Salty Caramel ; (Tsukishima Kei x OC/Reader)

Chapter 31

Duh, darimana menjelaskannya ya? Hm... Mungkin kita balik ke satu hari ketika Kaiyo diajak neneknya ke Tokyo. Tapi sebelum itu, aku ceritakan mengenai hubungan Keiji dan Kaiyo terlebih dahulu. Katanya mereka sepupu, tapi kenapa marga mereka berbeda? Ciri fisik mereka juga berbeda. Lalu apa relasinya?

Yah sebenarnya sifat mereka cukup mirip. Sama-sama tenang.

Kaiyo itu tidak panikkan. Sama seperti Keiji. Tapi mereka berdua memang sering tertekan.

Iya, tertekan.

Yang satu tertekan sama Tsukishima, yang satu tertekan sama Bokuto.

Perbedaan sifat mereka hanya satu. Akaashi itu lebih ke kuudere. Pendiam, tapi ramah. Jika ia menyukai seseorang, pasti dia hanya kikuk, tapi kemudian akan berubah menjadi seseorang yang sangat gentle. Berbeda dengan Kaiyo—tsundere—yang memang galak ke orang yang ia suka. Bagi seorang tsundere, butuh waktu yang cukup lama untuk mencairkan hatinya.

Tipe ini lebih menyebalkan, karena mereka gengsian, sengaja membuat diri mereka tidak bisa ditebak. Berbeda dengan kuudere yang memang aslinya sulit ditebak.

Lah kok jadi bahas tipe dere.

Yaudah pokoknya begitu.

Akaashi Keiji, merupakan sepupu dari pihak keluarga ibu Kaiyo. Jadi dapat dikatakan, ibu Kaiyo dulu bernama Akaashi Akita sebelum akhirnya menikah dan namanya berubah menjadi Shimazaki Akita. Ibu Kaiyo ini merupakan adik dari Ayah Keiji.

Sebenarnya ada beberapa hint mengenai hubungan Keiji dan Kaiyo.

Pertama, marga Akaashi. 'Aka' berarti merah. Ini melambangkan keluarga mereka yang memiliki ciri fisik unik, yaitu dianugerahi bola mata berwarna ruby (contoh : Akita, Kaiyo, Kaito). Lalu mengapa bola mata Akaashi Keiji berwarna hijau kebiruan? Karena Keiji memiliki keturunan mata dari ibunya, yang awalnya bukan berasal dari keluarga Akaashi.

Kedua, nama toko kue Nenek Akiko. The Rouge Boulangerie Patisserie, atau yang disingkat menjadi The Rouge. Kata 'Rouge' sendiri merupakan kata dari Bahasa Perancis yang berarti 'merah'. Ini menyimbolkan warna merah yang memang merupakan 'warna kebangsaan' keluarga Akaashi. Nenek Akiko sengaja mengambil Bahasa Perancis untuk nama tokonya, karena toko kue memang terkenal dengan istilah atau bahasa Perancis.

Inilah mengapa, saat pertama kali Kaiyo datang bersama Kisa ke The Rouge, Keiji juga sedang berada disana. Ia kerap membantu di The Rouge ketika memiliki waktu luang, mengingat toko kue tersebut tidak pernah sepi pengunjung.

Kaiyo dan Keiji memang sangat dekat sejak kecil. Mereka sering bermain bersama. Satu-satunya sahabat Kaiyo saat ia tidak punya siapa-siapa adalah Keiji. Dan hanya dia. Mengingat umur mereka juga tidak begitu jauh.

Saat harus pindah ke Miyagi karena masalah keluarga, Kaiyo sangat merasa kehilangan. Selain adiknya, satu-satunya orang yang ia percaya hanyalah Keiji. Begitupula dengan Keiji. Sejak dulu, pendengar setianya hanyalah Kaiyo. Ia kerap menceritakan semuanya pada adik sepupunya itu. Bahkan cinta pertamanya yang kini sudah pindah ke tempat lain.

Mereka memang masih bertukar pesan lewat SMS atau aplikasi lainnya (ini alasan kenapa Kaiyo 'engeh' sama nama Kuroo saat Kisa nanya sama dia di Chapter 17). Namun meskipun begitu, itu kurang efektif mengingat jadwal Keiji yang cukup padat serta Kaiyo yang mendadak jadi agak ansos karena masalah keluarganya. Mereka kembali bertemu lagi, untuk pertama kalinya adalah kemarin, saat Kaiyo dan Kisa mengunjungi The Rouge.

Itulah kira-kira penjelasan hubungan Kaiyo dan Keiji. Mereka dihubungkan dengan warna 'merah'.

***

Kemarin, saat Kaiyo ditawari Nenek Akiko untuk ikut Tokyo.

Malam itu juga, setelah Kaiyo setuju dan mendapat izin dari kedua orang tuanya, mereka berangkat. Nenek Akiko langsung memesan taksi ketika Kaiyo sudah selesai mengepakkan barangnya. Kaiyo hanya membawa satu tas baju, karena ia memang hanya berada di Tokyo selama empat hari.