Ekxtra part 2

4.8K 139 1
                                    

H
A
P
P
Y

Reading
semuaaaa

•••

Jam dinding yang berada di dinding kamar Oriza dan Reza sudah menunjukkan pukul enam lewat sepuluh sore. Dimana mereka berdua tengah bersiap-siap untuk pergi ke acara reunian. Tentu saja sebelum bersiap-siap, mereka terlebih dahulu melaksanakan shalat Maghrib berjamaah. Sedangkan Nevan dan Tamara, mereka sudah di titipkan ke Rina sejak tadi sore.

Untuk persoalan kado, mereka membungkusnya masing-masing. Katanya supaya kejutan nanti di sana.

Reza keluar dari kamar mandi hanya dengan satu handuk yang melilit di pinggangnya. Rambutnya yang basah membuat kesan hot di sana. Apa lagi pada saat air itu berjatuhan ke bawah.

"Aku pake baju apa yang?" Tanya Reza sambil mengeringkan rambut dengan hair dryer di samping Oriza berada yang kini sedang merias wajahnya dengan sedikit polesan.

"Tuh, di gantung depan lemari baju" jawab Oriza tanpa menoleh sedikitpun ke arah Reza, dirinya sedang berada di dalam mode fokus.

Setelah selesai, Reza menghampiri lemari pakaian yang Oriza maksud. Reza mengambil baju tersebut dengan pandangan tidak percaya dan dahi yang menyerngit bingung.

Reza menghampiri Oriza yang kini sedang memasukkan barang-barang yang akan ia bawa ke dalam tas kecilnya. "Yang, masa aku pake baju warna pink, sih? Apa kata temen-temen aku nanti di sana" Reza memasang wajah melasnya.

"Biarin aja kali, orang kita mau cupelan kok" balas Oriza santai.

"Ih yang, nanti aku di ledek abis-abisan sama yang lain. Kamu gak kesian sama aku gitu, kalo aku di ledek bencong" Reza duduk di pinggir kasur sebelah tempat Oriza berdiri sambil memasukkan barang-barangnya.

"Ah elah, bencong luar doang kan? Gak bencong dalem. Biarin aja sih".

"Tapi yang, ih, masa laki-laki gentleman kaya aku di suruh pake baju pink. Malu atuh yang".

"Pake aja sih kenapa, jangan dengerin kata orang".

"Ih Yaaang, kan--"

"Gak ada penolakan! Pokoknya kamu harus pake baju itu! Kamu kan udah janji bakal mau cupelan sama aku" kekesalan Oriza mulai naik, sedari tadi suaminya ini mengoceh tentang masalah warna baju.

Oriza duduk di sebelah Reza yang sedang merengut. Di kecupnya pipi kiri Reza kemudian Oriza menatap wajah Reza intens. "Kalo dari warna baju mah gak bakal bikin laki-laki jadi bencong kok Rez".

"Tapi kan nanti temen-temen aku bakal ngeledek aku" Reza semakin membuat buat raut wajahnya menjadi sedih.

"Biarin aja sih. Kalo bisa kamu jawab gini aja Rez 'Iri? Bilang babuu' gituu" ujar Oriza dengan nada yang di songongkan.

"Ih yaang, tapi aku gak maauu" rengek Reza dengan wajah melasnya.

Oriza berdecak kesal kemudian berdiri di hadapan Reza. "Kamu gak mau pake baju ini?" Oriza menunjuk kemeja berwarna pink yang sedang di pegang Reza.

Reza mengangguk mengiyakan dengan wajah melas. "Oke fine kalo kamu gak mau, aku marah dan kamu gak akan dapet--" dengan cepat Reza membekap mulut Oriza dan memeluknya dari belakang.

"Jangan dong yang" bisik Reza tepat di depan telinga Oriza. Karena dia sudah hafal betul dengan ancaman yang akan istrinya berikan.

Oriza menyingkirkan tangan Reza yang berada di bibirnya, kemudian berbalik mengatakan Reza. "Makanya di pake, yah?" Oriza mengelus rahang tegas milik suaminya.

Nikah Saat Sma (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang