12. Borgol?

3.4K 382 150
                                    


Sarapan pagi ini Voltra terlihat sangat bahagia. Lain hal dengan Retak'ka dan Rusty yang menatapnya ngeri.

Kristal yang biasanya duduk di samping kiri Voltra kini terlihat menjauh dan mengungsi di tempat duduk milik Gamma sembari memeluk tubuhnya yang terlihat bergetar entah kenapa. Gamma awalnya senang senang saja saat pindah tempat duduk karena otomatis ia akan di samping kanan Halilintar, tapi...

"Salahku apa?!" Tangis Gamma seolah penuh derita menatap kakak kakaknya yang malah balas menatapnya dengan tatapan prihatin. Gamma hanya bisa pasrah dengan kedua tangan yang terborgol?

Yups, Gamma sedang di borgol oleh Voltra entah karena sebab yang kurang jelas.

"Bukan cuma kamu kok."

Gamma menoleh ke samping kirinya yang terdapat kakak kesayangannya yang juga bernasib sama seperti tangannya. "Kak Hali~" Gamma seakan ingin menangis saat itu juga. Harapan utamanya pupus sudah.

Beliung dan Nova yang biasanya paling suka merusuh dan tidak bisa diam kini memilih menatap prihatin dua orang yang di borgol itu. Sejahil dan serusuhnya mereka, lebih jahil dan rusuhnya Voltra jika remaja itu sedang dalam suasana bagus maupun buruk.

Retak'ka menahan tawa dengan membekap mulutnya dengan tangan kiri. Rusty menatap datar Retak'ka yang sudah tidak bisa ia harapkan itu mulai mengambil tindakan.

"Ehem. Voltra, ada apa denganmu?" tanya Rusty.

Voltra yang ditanyai tersenyum lebar, tapi kesannya seperti menyeringai iblis. "Tidak ada apa apa kok Ma~"

Seketika itu juga Rusty merinding, Tidak hanya dirinya tapi anak anaknya yang lain bahkan Retak'ka pun juga ikut merinding.

"Dan Kristal? Kenapa tiba tiba pindah di kursi Gamma?" tanya Rusty yang masih penasaran dengan tingkah anaknya yang biasanya terbilang paling waras itu.

Kristal yang ditanyai mamanya sedikit melirik Voltra yang bertepatan menatapnya dengan senyum manis, kelewat manis malah, sayangnya Kristal takut dengan senyum itu, serasa di hantui secara tak langsung. Bulu remang Kristal berdiri lagi.

"Tadi pagi Kristal aku kasih sarapan ketiakku, Ma." bukan Kristal yang menjawab tetapi Voltra dengan tanpa merasa berdosanya, setelah itu Voltra menatap penuh makna pada Kristal.

Semua yang ada di meja semakin di buat merinding dengan pernyataan Voltra, sementara Kristal bergidik ketakutan ketika mengingat ingat kejadian tadi pagi. Memangnya siapa yang mau di ketiaki dan apa lagi kalau ketiaknya bau tujuh rupa macam punya Voltra, tidak terima kasih, Kristal berjanji akan memukul kepala kakaknya itu dengan teflon panas. Tolong di ingatkan.

"Terus kenapa Kak Hali dan Gamma di borgol?" tanya Blizzard yang masih belum mengetahui cerita lengkapnya.

Retak'ka yang aslinya ketinggalan info berlagak seolah sudah mengetahui kejadian yang menimpa dua anaknya. Tanpa di sadari Blizzard menatap papanya dengan tatapan sinis.

"Papa. Jelaskan."

Baiklah, Retak'ka tidak dapat berkutik, manik ambernya mencari celah agar imagenya tetap terjaga. "Ehem! Voltra, sebaiknya kamu yang jelaskan agar lebih dimengerti."

"Heh, bilang saja lah Pa kalau aslinya tidak tahu." sinis Blizzard dengan senyum kemenangan.

Sepertinya mereka melupakan tingkat Kepekaan Blizzard yang luar biasa mengerikan.

Retak'ka yang sudah ketahuan berbohong hanya tertawa canggung. Imagenya hilang sudah.

"Hehehe." Retak'ka menggaruk kepalanya tidak gatal. "Oh ya, tiga hari lagi Papa dan Mama akan ke Swiss selama 2 bulan." Lanjutnya setelah meletakkan sendok dan pisau makannya. Ia hanya mengalihkan topik, bisa panjang ceritanya kalau alasan utama Voltra memborgol kakak dan adik bungsunya hanya karena ia tidak sengaja melihat Gamma dan Halilintar yang mandi bersama dan juga kepindahan tempat duduk Kristal dengan Gamma juga menguntungkan bagi Voltra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Big BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang