Chapter 5

1.6K 258 33
                                    

"Hahh... mereka membatalkan pertandingannya."

Perkataan Takeda-sensei lantas membuat satu lapangan menengok ke arahnya dengan mata melotot. Bahkan wajah Hinata sempat terkena bola voli dari spike Sugawara membuat pemuda berhati lembut itu merasa tidak enak.

"Sebuah prestasi untukmu. Tidak apa, received memakai wajah adalah sesuatu yang jarang ditemui." ucap Kei sambil tertawa meledek. Hinata tidak menanggapi, ia masih tergeletak di lantai—tidak, dia lebih memilih terbaring di sana.

Sawamura yang melihat seluruh anggotanya melongo, termasuk pelatih Ukai, akhirnya menghampiri Takeda. "Ano, sensei. Bisa kau jelaskan lebih lanjut?" pinta Sawamura mewakili pelatih Ukai yang masih membatu. Takeda menarik nafas, ia tahu kejadiannya akan seperti ini. "Barusan pihak Nekoma meneleponku, ternyata hari itu mereka tidak bisa. Mereka berkata bahwa mereka mendapat urusan mendadak di sekolah—" ucapan Takeda terputus karena Tanaka dan Noya berteriak.

"BAGAIMANA INI?! KITA TIDAK BISA MELIHAT BANYAK PEREMPUAN YANG MENONTON KITA?!" pekik Tanaka heboh. Noya menyugar rambutnya, berpose. Bahkan ada cahaya yang datang menyinarinya entah darimana. "Aku... Tidak bisa seperti ini. Impianku adalah melihat para gadis cantik meneriakkan namaku karena aku bermain dengan baik sebagai Libero." ucapnya mendramatisir. Sedetik kemudian, mereka berdua menangis bersama. Membuat satu Klub Voli sweatdrop berjamaah. Bahkan Kageyama hampir memberikan spike kepada mereka berdua jika saja ia tidak ditahan oleh Suga dan mengingat dua orang bodoh itu adalah senpai-nya.

Takeda menggaruk pipinya sambil tersenyum canggung. "Ah, tapi sebagai gantinya... Mereka akan melakukan pertandingan bersama kita saat Festival Musim Semi di lapangan outdoor Karasuno." Takeda berusaha menyelesaikan kata-katanya. Tentu saja perkataannya mengundang binar para anggota Klub Voli itu, tak terkecuali pelatih Ukai.

"Hah, baiklah. Karena minggu besok kita tidak jadi bertanding, maka berlatih seperti jam biasa. Tidak ada penambahan dan pengurangan." putus pelatih Ukai sambil kembali berdiri di depan net untuk memberikan latihan received.

***

"Kau dengar, Kaiyo? Pertandingan voli minggu depan di Nekoma dibatalkan!" Kisa dengan semangatnya yang seperti biasa, memberikan informasi yang sedang hangat di sekolah mereka. Sahabatnya itu—Shimazaki Kaiyo—adalah siswi paling kudet—eh maksudku, tidak peduli dengan keadaan, jadi sudah sepantasnya kan, Kisa memberi setiap informasi yang ada kepadanya?

Kaiyo yang tengah asyik memakan permen karet yang ketiga kalinya dalam sehari ini hanya membuat balon sebagai tanggapan. Kaiyo memang berkata, memakan permen karet adalah hobi barunya saat ini, agar ia tidak perlu banyak bicara terutama pada Tsukishima Kei.

Kisa memutar bola mata saat ia mengerti tanggapan Kaiyo yang tidak peduli. Sejak awal gadis itu tidak ada niat untuk menonton pertandingan voli, apalagi saat mengetahui fakta bahwa Tsukishima Kei adalah Middle Blocker utama Tim Voli Karasuno.

Kisa mendesah. Jelas saja Kaiyo malas.

"Tapi, sebagai gantinya, pertandingannya akan dilaksanakan di lapangan outdoor Karasuno pada saat Festival Musim Semi hari kedua—kalau aku tidak salah ingat." Kisa berkata lagi, kini nadanya tidak seantusias sebelumnya. Percuma, lawan bicaranya pasti akan menjawab;

"Oh."

Kan bener, batin Kisa.

"Kita bermain di hari terakhir ya?" tanya Kaiyo tiba-tiba, membuat Kisa mendongak. "Huh? Ah, iya. Kita main di hari ketiga, sebagai penutupan acara." jawab Kisa. Rabu kemarin, mereka berhasil melewati 'audisi mendadak' dari guru pembimbing klub mereka. Uzui-sensei terlihat sangat puas dengan penampilan mereka kemarin—meskipun harus lebih kompak—dan dengan senang hati memberikan mereka kesempatan untuk tampil sebagai penutup acara.

Salty Caramel ; (Tsukishima Kei x OC/Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang