47.Jadi kakek !!!

3.3K 131 4
                                    


H
A
P
P
Y

Reading
Semuaaaa



•••


Empat hari telah berlalu...

Saat ini Oriza sedang membuat sarapan pagi untuk memberi makan para cacing di perut mereka. Sarapan kali ini tidak spesial, ia hanya membuat sandwich yang berisikan selada, tomat, telur ceplok, daging ayam fillet yang di panggang, dengan roti tentunya dan dua gelas susu.

Reza keluar dari kamar dengan penampilan yang sangat rapih karena hari ini dia ada mata kuliah.

Reza duduk di kursi sebelah Oriza. Di hadapannya sudah tersedia sandwich dan juga susu hangat. "Aku makan ya" kemudian Reza mulai memakannya dengan lahap. Walaupun menu sarapannya terbilang sederhana tetapi sangat enak dan juga membuat perut kenyang.

Oriza pun ikut memakan sandwich itu bersama sama. Tak ada pembicaraan pada saat mereka sedang makan, adab itu memang sangat berlaku pada keluarga mereka. Katanya kalau makan sambil berbicara itu tidak sopan dan sangat tidak enak dilihat juga di dengar.

Setelah selesai Reza berpamitan untuk pergi berangkat ke kampus. "Aku berangkat ya sayang hati hati di rumah, kalo ada apa apa telefon aku aja oke" akhir akhir ini Reza memang cerewet terhadap Oriza entah apa sebabnya, tidak ada angin tidak ada hujan tiba tiba saja cerewet.

× di garasi mobil ×

"Iya sayaaang, udah sana nanti terlambat lagi" Oriza mencium punggung tangan Reza dan Reza mengecup dahi Oriza.

"Aku berangkat ya assalamualaikum" sebelum naik ke mobil, Reza mencium bibir Oriza sebentar kemudian memasuki mobilnya.

"Waalaikumsalam, hati hatiii" Oriza melambaikan tangannya saat mobil Reza sudah menancapkan gas.


Saat Oriza sedang menutup pagar tiba tiba saja mobil berwarna putih dan hitam yang ia kenal berhenti tepat didepannya.

Di bukakannya lagi pagar garasi tersebut. Untung saja pagar garasinya bukan di dorong melainkan di lipat, itu memudahkan dirinya untuk membukakan pagar.

Setelah kedua mobil itu parkir, turunlah para emak emak dari dalam mobil tersebut. Rina dan Maria menghampiri Oriza yang kini berada di depan pintu utama.

Oriza mencium punggung tangan keduanya. "mah Bun yuk masuk dulu" kemudian mereka masuk ke dalam dan duduk di ruang tamu.

"Mau minum apa? Biar Oriza yang buat" Oriza berdiri dari duduknya.

"Apa aja terserah kamu" yang di angguki oleh Maria.

"Bentar ya" Oriza berjalan menuju dapur untuk membuat minuman.

Saat mengaduk teh tiba tiba saja perut Oriza terasa sakit, entah itu kenapa. Pikirnya itu hanya sakit perut ingin membuang air besar tetapi rasanya berbeda.

Dengan sekuat tenaga Oriza menahan rasa sakit itu. Oriza berjalan ke ruang tamu membawa nampan berisi teh dan beberapa makanan ringan.

Baru sampai setengah jalan tiba tiba saja perut Oriza terasa sangat sakit berkali kali lipat dari sebelumnya. Dengan refleks tangan Oriza melepaskan nampan yang ia pegang, Oriza terduduk di lantai dan tangannya memegang perutnya.

Rina dan Maria menengok ke belakang saat mendengar suara pecahan gelas. Betapa terkejutnya mereka ketika melihat Oriza yang terduduk sambil memegangi perutnya menahan sakit yang begitu luar biasa dan juga ada air ketuban yang pecah.

Nikah Saat Sma (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang