eps 22

5.3K 729 44
                                    

Vote Anjim!!
*
*
*
*
*

Beberapa hari setelah kejadian itu, Lisa sedikit menghindari Jisoo. Namun Wendy masih terus berada disamping Jisoo, walaupun hatinya masih merasakan kecewa dan sakit.

Seulgi? Entahlah, dia hanya mengikuti alur saja. Sesekali ia juga menemani Lisa, dan sebaliknya.

Seulgi sudah mulai memaafkan Jisoo, ia juga berniat membantu Jisoo untuk berbicara pada orang tua Rose dan Jisoo.

"Udah jangan terlalu dipikirin, dia lagi butuh waktu." ucap Seulgi sambil mengusap pundak Jisoo.

Jisoo menolehkan pandangannya kearah Seulgi, lalu tersenyum tipis.

"Lisa pasti benci sama gua." ucap Jisoo lirih.

"Kata siapa? Enggak kok, dia gak benci sama lu. Dia cuman butuh waktu aja. Kan, dia yang paling deket sama lu." ujar Seulgi mengusap ngusap punggung Jisoo.

Didepan mereka, ada Wendy dan Lisa yang tengah bermain basket. Mereka masih berkumpul, namun dengan rasa canggung. Apalagi Lisa.

"Gu dari 3 hari yang lalu gak pernah liat Irene. Dia kemana?" tanya Jisoo mencoba membuang sedikit rasa canggungnya.

"Ooohh dia ke rumahnya neneknya yang lagi sakit." jawab Seulgi menatap kearah depan.

Jisoo mengangguk mengerti..

"Kalau Joy?" tanya Jisoo sekali lagi..

"Nah, kalau dia gua gak tau kemana. Wendy juga gak dikasih tau sama Joy." kening Jisoo mengerut bingung.

"Loh kok?" ujar Jisoo bingung.

"Entah." Seulgi mengangkat kedua bahunya tak tau.

*****

Sekarang Seulgi, Lisa, Jisoo, dan Wendy lagi ada diperjalanan menuju rumah masing masing. Mereka satu kampung, tapi beda RT sama RW. Lisa dan Seulgi RT01/RW02, Jisoo dan Wendy RT02/RW03.

"Gua duluan ya." ujar Seulgi yang telah berdiri didepan pagar rumahnya.

"Yoi!" balas ketiganya..

"Hati hati kalian."

Lisa, Wendy, dan Jisoo melanjutkan perjalanan sambil memantul mantulkan bola basket.

"Oper sini, Lis." ucap Wendy, lalu Lisa mengoper bola.

Wendy menangkapnya dengan sempurna, lalu memainkan bola basket dengan lihai.

"Jis, tangkap."

Jisoo menangkap bola yang melayang kearahnya dengan tangkas.

Lisa berhenti berjalan saat melihat sekumpulan ibu ibu yang berada didekat gerobak sayur, disana terdapat Emaknya dan Umi yang sedang memilih sayuran.

"Gua kesana dulu. Kalian duluan aja." ucap Lisa lalu melangkah menghampiri kedua wanita paruh baya yang Lisa sayang.

Wendy dan Jisoo memperhatikan punggung Lisa yang mulai menjauh.

"Udah ayo pulang. Keburu sore." Wendy merangkul pundak Jisoo lalu membawanya pergi.

"Dia masih butuh waktu." ucap Wendy mengusak kepala Jisoo. Membuat Jisoo memberengut kesal.

"Tapi bolanya gimana?" ucap Jisoo menatap bola basket milik Lisa yang berada ditangannya.

"Besok kan hari minggu, balikin aja besok." ucap Wendy melepaskan rangkulannya.

-Skip-

Lisa memasuki rumah dengan tiga kresek dikedua tangannya. "Ini ditaro dimana, Mak?" tanya Lisa..

[1] ALIM! [Jenlisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang