eps 21

5.9K 660 56
                                    

Vote Anjim!!!
*
*
*
*
*

Waktu terus berjalan, kandungan Jennie semakin membesar, dan untungnya Ia sudah memulai homschoolingnya. Jadinya sekarang hanya Lisa yang bersekolah di sekolah umum.

Semuanya terasa sangat singkat, Lisa merasa baru kemarin dia memperjuangkan Jennie, dan sekarang ia akan mempunyai anak saja.

Selama mereka berdua bersama, tak ada masalah yang mengganggu keharmonisan rumah tangga mereka, karna mereka saling terbuka dan saling percaya.

"J, aku berangkat sekolah dulu." Jennie yang sedang membaca novel menoleh kearah Lisa.

"Yaudah hati hati." ucap Jennie gak peduli.

"Lah? Gak mau peluk?" ujar Lisa berjalan menghampiri Jennie.

"Diam disana!" ucap Jennie membuat Lisa berhenti.

"Kenapa? Aku cuman mau peluk kamu." ucap Lisa menggaruk lehernya.

"Kamu bau!" Jennie menutupi hidungnya dengan wajah meringis.

Lisa tau itu. Jennie, istrinya sedang ngidam tak mau dekat dekat dengannya. Menyiksa? Jelas! Dia jadi tidak bisa memeluk tubuh mungil istrinya.

"Udah ih sana pergi!"

Lisa mengangguk.

"Assalammualaikum." ucap Lisa mulai membuka pintu kamar.

"Berhenti." ucapan Jennie menghentikan langkah Lisa yang akan keluar dari kamar.

"Ada apa lagi?" Jennie beranajk dari kasur dan menghampiri Lisa dengan perut buncitnya.

"Salim." ucap Jennie dengan tangan kiri mengapit hidungnya.

Lisa menjulurkan tangan kanan nya dan langsung diambil oleh Jennie, lalu ditempelkan ke bibirnya.

"Waalaikumsalam." balas Jennie dan langsung menjauh dari Lisa karna tak tahan dengan bau Lisa yang membuatnya sedikit mual.

"Kalau ada apa apa telpon aku." ujar Lisa lalu pergi dari kamar.

*****

Disekolah, Lisa menidurkan kepalanya dengan malas diatas meja.

Ketiga sahabatnya hanya terkekeh melihat tingkah laku Lisa.

"Udah kali jangan sedih. Kan, dirumah masih bisa ketemu." ucap Wendy menepuk pundak Lisa.

"Gua gak semangat." ujar Lisa menolehkan kepalanya kearah Seulgi.

"Lebay lo anjir!" Seulgi menoyor kepala Lisa.

"Singkirkan sedihmu, mari kita ke kantin." Ajak Jisoo menyeret tangan Wendy.

"Lu yang ngajakin, lu juga yang ninggalin." ucap Seulgi lalu mengikuti langkah Jisoo dan Wendy sambil menarik tangan Lisa yang nampak lemas.

*

Dikantin, keempatnya duduk dimeja paling pojok dengan makanan didepan mereka.

"Gimana nih sekarang." ucap Jisoo mengunyah makanan.

"Maksud?"

"Lu sama Irene?" tanya Jisoo..

"Ya gituu.. Gua niatnya mau minta restu sama Papahnya, tapi Papahnya selalu gak ada waktu." ucap Seulgi memasukkan siomay kedalam mulutnya.

"Kalau lu, Wen? Gimana?" tanya Jisoo kepada Wendy.

Lisa hanya diam mendengarkan.

"Gua udah minta restu dan direstuin. Malahan Papahnya Joy minta gua buat cepet cepet ngelamar anaknya." jelas Wendy menyeruput minumannya.

[1] ALIM! [Jenlisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang