44.Perkara novel

2.5K 116 3
                                    


H
A
P
P
Y

Reading
Semuaaaa


•••

Satu bulan telah berlalu, dimana usia kandungan Oriza sudah menginjak sembilan bulan.

Kini Oriza dan Reza masih berada di kediamannya. Seharusnya Oriza berada di caffe tetapi bunda dan mama melarangnya, sebagai gantinya mereka lah yang akan mengelola caffe tersebut selama Oriza selesai melahirkan dan pulih.

Sedangkan Reza, ia tidak ada mata kuliah untuk hari Jumat dan Sabtu. Enak sekali bukan? Bisa di bilang dia libur tiga hari, Jumat Sabtu dan Minggu berurutan sekali.

Reza tidak ingin keluar selama seharian ini, ia hanya ingin di rumah bersama istri tercintanya. Sebenarnya ia di ajak nongkrong oleh teman kampusnya, tetapi ia tolak dengan alasan 'gak ah, gua mau manja manjaan sama istri gua'.

Tidak banyak yang Oriza di lakukan di rumah. Ia hanya memasak, menyapu, menyiram tanaman, dan melakukan  yoga ibu hamil. Semua itu ia lakukan bukan semata mata hanya untuk mengisi kebosanannya, bukan. Tetapi juga untuk memperlancar kelahirannya nanti.

Yap, seminggu lagi Oriza akan melahirkan anak gemoy nya. Tidak sesar, tetapi ia akan melahirkan secara normal.

Perkiraan lahirnya di bulan Juli dan di tanggal dua tiga.

Ia selalu membaca surah Yusuf dan Maryam. Kata ke empat orang tuanya, insyaallah anaknya akan cantik dan ganteng. Kedua surat itu tak lupa ia bacakan setiap hari dengan Reza selepas menunaikan shalat Maghrib dan isya.

"Sayaaaang liat deh aku masak sesuatu" Seru Reza mendekat ke arah Oriza yang sedang menonton Drakor di Tv dengan beberapa buah yang ada di meja.

Reza berlari kecil dengan senyuman bangganya. Tangannya memegang piring yang berisikan nasi goreng dan juga jus alpukat buatannya.

Oriza melirik sejenak melihat penampilan suaminya yang bisa di bilang hot. Rambutnya yang tak beraturan, keringat yang membasahi pelipisnya, dan senyuman bahagianya. Tetapi ia urungkan karena Reza menggunakan celemek berwarna pink miliknya yang di tengahnya bergambar minni mouse.

Sebisa mungkin Oriza menahan tawanya. Bisa bisa Reza cemberut di buatnya.

Oriza terus memperhatikan Reza sampai Reza duduk di sebelahnya. Oriza meneliti nasi goreng tersebut, dari luar sepertinya tidak ada yang salah tetapi ia belum tau dalamnya.

"Aku masak sendiri loh, cobain ya" lalu menyodorkan sendok yang berisikan nasi goreng ke depan mulut Oriza. Di lahapnya nasi goreng tersebut tanpa banyak tanya.

"Gimana enak?"

"Hehe kayanya ini agak rada gosong deh" jawab Oriza jujur sambil menggaruk pelipisnya ragu.

"Oh ya?" Reza melahap nasi gorengnya.

Oriza menahan tawa ketika melihat nasi gosong yang ada di sendok. Ketika Reza melahapnya. "Wle pait banget" seketika tawa Oriza pecah melihat ekspresi wajah lucu suaminya.

"Haha nih minum dulu" Oriza menyodorkan air bening yang ada di atas meja.

Gluk

Nikah Saat Sma (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang