0o0
"Ketika aku berfikir tak akan ada seorang pun yang akan membantuku saat ini. Tapi kamu datang tanpa ku beritahu."
0o0
🥀🥀🥀🥀🥀
Kini Lili sudah berada di kelasnya. Berulang kali Lili terus menoleh ke samping hanya untuk memastikan apakah Lita lagi-lagi tak datang ke sekolah.
Huh, Lili menghembuskan nafas kasarnya. Sungguh, Lili kembali dibuat pusing dan cemas karena Lita.
Sebenarnya kemana perginya Lita. Apakah Lita sekarang benar-benar sudah tak ingin sekolah lagi.
Apakah Lita benar-benar melakukan sesuatu seperti yang selama ini diisukan. Ada apa dengan dirinya sekarang. Lili menggeleng cepat, berusaha mengusir semua pemikiran buruk tentang Lita.
Perlahan, kelas Lili mulai dipenuhi dengan murid-murid. Kelas yang awalnya senyap kini sudah cukup ramai karena suara-suara dari siswa lain.
Tapi tetap saja, Lili merasa kesepian. Lili pun mencoba untuk mengecek handhonenya, mungkin saja Lota pernah menelfonnya setidaknya sekali saja.
Tak lama, harapan Lili kembali hancur karena sama sekali tak ada notif telfon dari Lita.
Lili sekali lagi hanya bisa menghembuskan nafas kasarnya. Lili pun menidurkan kepalanya ke atas meja.
"Tu anak kenapa? Dari tadi pagi gue liat lesu mulu mukanya," ucap siswi dengan rambut yang digerai dan yang posisinya berada di seberang kanan bangku Lili.
Dia menanyakan pertanyaan itu pada teman sebangkunya. Teman sebangkunya itu pun menoleh ke arah Lili. Dia sependapat dengan temannya itu.
Sudah pasti Lili bisa mendengar ucapan siswi itu. Oh ayolah, jaraknya dengan siswi itu cukup dekat. Jadi wajar saja Lili bisa mendengarnya.
"Iya, gue liat dari kemarin-kemarin juga sebelum kita libur tu anak emang udah murung aja," jawab lawan bicara siswi itu.
"Lagian lebay banget. Lita ilang aja ditangisi," ucap siswi dengan rambut yang digerai.
Lili benar-benar mendengar jelas apa yang dikatakan mereka. Lili sebenarnya sudah naik pitam dengan mereka. Lili juha sudah sempat menggenggam tangannya erat-erat karena emosi. Tapi Lili berusaha untuk tetap diam.
Lili tak ingin mencari keributan. Untuk kali ini biarlah mereka menggosip sesuka hati mereka. Lili hanya ingin kedamaian.
Tak lama seorang guru laki-laki memasuki kelas. Sontak semua siswa yang tadinya sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing mendadak terhenti.
Lili pun juga turut menghantikam aktivitasnya. Sebisa mungkin Lili ingin fokus memperhatikan penjelasan guru itu.
Setelah memgucapkan sapaan pagi pada guru itu dan tak lupa doa juga, pembelajaran pun dimulai. Guru itu mulai menjelaskan materi yang dibawanya.
Sepanjang waktu guru itu terus menerangkan materinya, rata-ata semua siswa memperhatikan guru itu. Terkecuali Lili, kalian pasti sudah bisa menebak apa yang dilakukan saat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
PELITA {Tamat} (Telah Selesai Direvisi)
Fiksi Remaja⚠️Telah selesai direvisi⚠️ (BAGI KALIAN YANG UDAH PERNAH BACA, KALIAN BISA BACA ULANG KARENA CERITA PELITA YANG UDAH DIREVISI BAKALAN SEDIKIT BERBEDA DENGAN PELITA VERSI AWAL. BAKALAN ADA BEBERAPA PART YANG SEBELUMNYA GAK PERNAH ADA.) SO, JANGAN LU...