𝐁𝐀𝐁 𝐕: 𝐈'𝐦 𝐬𝐨𝐰𝐰𝐲 𝐮𝐰𝐮 🥺👉👈

569 98 20
                                    

𝑵𝒐𝒑𝒆 𝒚'𝒂𝒍𝒍, 𝒊'𝒎 𝒏𝒐𝒕 𝒅𝒆𝒂𝒅 𝒚𝒆𝒕 𝒙𝒊𝒙𝒊𝒙𝒊

𝑴𝒂𝒂𝒑𝒌𝒆𝒖𝒏 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒕 𝒖𝒑 𝒚𝒂 𝒏𝒆𝒏𝒈. 2 𝒎𝒊𝒏𝒈𝒈𝒖 𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒊 𝑷𝑨𝑻 𝒅𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒔𝒐𝒌 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒓𝒂𝒑𝒐𝒕. 𝑫𝒐𝒂𝒊𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒏𝒂𝒊𝒌 𝒌𝒆𝒍𝒂𝒔 𝒚𝒂. 𝑲𝑬𝑻𝑰𝑲 𝑨𝑨𝑴𝑰𝑰𝑵/𝑨𝑴𝑬𝑵/𝑨𝑺𝑻𝑼𝑵𝑮𝑲𝑨𝑹𝑬, 𝒆𝒕𝒄 𝒅𝒊 𝒌𝒐𝒍𝒐𝒎 𝒌𝒐𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒓 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒐𝒂𝒌𝒂𝒏.

𝑼𝒑𝒅𝒂𝒕𝒆: 𝑴𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒅𝒐𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒂𝒏𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏, 𝒂𝒌𝒖 𝒏𝒂𝒊𝒌 𝒌𝒆𝒍𝒂𝒔 𝒉𝒆𝒉𝒆𝒉𝒆. 𝑳𝒖𝒎𝒂𝒚𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒏𝒌 #8. 𝑻𝒆𝒕𝒆𝒑 𝒂𝒌𝒖 𝒈 𝒎𝒂𝒖 𝒃𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒆 𝒎𝒂𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒅𝒊𝒕𝒂𝒈𝒊𝒉 𝒓𝒂𝒏𝒌 𝒕𝒊𝒈𝒂 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓. 𝑲𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒏𝒂𝒊𝒌 𝒌𝒐𝒌.

𝑶𝒉 𝒊𝒚𝒂 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒃𝒊𝒔 𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒈 𝒕𝒂𝒖 𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒈 𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒃𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒊𝒏𝒊 𝒌𝒆 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎, 𝒃𝒖𝒕 𝒊'𝒎 𝒑𝒓𝒐𝒖𝒅 𝒐𝒇 𝒚𝒐𝒖 𝒈𝒖𝒚𝒔. 𝑲𝒆𝒆𝒑 𝒖𝒑 𝒕𝒉𝒆 𝒔𝒑𝒊𝒓𝒊𝒕💪🏻

_______________________________________

Hari ini [Y/N] masih marah dengan Shinsō, maka dia enggan menjemputnya untuk bermain. Sebagai gantinya ia melangkah ke taman sendirian.

Begitu [Y/N] kecil tiba di taman, dia... tidak tahu mau berbuat apa. Semua anak kecil yang bermain di sana setidaknya memiliki satu teman bermaian. [Y/N] tidak mau menginterupsi mereka begitu saja. Ia tak mau terkesan sok kenal.

Namun, [Y/N] juga tak mau terkesan nolep.

Akhirnya [Y/N] memutuskan untuk bermain di ayunan kosong sendirian. 'Haruskah aku pulang kembali saja?' Pikirnya.

Sekedar informasi, ini sisi yang disukai Shinsō dari [Y/N].

Dari awal mereka bertemu, [Y/N] tampak terkesan kesepian. Karena itu, setiap kelas dan les, setiap istirahat makan siang,setiap pulang sekolah dan pulang les, mereka selalu lalui bersama. Tanpa ada gangguan dari pihak ketiga. Dengan begitu perhatian [Y/N] bisa sepenuhnya terfokus pada Shinsō.

Bayangkan akan seberapa terkejutnya Shinsō jika ia tahu [Y/N] telah berteman dengan orang selain dirinya.

"OI! GADIS TONG SAMPAH!" "K-kacchan!"

Seketika lamunannya buyar. [Y/N] menoleh ke arah suara yang memanggilnya. Di lihatnya dua bocah yang menyambutnya saat pertama kali tiba di sini.

"Sedang apa kau di sini?" Tanya yang rambut durian dengan sedikit berteriak. 'Geez, berisik sekali cara bicaranya,' pikir [Y/N].

"Main? kan ini taman bermain," cetuk [Y/N].

"HAH! Mana ada main sendirian gitu. Itumah namanya menyendiri. Tak punya teman ya? Kasiaan," ejek bocah durian.

"kac-chan. Jangan begitu," bela si bocah brokoli yang mendapat erangan sebagai balasan. Kini si rambut brokoli mengalihkan perhatiannya pada [Y/N]. "Anu, kamu main sama kita aja, ya?" Tawarnya seraya mengulurkan tangan pada [Y/N].

[Y/N] pun menggenggam tangan yang terulur dengan kedua tangan mungilnya, menahan bocah berambut brokoli itu untuk pergi. "Siapa namamu?" Tanya [Y/N] dengan nada lembut, tapi tersembunyi ketegasan di dalamnya.

𝐒𝐔𝐆𝐀𝐑 𝐑𝐔𝐒𝐇 ༄ʸᵃⁿᵈᵉʳᵉ ᵇⁿʰᵃ ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang