36

1.2K 186 24
                                    

Thanks buat yang udah baca
Semoga suka:)










Entah helaan nafas keberapa yang hari ini beomgyu lakukan. Ia benar-benar tidak tau dan tidak peduli.

Benar-benar tidak peduli akan semua persiapan yang kini tengah terjadi di rumah ini, ataupun dengan mamanya yang menyuruh dirinya untuk bersiap.

Ia sudah terlalu lelah dengan semua ini. Tapi dirinya juga tidak ingin membuat kepalanya sakit kembali.

Apa ia harus kabur seperti yang di lakukan oleh orang-orang? Tapi itu terlalu kekanakan.

Keluarganya bisa malu akan kelakuannya nanti, dan beomgyu masih terlalu menyayangi keluarganya hingga tidak sanggup melakukan hal itu.

"Beomgyu, cepatlah bersiap nak. Acaranya akan mulai sebentar lagi"

Lagi. Beomgyu menghela nafas. Suara mamanya yang memberitahunya, membuatnya mau tidak mau segera besiap meski dengan setengah hati.

Siapa pun kamu yang akan di jodohkan dengannya, semoga saja hidupmu akan bahagia walau tidak mendapatkan cinta dari beomgyu karna cintanya yang telah di bawa pergi oleh si manis kang.

Si tampan choi ini merapikan rambut tebalnya agar terlihat rapi meski ia enggan.

'Hanya demi keluarga, setidaknya terlihatlah seolah memiliki emosi beomgyu. Walau itu tidak nyata, setidaknya kamu telah berusaha' batin beomgyu bersuara.

Hanya hari ini, dan setelahnya kamu bisa menjadi dirimu kembali choi.

"Sudah siap?"

Yuri menyembulkan kepalanya dari cela pintu yang tebuka. Sepasang mata wanita paru baya itu berbunar melihat anaknya, yang begitu tampan dalam balutan setelan yang telah ia siapkan.

"Kamu tampan sayang. Dia pasti akan terpesona melihatmu"

Wanita paru baya itu mencubit pelan pipi anaknya yang tidak menampilkan ekspresi apapun.

Hanya diam seperti patung tanpa nyawa yang di buat oleh pematung.

"Tersenyumlah sayang, ini hari besarmu"

Ia mencoba mengajak bicara anaknya. Memberikan semangat pada anak tampannya yang tidak menjawab sama sekali.

Hanya menatap datar tanpa berniat untuk membuka mulut sama sekali.

"Mama mohon, tersenyumlah di depan semua orang beomgyu. Buatlah mereka merasa jika kamu bahagia meski hanya sesaat"

"Tidak janji"

Dua kata, namun cukup untuk membuat yuri tersenyum lebar mendengarnya.

Tidak apa-apa jika anaknya hanya mengeluarkan dua kata saja, setidaknya ia tidak mendiamkan dirinya seperti biasanya.

"Ayo, kita turun. Semuanya sudah menunggu"

Ia manarik tangan beomgyu agar mengikutinya keluar kamar. Menuju lantai satu yang di sulap menjadi tempat pesta pertunangan malam ini.

***

Hal pertama yang beomgyu lihat saat turun adalah keramaian. Bagaimana banyaknya manusia yang berada di rumahnya dengan pakaian mahal mereka.

Si choi muda menarik nafas panjang. Mencoba memasang senyum tampan yang sudah hilang sejak 1 tahun yang lalu.

Demi keluarganya. Semua hanya demi keluarganya. Beomgyu tidak masalah jika harus berpura-pura meski terpaksa.

Kakinya melangkah menuruni tangga terakhir, dan tersenyum pada beberapa tamu yang menyapa dirinya.

Ada beberapa anak kampusnya, juga hyunjin dan jeongin yang telah lama tidak ia lihat.

Angel or Devil - Beomtae [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang