33.Cemburu

5.4K 199 1
                                    


H
A
P
P
Y

Reading
Semuaaaa

•••

Hari ini adalah hari pertama Oriza dan Reza masuk kuliah. Mereka kuliah di universitas yang sama, Tidak hanya universitas saja yang sama tapi juga mata kuliah yang sama. Itu bukan kemauan Oriza melainkan kemauan Reza. Oriza hanya menuruti kemauan Reza kalau dirinya tidak menuruti ia tidak di perbolehkan untuk kuliah.

Posesif, satu kata itu cocok sekali untuk seorang reza. Semenjak Oriza di nyatakan hamil, Reza menjadi sangat manja, protektif, dan juga posesif. Paket lengkap bukan?.

{{ Gays jujur ya aku tuh masi Sma kelas 1 ( baru masuk si lebih tepatnya) jadi aku kurang tau sama yang namanya perkuliahan. So maaf ya kalo ada yang salah tentang masalah yang berbau perkuliahan, wajarin aja gitu yaa. }}

📍Back to back to the groove 📍



"Yang kamu gak boleh pergi tanpa aku, inget itu?!" Kata Reza menegaskan perkataannya yang di rumah tadi. mereka berjalan memasuki pekarangan universitas, tidak lupa Reza merangkul pinggang Oriza posesif.

Saat mereka sedang mengikuti ospek tiba tiba saja ada yang menghampiri mereka. Ralat, bukan mereka tapi Oriza.

"Hai salken" sapa laki laki itu lalu mengulurkan tangannya untuk di ajak bersalaman.

Ketika Oriza ingin membalas uluran tangan laki laki itu tiba tiba saja Reza yang membalas uluran tangannya. "Salken juga" balas Reza dengan tatapan tidak sukanya. Tak lama kemudian Reza melepaskan uluran tangannya.

Oriza menyenggol lengan Reza dengan sikut "gak boleh kaya gitu, dusun" bisik Oriza memperingati.

Oriza tersenyum ke arah laki laki itu "maaf ya, dia emang kaya gitu orangnya" ucap Oriza tidak enak.

"Sans. Oh ya nama gua alvito, panggil aja Vito" ucap Vito memperkenalkan dirinya kepada Oriza.

"Gue Oriza, terus yang di sebelah gue --"

"Reza, suami sah nya Oriza" potong Reza menekan kata 'suami sah'. Tak lupa dengan tatapan menantang dan tidak sukanya.

---

Semenjak kejadian seminggu yang lalu, Reza masih setia mendiami Oriza, kalau Oriza bertanya pasti jawabannya singkat, contohnya : hmm, iya, oh, terserah, dan bahkan tidak di jawab. Oriza sudah mati matian merayu Reza. Mulai dari menciumnya, memeluknya, dengan sikap sok manjanya, dan masih banyak lagi. Tapi Reza tetap tidak menggubrisnya.

Hari ini mereka baru saja pulang dari kuliah. Ketika mereka sudah memasuki rumah tiba tiba saja Oriza ingin makan  bakso, tetapi Reza  yang menjadi abang tukang baksonya.

Oriza melirik ke arah Reza yang sedang bersandar di sofa sambil memainkan hapenya "sayaaaang" panggil Oriza dengan suara yang di buat manja.

Hening, tidak ada jawaban.

"Rezaa, suami ku sayaaaang" panggil Oriza lagi, tetapi dengan posisi memeluk Reza dari samping.

Tidak ada jawaban lagi. Satu satunya cara agar Reza meresponnya adalah mengambil hape Reza secara paksa.

Oriza merebut hape Reza lalu menyembunyikannya di balik tubuh mungilnya "paan si, gak lucu" geramnya kesal, tangannya mencoba meraih hape yang berada di belakang Oriza.

Nikah Saat Sma (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang