamu sendiri sunghoon, manusia bisa menipu orang lain, tapi tidak dirinya sendiri" jelas taehyun seraya tersenyum kecil dan menatap sekilas sunghoon di sampingnya.

Sunghoon hanya diam menatapnya, taehyun benar, manusia memang bisa menipu orang lain tapi tidak dirinya sendiri, dan entah kenapa kalimat itu terasa tidak asing baginya.

Dirinya seperti pernah mendengar kalimat itu, tapi entah dimana dan siapa yang mengatakannya, yang jelas dirinya sudah pernah mendengar kalimat itu, mungkin nanti sunghoon akan mengingatnya.

Sunghoon menghembuskan nafasnya, tangannya terulur menepuk-nepuk kepala taehyun pelan dengan senyum tipis yang terpantri di bibirnya.

"Aku tau kamu khawatir pada jake, tapi aku bisa pastikan jika aku tidak akan pernah meninggalkannya, walau jika jake sendiri yang memintaku untuk pergi-" sunghoon menjeda kalimatnya, menoleh kesamping dimana taehyun tengah menatapnya dengan raut muka datar.

"Kamu bisa membunuhku jika aku pergi meninggalkannya"

Sunghoon menolehkan kepalanya kesamping, memandang taehyun dengan kernyitan di dahinya, ia tidak tau apa yang lucu hingga cowok manis itu terkekeh seperti sekarang.

"Ya ya ya, aku akan meminta seseorang untuk melakukan itu nanti" jawab taehyun seraya meminum secangkir teh yang disediakan untuknya.

Sunghoon memutar bola matanya malas, terlalu malas untuk meladehi cowok di sampingnya ini yang masih ingin menjalani kepura-puraannya.

Ia jadi penasaran, sampai kapan taehyun akan memainkan drama sialan ini? Jujur saja dirinya sudah malas harus bermain drama seperti ini.

Dan sunghoon harap ini semua akan berakhir secepannya, atau sunghoon tidak punya pilihan lain selain mengakhiri drama ini dengan bantuan soobin.

Tbc.

Udah lama gak up, jadi kagen kalian ehehe

Aku nulis ini sebenarnya udah dari tgl 23 mei kemarin, tapi ketunda terus karna beberapa hal dan aku tetiba gak mood buat ngetikkkkk

Sorry for typo

See you

Angel or Devil - Beomtae [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang