4. Tersesat di Hutan Geometri (2)

1 1 0
                                    

Apakah kalian sudah menulis angka 0-9, Alhamdulillah, kalian luar biasa dan anak hebat! Baiklah, kalian sudah penasaran kan, kelanjutan kisah ini? Husna dan Hasna sangat terkejut saat Sansan kucing kesayangan Putri menyapa mereka di tepi Hutan yang berbatasan dengan taman Istana.

"Namaku Sansan, kucing cantik, baik hati dan tidak sombong, serta pintar sedunia. Makanya Aku bisa bicara padamu," ujar Sansan sambil bergaya centil.

Hasna dan Husna saling berpandangan, Hasna mengedikkan bahu dan mengangkat kedua tangannya saat Husna memperlihatkan mimik muka bingung dan seperti hendak menanyakan sesuatu.

"Hallo.., mengapa kalian diam saja, bagaimana Aku bisa menolong kalian, jika kalian diam saja, coba jawab pertanyaanku, apakah kalian tersesat?" kata Sansan sambil bergaya layaknya manusia, kedua kaki depannya diangkat.

"Eehm... anu, iya kami tersesat" kata Husna sambil bergumam tidak jelas, "Kami mau pulang, tetapi entah mengapa, Kami tiba-tiba ada di tempat ini. Apakah kamu bisa membantu kami?.

"Baiklaaah, Sansan siap menolongmu,"Jawab Sansan sambil melakukan gerakan hormat saat mengatakan kata siap.

"Tapii, ada syaratnya..., syarat itu adalah kamu bisa menjawab pertanyaanku, begini, aku kan punya saudara, total semua yang ada dirumah berjumlah 10 kucing, saat ini kami terbiasa makan sehari dua kali, dan setiap makan, kami mendapatkan jatah masing-masing kucing satu ikan tongkol, hari ini, aku mendapat tugas untuk belanja ikan tongkol untuk 5 hari. Berapa ikan tongkol yang harus kubeli?" kata Sansan menjelaskan masalahnya sambil menggerak-gerakan badannya, menirukan gerakan manusia.

Hasna dan Husna tertawa terbahak-bahak, melihat tingkah Sansan saat menjelaskan masalahnya yang terlihat lucu.

"Apa ada yang salah?" kata Sansan.

"Tidaak, tidaak, hahahaha, baiklah, kamu lucu sansan, itu soal yang mudah bagi kami, kamu harus membeli 100 ikan tongkol sansan," kata Husna sambil menahan tawa.

"Oh, begitu.., baiklah, aku makin percaya padamu, saat mengatakan itu soal yang mudah, ayo kita harus segera bertemu dengan Raja Eric,"kata Sansan.

"Siapa Raja Eric itu, Sansan? Kata Hasna.

"Nama lengkapnya Baginda Raja Numeric yang agung, beliau adalah raja kami, hanya beliaulah yang bisa mengantarkanmu pulang" kata Sansan sambil mulai berjalan menyusuri jalan.

Hasna dan Husna mengikuti langkah kaki Sansan. Dalam hati mereka terkagum-kagum dengan pemandangan yang terlihat di sebelah kanan dan kiri sepanjang jalan yang mereka lalui, pohon berwarna-warni dengan bentuk buah aneka bentuk geometri, ada buah yang berbentuk seperti bola, kotak, prisma, tabung,bahkan ada yang berbentuk segitiga dan trapezium.

Saat sampai di dekat gerbang Istana, Hasna memarkir sepedanya dan berjalan mengikuti Sansan memasuki gerbang Istana.

Terdengar suara derit pintu saat gerbang terbuka, berpendaranlah cahaya yang menyilaukan mata Hasna dan Husna, mata mereka seperti mau meloncat dari tempatnya, melihat keindahan di dalam istana, langkahnya terhenti untuk menikmati keindahannya, lantainya terlihat bening, dindingnya terlihat penuh dengan ornamen hiasan aneka macam bentuk geometri yang berwarna-warni.

Bagaimana kisah selanjutnya ya? Apa yang terjadi saat mereka bertemu Raja Eric ya? Kerjakan tugas di bawah ini, agar kalian bisa melanjutkan membaca kisah ini.

Bersambung...

🐕🎄🌵🌲🌳🌴🎋🌾🌻🌹🌺🌷💐🐕🎄🌵🌲🌳🌴🎋🌾🌻🌹🌺🌷💐🐕🎄🌵🌲🌳

Tugas : kalian harus membuat bentuk bola, kotak, prisma, tabung, segitiga dan trapesium di kolom komentar ya, Oke? Semangat!!

Kerajaan NumericTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang