46.Kentut lo

2.2K 115 1
                                    


H
A
P
P
Y

Reading
Semuaaaa

•••


"Nih di makan ya" ucap Oriza ketika menaruh sepiring buah di meja komputer yang Reza tempati. Oriza menarik kursi agar duduk berdekatan dengan Reza.

"Makasih" Reza memakan buah yang Oriza bawakan tadi tanpa menoleh sedikitpun ke arah Oriza.  Matanya masih terfokuskan ke satu arah.  Komputer, setelah merekam cover-an mereka, Reza langsung mengedit nya sebagus mungkin di komputer miliknya.

Oriza tidak mau ambil pusing karena Reza yang tidak menoleh ke arahnya. Yang biasanya para cewe merengek karena perlakuan dari pasangannya, itu tidak terjadi pada Oriza. Memang Oriza itu manja pada Reza tetapi tahu batasan. Ia melihat Reza sedang sibuk jadi ia tidak mengganggunya dulu, lain waktu bisa bukan?.

Karena bosan Oriza mengambil salah satu novel yang ia beli tadi siang, Oriza duduk di tempat yang ia duduki tadi di samping Reza. Di bacanya novel ber genre romace itu dengan sangat serius.

Setelah lamannya Reza berkutat dengan komputer akhirnya ia telah menyelesaikan vidionya. Reza meregangkan otot-otot badannya. Reza menoleh ke samping di mana tempat Oriza duduki.

Reza tersenyum sambil mengelus rambut panjang  Oriza yang sedang tertidur pulas. Selama itu kah gua ngedit ni satu Vidio?.  Novel yang ia baca tadi kini sudah berada di atas wajahnya sehingga menutupi kecantikan wajahnya.

Di ambil novel itu dari tangan Oriza. Ketika Reza sudah mengambil novel itu seketika ingin rasanya ia tertawa terbahak bahak dan meledek Oriza mati matian.

Bayangkan saja, mata yang tertutup setengah, mulut yang terbuka dengan lebar mangap, dan ada air liur di ujung mulutnya.

Tak mau melewatkan kesempatan yang sangat amat langka, Reza mengambil handphone nya yang berada di atas meja kemudian membuka aplikasi kamera.

Di potretnya Oriza dari beberapa arah. Reza sungguh menahan tawanya dengan sekuat tenaga takut takut membangunkan singa laut yang sedang hamil, bisa bisa kena sleding dirinya.

Seketika Reza mendapatkan ide yang sangat amat cemerlang. Di ambilnya buku novel tadi dan di taruh kembali ke atas wajah Oriza kemudian menyamakan dengan posisi pertama Oriza tadi.

Reza mengalihkan dari Foto ke Vidio. Di vidionya Oriza  yang masih tertidur di bawah buku novel.

"Oke gays jadi istri gua tuh lagi tidur, tapi kali ini tidurnya tuh super duper langka makanya gua vidioin sapa tau masuk musium" ucap Reza tentu dengan suara yang sangat kecil.

Handphone Reza masih merekam tidurnya Oriza. "Yo gays kita intip aja" kemudian Reza mengambil novel itu   dengan senyuman jahil tentunya.

Saat Reza sudah mengambil novel itu tiba tiba ia di buat kikuk dan menyeringai. "Eh kesayangku udah bangun ternyata".

Oriza bersedikap dada, matanya memicing tajam ke arah Reza. "Apa Lo pake vidio vidio segala" ucap nya geram.

Reza langsung mematikan rekaman video tersebut lalu memasukkan nya ke dalam saku celananya. "Gak ada yang ngerekam kok yang".

"Lambe mu gak di rekam".

"Gak sayang" Reza duduk di bawah tepat di depan Oriza, kemudian menjatuhkan kepalanya ke paha Oriza.

"Gak salah lagi".

Reza menyeringai memperlihatkan deretan gigi putihnya. "Istri ku pinter deh".

"Nyebelin" cibir Oriza. "Apus ih Vidio nyaa" Oriza berusaha mengambil handphone Reza. Tetapi gerakannya terbatas karena perut Oriza yang menonjol, sedangkan Reza berada di bawahnya.

Nikah Saat Sma (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang