38.Flashback

3K 149 0
                                    


H
A
P
P
Y

Reading
Semuaaaa

•••

Hari hari berganti dengan begitu cepat, satu minggu telah berlalu yang di isi dengan sifat random nya Oriza. Saat ini mereka sedang berada di teras depan sembari menyantap kue yang Oriza bikin tadi.

"Mau lagi gak?" Tawar Oriza ketika melihat piring kecil Reza tinggal satu potong kue kecil yang mungkin sekali lahap langsung habis.

Reza menoleh ke arah Oriza "emang boleh?" Tanyanya.

Oriza mengangguk "atuh ya boleh dong, aku bikin kue kan untuk kamu" jawanya.

"Boleh deh satu lagi" pinta Reza memajukan piring kecilnya ke hadapan Oriza supaya di beri kue. Oriza menaruh kue di atas piring kecil Reza.

Reza tersenyum senang. "Makasih sayang muah" ucapnya lalu mengecup pipi kiri Oriza.

Ketika Reza akan memasukkan potongan kue yang terakhir tiba tiba saja Oriza berucap. "Reza, aku mau cerita"

"Hah? Oh iya sok sok" balas Reza. "Oh iya sebelum itu, kamu mau aku dengerin doang atau ngasih saran juga?" Tanyanya.

Oriza berfikir sekejap lalu mengangguk. "Boleh deh di saranin juga" jawab nya setuju.

"Sok lanjut cerita, aku bakal dengerin" ucap Reza yang di setujui oleh Oriza.

• Flashback on •

Saat itu Oriza berjalan menelusuri koridor kampus menuju lobby untuk menunggu Reza di sana. Tadi saat Oriza mengajak Reza untuk pulang tiba tiba saja Gilang menghampiri mereka berdua. Lebih tepatnya menghampiri Reza.

Gilang ingin meminjam Reza sebentar, katanya ada yang harus di bicarakan secara langsung. Awalnya Reza menolak tetapi dengan ke keukeuhan Gilang, akhirnya Reza meng-iya kannya.

Reza menyuruh Oriza untuk menunggunya di lobby kampus saja. Tanpa banyak basa basi ia langsung menganggukan kepalanya.

Ketika Oriza sudah setengah jalan menelusuri koridor tiba tiba saja ada yang menarik dan membekapnya dari arah belakang. Ia memberontak kuat, tetapi tenaganya tidak cukup dan berakhir pingsan. Di dalam sapu tangan itu sepertinya ada kandungan obat bius, jadi ia menjadi lebih cepat pingsan.

Ketika ia membuka matanya, ia terkejut dan perfikir.  "Ini dimana?" Batinnya sembari menelusuri setiap ruangan yang minim akan cahaya, sempit dan bahkan kotor sekali. Banyak debu bahkan kotoran cicak di lantai juga di berbagai tempat yang mudah di gapai cicak untuk membuang ee nya. Ruangan ini seperti tidak di urus bertahun tahun.

Ketika ingin berdiri tiba tiba saja ada suara bariton yang menggema di ruangan ini. Ia terkejut, yang awalnya ia ingin bangkit dari duduknya tiba tiba saja ia urungkan ketika melihat sesosok yang ia takuti saat ini. Ingat saat ini !.

"Udah bangun Lo ternyata" ucap seseorang yang sedang terduduk di bangku. "Gua kira lo udah mati" lanjut seseorang. Pikir Oriza ini tidak hanya satu orang melainkan ada dua orang. Ada dua suara yang berbeda.

Seseorang itu jalan mendekati Oriza yang tengah meringsud  ke belakang. Di susul juga dengan seseorang yang lainnya.

Nikah Saat Sma (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang