Chapter 22

1.1K 203 40
                                    

Keesokan harinya...

"Kaiyo!!! Ayo nonton pertandingan voli!" Kisa berteriak dari balik meja kasir. Kaiyo yang tengah merapikan piring bekas pengunjung menoleh. "Kita lagi kerja." jawabnya singkat, memunculkan perempatan di dahi Kisa.

"Kau ini..." Kisa mulai kesal. Namun, gadis bersurai cokelat susu itu mengatur nafasnya. Sabar, Kisa... Masih pagi. batinnya menenangkan diri.

"Kita bisa minta tolong yang lain untuk menggantikan pekerjaan kita untuk sementara, Kaiyo." Kisa berusaha membujuk. Kaiyo yang sudah sampai disampingnya menggelengkan kepala. "Kau tidak boleh lepas tanggung jawab, Kisa." balasnya santai.

"Aku bukan lepas tanggung jawab, ih!" Kisa mulai ngomel.

"Lalu?"

"Gogatsu-san dan Higasa-san sudah bersedia untuk menggantikan kita."

"Are? Kenapa kau yakin sekali? Memangnya mereka tidak kebera--"

"Tenang saja, Shimazaki-san. Kami memang tidak ingin menonton pertandingan voli. Aku pribadi tidak tertarik." Gogatsu memotong perkataan Kaiyo. "Ahahaha, di sana pasti ramai dan sumpek. Aku malas jadinya." sambung Higasa.

"Kan, Kaiyo. Apa aku bilang?"

"Iie. Aku juga memikirkan hal yang sama dengan mereka."

"Apa kau bilang?!"

"Aku malas Kisa. Lagipula nanti siang kita ada latihan--"

"Siapa bilang? Uzui-sensei baru saja menghubungiku untuk tidak perlu latihan. Katanya simpan saja energimu untuk besok."

"A-apa?"

"Tidak ada pilihan lain. Sekarang kau harus ikut. Memangnya kau tidak mau lihat pertandingan Tsuki--"

"Jelas tidak."

Kisa bodoh. Jelas tidak mau kalau kau menyebutkan nama Tsukishima! Kisa meruntuki omongannya. Tapi akhirnya ia menemukan ide cemerlang.

"Kalau kau tidak datang, aku yakin Hinata-kun serta Kageyama-kun pasti akan sedih dan kecewa padamu." Kisa mengeluarkan senjata pamungkas. Kaiyo memang biasa tidak peduli dengan orang lain. Tapi lain halnya dengan Hinata atau Kageyama, apalagi Hinata. Gadis itu seolah tidak bisa menolak, seperti hal nya kepada teman satu ekskul band-nya. Mereka sama-sama penting.

Aku tidak suka membuat Hinata kecewa. batin Kaiyo. Tapi aku merasa aneh kalau melihat Tsukishima...

Memang, sejak tadi pagi, Kaiyo sibuk menghindari Kei. Saat Kei dan Tadashi datang ke booth kelas untuk 'absen' muka, ia sibuk bersembunyi di belakang booth. Alasannya karena ia sedang mencuci peralatan makan. Tapi jauh di lubuk hatinya, gadis itu memang merasa aneh jika melihat Tsukishima, bahkan hanya dari menatap punggungnya saja.

"Eh? Kaiyo-chan~ kau benar-benar mau membuat Hinata-kun dan Kageyama-kun kecewa, huh?" Kisa kembali memprovokasi. Kaiyo menghela nafas panjang. "Baiklah." jawabnya singkat, membuat Kisa memekik senang. Yes!

"Yes! Aku menang! Aku menang~"

"Urusai, Kisa."

***

"Kisa. Ayo kembali."

"Eh?!"

"Terlalu ramai."

"Kemarin lebih ramai dan kau masih menonton."

"Itu karena aku menyukai musik. Tapi aku tidak begitu menyukai olahraga." balas Kaiyo tak mau kalah. Kisa cemberut, namun kemudian ia tersenyum miring. "Oh iya, Kaiyo," panggilnya.

Salty Caramel ; (Tsukishima Kei x OC/Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang