🥀part 32🥀✔

103 45 0
                                    


0

o0

"Setiap orang punya sisi diri yang berbeda-beda."

0o0

🥀🥀🥀🥀🥀

Suasana baru yang sekarang Lita rasakan disaat Lita sudah pindah ke kamar belakang. Lita merasakan perasaan yang aneh. Tetapi ada untungnya, Lita merasa dirinya akan lebih mudah untuk keluar dari rumah itu. Lita bisa langsung melalui pintu belakang yang letaknya tak jauh dari kamar Lita sekarang.

Rasanya Lita malas ke sekolah. Pipinya masih lebam. Bagaimana ia akan pergi sekolah. Tapi bagaimanapun juga Lita harus tetap ke sekolah. Ayahnya akan marah lagi jika hari ini Lita libur ke sekolah.

*.*.*

Lita merasa bosan di sekolah. Tidak di rumah ataupun di sekolah Mita tetap saja sangat suka mengganggu Lita. Untungnya waktu pulang sudah tiba. Seperti biasa, El dengan setianya menunggu Lita di depan pintu gerbang lengkap dengan mobilnya yang mewah.

"Hai Lita, gimana sekolahnya?" tanya El yang menyapa Lita dengan senyuman.

Lita tersenyum kecil. Senyuman tersembunyi di balik masker yang ia gunakan.

"Pipi lo kenapa Lit? Ayah lo yang ngelakuin itu?" tanya El prihatin. El sudah bisa langsunh menebak, pasti ada yang salah dengan keadaan wajah pipi Lita.

"Aku gapapa El. Kita bisa pulang sekarang?" tanya Lita. Lita ingin cepat-cepat pulang.

El mengangguk pelan. El kemudian membukakan pintu untuk Lita. Lita yang hendak masuk tiba-tiba terhenti saat ia merasa ada seseorang yang barusan memeluknya. Lita menoleh ke belakang.

"Kamu Lili, aku kirain tadi siapa," ucap Lita. Lili cengengesan.

"Lo udah mau pulang? Cepet banget. Yuk ikut gue aja dulu," tawar Lili pada Lita.

"Kemana?"

"Ke rumah gue," jawab Lili.

"Lo mau ikut kan?"

Lita mengangguk. Tak ada salahnya jika ia mengunjungi rumah Lili hari ini. Tapi, saat Lita hendak ikut Lili, El langsung menarik tangan Lita menjauhi Lili.

"El maksud kamu apasih? Lili jadi tersinggung itu.

"Gapapa Lit, mungkin El mau ngabisin waktu sama kamu. Lain kali aja lo main ke rumah gue," ucap Lili.

"Gapapa Li?"

"Gapapa."

Lili pun melangkah pergi meninggalkan Lita berdua dengan El.

"Hari ini gue ulang tahun," rengen El sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kamu ulang tahun?"

"Gue beneran ulang tahun hm. Lo ga mau ngucapin?"

"Iya-iya. Happy birthday El," ucap Lita sambil memberikan senyuman lebarnya.

"Ga mau ucapan aja, mau dicium juga," pinta El manja.

"El." Lita memelototi El.

"Gue bercanda. Ayok ikut gue," ucap El sambil mendorong Lita masuk ke dalam mobilnya.

El melajukan mobilnya dengan kecepatan standart. Bersamaan dengan kepergian mobil El, ada seseorang yang sedang merutuki salah satu orang yang ada di mobil itu. Siapa lagi jika bukan Mita. Melihat kedekatan Lita dan El, Mita menjadi memiliki ide untuk mencoba merebut El dari Lita.

PELITA {Tamat} (Telah Selesai Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang