NL - 11

4.2K 399 97
                                    

Sudah deg-degan?

Atau biasa saja?

Keluhan yang di alami?

Mari kita lanjutkan~~


***


Saat ini Renjun tengah menjalani pemeriksaan karena pendarahan yang baru saja ia alami. Kedua sahabatnya dan juga Lee Jeno sedang menunggunya di depan ruangan yang saat ini sedang tertutup rapat itu. Haechan sama sekali tidak bisa tenang, begitu juga dengan Jaemin.

"Kalau sampai terjadi apa-apa sama Renjun atau bayinya, gue bakalan habisin lo pake tangan gue sendiri!" ancam Haechan pada Jeno.

Sementara remaja laki-laki itu kini sedang duduk di samping Jaemin sambil meringis kesakitan karena pukulan bertubi-tubi dari Jaemin tadi. Bibirnya robek hingga berdarah, pukulan dari Jaemin sungguh tidak main-main.

"Gue nggak habis pikir sama otak lo yang gila itu. Bisa-bisanya lo mau bunuh anak kandung lo sendiri, memangnya lo itu manusia apa bukan sih?" ucap Jaemin sambil menatap Jeno dengan tajam.

Jeno masih diam tidak menanggapi ucapan dari Jaemin, dan tentu saja hal ini semakin membuat Haechan geram seakan ingin menampar wajah Jeno yang sudah babak belur itu.

"Seenggaknya kalau memang lo nggak punya otak, lo harus punya hati nurani!" lanjut Jaemin penuh penekanan.

"Lo berdua bisa diem nggak sih? Pusing kepala gue dengerin lo berdua ngomong mulu. Lo pikir gue nggak panik juga sama keadaan Renjun di dalem? Mikir dong jadi orang!" ucap Jeno tidak santai.

"Apa lo bilang? Mikir? Heh, lo nggak usah sok-sokan merasa di salahin ya. Ini semua juga karena lo sendiri, Renjun ada di ruangan itu juga karena lo. Nggak habis pikir Jen, lo itu kenapa sih?" sahut Haechan juga dengan kesal.

Jeno pun menghela nafas, tidak ada gunanya juga ia menanggapi karena memang di sini ia yang bersalah. Dan memang benar jika dirinya saat ini merasa khawatir pada Renjun, rasa bersalah sedikit demi sedikit menghampiri dirinya. Perkataan dari Jaemin tadi benar-benar menusuk relung hatinya.

Hingga beberapa saat kemudian, dua orang dokter berjalan menghampiri tiga remaja itu.

"M-mama?"

Jaemin langsung berdiri dan terkejut melihat ada mamanya di rumah sakit itu. Dan ya, mama Jaemin adalah seorang dokter namun ia tau bahwa mamanya tidak bekerja di rumah sakit ini, dan lebih parahnya lagi saat ini ia sedang bersama.

"K-kak Winwin?"

Dua orang dokter cantik. Kim Doyoung dan Huang Winwin yang sedang bertugas untuk melakukan operasi di rumah sakit itu beberapa jam yang lalu. Doyoung adalah senior Winwin, maka tidak heran jika terkadang keduanya di tugaskan di rumah sakit yang sama karena Winwin masih harus banyak belajar dari mama Jaemin itu.

"Jaemin, kenapa kamu ada di sini? Apa temanmu ada yang sakit?" tanya Doyoung pada putra tunggalnya itu.

Jaemin diam, begitu juga dengan Haechan dan Jeno. Mereka semua takut dan gugup.

"Haechan? Kamu juga di sini? Kamu ke sini sama Renjun atau enggak?" kini Winwin yang bertanya.

Tidak ada alasan lagi, cepat atau lambat semua orang juga akan tau tentang kebenaran yang selama ini mereka tutupi. Lebih baik Haechan mengatakan semuanya pada keluarga Renjun saat ini juga, dan perkara Doyoung juga Haechan yakin wanita cantik itu tidak akan membocorkan rahasia ini pada siapapun.

No Longer - Noren Gs✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang