0o0
"Hubungan itu dimulai dengan adanya rasa saling percaya. Kalo gak ada rasa percaya buat apa jalanin hubungan? Cuman buat gabut aja?"
~Lili~0o0
🥀🥀🥀🥀🥀
Tak terasa menit-menit berlalu dengan sangat cepat. Sekarang, bel istirahat telah berbunyi. Pak Dija juga juga sudah pergi meninggalkan kelas.
Disusul dengan semua murid-murid juga satu persatu meninggalkan kelas. Ada yang pergi ke kantin, ke perpustakaan dan tempat-tempat lainnya yang ada di sekitaran sekolah.
Satu-satunya orang yang masih tertinggal dan tetap berada di kelas itu adalah Lili. Lili masih tetap setia duduk di kursinya.
Diam-diam Lili tersenyum dan tertawa meratapi keberaniannya tadi saat mencium pipi Tio. Lili merutuki keberaniannya sendiri. Kenapa ia bisa seberani itu.
Sambil mengacak-acak rambutnya sendiri Lili terus merasakan perasaan yang tak menentu di hatinya.
"Sumpah, malu banget gue. Kenapa cobak tadi gue nyium pipi dia." Lili terus mengacak-acak rambutnya sendiri.
"Lili kenapa lo bodoh banget! Kenapa coba tadi lo langsung nyium Tio tiba-tiba. Aaaaa-gue malu banget," rengek Lili seraya sambil menepuk-nepuk kedua pipinya.
Pipi Lili saat ini merah padam. Entah bagaimana caranya menghilangkan pipi yang sudah kelihatan seperti tomat matang.
Untuk mengurangi kemerahan yang ada di pipinya, Lili pun mencoba membuka layar ponselnya. Dilihatnya waktu istirahat masih tersisa kurang lebih 15 menit lagi.
Lili bergegas keluar ruangan. Lili mengelilingi sekitaran sekolah guna untuk mencari keberadaan Tio. Lili ingin mengucapkan terimakasih karena Tio tadi sudah membantunya.
Jika saja Tio tak membantunya, maka dapat dipastikan saat ini Lili pasti mengeluh kelelahan karena dihukum berdiri di depan kelas sampai jam istirahat.
Lili mencoba mencari Tio ke lapangan basket, tapi tak ada tanda-tanda keberadaan Tio. Lili tak ingin langsung berputus asa, Lili ingin coba mencari Tio di kantin. Siapa tau Tio saat ini sedang duduk santai bersama teman-temannya.
Wajar saja, ini jam istirahat. Siswa mana yang ingin melewatkan jam istirahat mereka. Lili kini berjalan menuju kantin.
Benar saja di bangku paling ujung tampak Tio dan seorang temannya tengah duduk sambil bercanda gurau dengan temannya itu.
Tanpa buang waktu Lili langsung menghampiri Tio. Lili pun langsung mengambil posisi duduk di sebelah Tio. Hal itu membuat Tio kaget. Seketika Tio pun menoleh.
"Kamu Lili, aku kira siapa," ucap Tio sambil tersenyum ramah pada Lili.
Lili turut membalas senyuman itu. Tapi saat Lili melirik ke sebelah untuk melihat wajah teman Tio, ternyata itu adalah orang yang tadi sempat menertawakan Lili saat ia dihukum.
"Elo?" ucap Lili pada orang itu dengan nada heran.
"Kaget liat gue?"

KAMU SEDANG MEMBACA
PELITA {Tamat} (Telah Selesai Direvisi)
Teen Fiction⚠️Telah selesai direvisi⚠️ (BAGI KALIAN YANG UDAH PERNAH BACA, KALIAN BISA BACA ULANG KARENA CERITA PELITA YANG UDAH DIREVISI BAKALAN SEDIKIT BERBEDA DENGAN PELITA VERSI AWAL. BAKALAN ADA BEBERAPA PART YANG SEBELUMNYA GAK PERNAH ADA.) SO, JANGAN LU...