NL - 17 [END]

5.4K 204 4
                                    

Last Chapter..

.*.*.*

Jam menunjukkan pukul setengah tujuh malam, Jeno baru saja pulang dari kampus untuk menyelesaikan pendaftaran dia sebagai mahasiswa baru. Ada beberapa berkas yang harus ia urus secara langsung, membuat dirinya harus bolak-balik sampai malam hari seperti ini. 

Renjun duduk di tepi ranjang sembari menyisir rambutnya. Dia baru selesai mandi dan berganti baju tidur.

"Kamu baru pulang? Capek banget ya?" tanya Renjun perhatian.

"Nggak sebegitunya kok. Udah biasa juga kan bolak-balik naik motor," jawab Jeno apa adanya.

Pemuda itu tersenyum dan mendekati Renjun. "Kamu udah makan?" tanyanya perhatian.

Renjun mengangguk sebagai jawaban.

Kemudian Jeno duduk berjongkok di hadapan Renjun, tepat menghadap perut sang istri yang sudah mulai membuncit.

"Anak papa lagi apa? Jangan nakal ya di perut mama," ucap Jeno sembari mengusap perut Renjun.

"Dia baik kok, nggak rewel juga," sahut Renjun.

"Bagus deh kalau gitu. Aku jadi tenang,"

Renjun tersenyum tipis melihat Jeno yang begitu perhatian padanya dan juga bayi yang ada di dalam perutnya saat ini. Rasanya hangat ketika Jeno memberikan atensi penuh padanya. Andai saja sejak dulu Jeno bersikap seperti ini, pasti Renjun tak akan mengalami hal sulit hingga membuatnya trauma.

"Kamu bosen nggak sih di rumah mulu?" tanya Jeno pada istrinya.

"Bosen lah," jujur Renjun.

Jeno terkekeh mendengar jawaban spontan dari istrinya itu. "Kalau gitu, kamu mau jalan-jalan sama aku akhir pekan?" tawarnya pada Renjun.

"Kemana?" tanya Renjun penasaran.

"Ke pantai mau?"

Renjun mengangguk antusias. Dia sudah lama sekali tidak pergi ke pantai. Ini adalah waktu yang tepat untuk keduanya saling melepas penat setelah banyaknya permasalahan yang mereka hadapi akhir-akhir ini.

"Aku mau banget. Udah lama aku nggak ke pantai.." ucap Renjun antusias.

"Kalau gitu, kita ke pantai akhir pekan. Tapi, sore aja, ya supaya bisa lihat sunset," sahut Jeno.

"Tapi, emangnya boleh sama mama?" Renjun menatap Jeno ragu. Dengan keadaannya yang hamil seperti ini membuat Taeyong sedikit posesif padanya. Ia takut wanita cantik itu tak mengizinkan dirinya pergi untuk jalan-jalan.

Jeno tersenyum dan mengusap kepala Renjun perhatian. "Tidak perlu khawatir, biar aku yang meminta izin dari mama. Kamu tenang saja, mama juga pasti kasih izin kok," tuturnya.

"Tapi, kalau beneran nggak dikasih izin gimana?" tanya Renjun lagi.

"Aku yang paksa supaya mama kasih izin lah," jawab Jeno santai.

"Pemaksaan," gerutu Renjun.

Jeno terkekeh pelan. "Ini demi kamu kan.." sahutnya.

No Longer - Noren Gs✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang