NL - 8

3.2K 362 81
                                    

Update lagi yuhuuuu💕💕
Lagi ada mood baik. 😚😘😍



***


Sepanjang jam pelajaran, Renjun hanya diam dan melamun di dalam kelas. Bahkan ketika di ajak berbicara oleh Haechan saja remaja itu sama sekali tidak menyahut dan hanya menggelengkan kepalanya sebagai respon. Haechan sama sekali tidak tau dengan apa yang terjadi pada sahabatnya itu, tetapi Haechan tau dengan pasti kalau Renjun sedang ada masalah.

Haechan adalah teman yang baik, ketika Renjun sudah di tanya dan tidak mau berkata jujur maka ia tidak akan memaksanya untuk bercerita. Gadis berpipi chubby itu hanya bisa menenangkan sahabatnya dan berusaha untuk tetap membuat sahabatnya itu tegar menghadapi segala masalahnya.

Hingga jam sekolah berakhir pun Renjun masih enggan berbicara sedikitpun pada Haechan. Remaja itu juga memilih untuk pulang sendiri naik bisa daripada pulang bersama dengan Jaemin. Tentu saja hal seperti ini membuat Haechan ataupun Jaemin heran bukan main sebab Renjun sendiri pernah mengatakan bahwa ia tidak suka naik kendaraan umum.

"Jaem, lo ikutin Renjun aja deh jangan pulang duluan. Gue takut dia kenapa-kenapa," ucap Haechan yang saat ini sedang berdiri di parkiran bersama dengan Jaemin.

"Chan, kan gue mau nganterin lo pulang," sahut Jaemin dengan santainya.

"Lo nggak lihat temen gue lagi galau gitu? Kalau dia kenapa-kenapa di jalan gimana? Mau lo tanggungjawab?" geram Haechan kemudian memukul kepala Jaemin pelan.

"Ck, iya-iya gue ikutin si Renjun. Kayaknya sih dia ada masalah sama Jeno," tebak Jaemin sambil memutar kedua bola matanya malas.

"Ya maka dari itu, gue takut nanti dia kenapa-kenapa. Udah deh, sekarang lo ikutin dia keburu jauh nanti," perintah Haechan dengan bawelnya.

"Iya-iya cerewet!" gerutu Jaemin.

"Apa lo bilang?!"

"Enggak, Lo cantik!" ucap Jaemin spontan.

"Dih, nggak waras lo. Sana pergi!" usir Haechan.

Jaemin pun segera menyalakan motornya untuk mengikuti Renjun yang sudah jalan lebih dahulu. Sementara Haechan benar-benar merasa sangat cemas dan khawatir dengan Renjun. Bagaimanapun juga Haechan tidak bisa membiarkan Renjun sendirian di saat seperti ini, tapi ia juga harus segera pulang karena orangtuanya akan berangkat ke luar negeri hari ini.

Remaja laki-laki itu mengikuti bus yang di tumpangi Renjun dari belakang. Namun hanya selang beberapa menit bus itu berhenti di halte kedua pemberhentian, dan Jaemin melihat Renjun turun dari bus tersebut. Seharusnya jika Renjun ingin pulang remaja itu masih menunggu hingga pemberhentian berikutnya.

Maka, tanpa berpikir panjang Jaemin langsung menghampiri Renjun yang sudah berjalan meninggalkan halte.

"Ren, tunggu!" teriak Jaemin dari atas motornya.

Renjun berhenti melangkahkan kakinya, "Lo kenapa ngikutin gue sih? Kan tadi gue bilang lo anterin aja Haechan biar sekalian PDKT," sahutnya tidak santai.

Jaemin berhenti dan turun dari motornya. Remaja itu melepaskan helmnya.

"Haechan nggak mau, dia bilang dia khawatir sama lo dan dia minta sama gue buat ngikutin lo dari belakang," jelas Jaemin. Sementara Renjun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

No Longer - Noren Gs✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang