𝑭𝒊𝒔𝒓𝒕 𝒐𝒇 𝒇𝒊𝒓𝒔𝒕 𝒃𝒊𝒕𝒄𝒉𝒆𝒔, 𝒉𝒐𝒎𝒐𝒑𝒉𝒐𝒃𝒆𝒔 𝒑𝒍𝒔 𝒈𝒐 𝒂𝒘𝒂𝒚❤️
𝑰 𝒇𝒐𝒓𝒈𝒐𝒕 𝒕𝒐 𝒎𝒆𝒏𝒕𝒊𝒐𝒏 𝒕𝒉𝒂𝒕 𝒕𝒉𝒊𝒔 𝒔𝒕𝒐𝒓𝒚 𝒄𝒐𝒏𝒔𝒊𝒔𝒕 𝒈𝒊𝒓𝒍 𝒙 𝒈𝒊𝒓𝒍. 𝑰𝒌, 𝒎𝒚 𝒇𝒂𝒖𝒍𝒕
Ms ᴛɢʟ 19 sʏ sᴅʜ ᴍsᴋ sᴇᴋᴜʟ. Ksʟ ᴋʟɪ🙄
_______________________________________
"Ambil buku apapun lalu duduk di situ," ucap ibu [Y/N] seraya menunjuk salah satu meja baca besar di perpustakaan tempat mereka berada. "Tunggu di situ sampai ibu kembali dan jangan pergi ke mana-mana." [Y/N] mengangguk sebagai jawaban dan segera pergi ke salah satu rak buku.
Seperti yang [Y/N] katakan pada Shinsō---atau sekarang bisa kita panggil Hitoshi---[Y/N] dan ibunya sedang berada perpustakaan kota. Mereka datang untuk mengembalian buku-buku yang dulu dipinjamnya serta meminjam beberapa buku edukasi atau literatur untuk [Y/N], mengingat sebentar lagi sudah tahun ajaran baru.
[Y/N] akan masuk sekolah dasar. Nervous? Tentu tidak, dia kan sudah pernah.
Setelah memilih buku yang akan dibaca, [Y/N] segera melangkah meja baca yang tadi ditunjuk ibunya.
Baru setelah [Y/N] mendekati meja tersebut, ia tersadar bahwa ada gadis lain yang duduk di sana.
'Ya, pasti ada, itu kan tempat umum,' cibir [Y/N] pada dirinya sendiri. Yah, setidaknya teman semejanya tampak seusia dengan [Y/N]. Soalnya, [Y/N] tidak suka ditanyakan oleh orangtua yang tak dikenalnya.
[Y/N] pun memutuskan duduk dihadapan orang tersebut.
Gadis itu parasnya cantik, dengan rambut hitam yang, err- gimana ya? rambutnya seperti putara gasing? Kira-kira butuh berapa hairspray ya untuk membuat rambutnya diam ditempat seperti itu?
Oh iya, di kedua sisi gadis tersebut juga berdiri dua wanita mengenakan seragam maid. Pasti dia orang kaya.
Sekilas [Y/N] melirik sampul buku yang gadis itu baca. "Kau baca Lockwood & co. juga?" Tanya [Y/N] tiba-tiba. Sebenarnya dia tak bermaksud bertanya dan membuat gadis dan pembantunya itu terkejut, hanya saja [Y/N] menjadi sedikit excited ketika bertemu orang yang sefrekuensi dengannya.
"Eh, iya, aku baca. Kamu?" Ucap gadis tersebut setelah kekagetannya reda.
[Y/N] membalas dengan anggukkan antusias. "Boleh kulihat?"
Gadis dihadapannya membalas dengan anggukkan pula. Ia beranjak dari kursinya, berniat memberikan [Y/N] bukunya dari seberang meja. Namun tindakannya keburu didahului [Y/N] yang sudah bergegas duduk di sisi gadis itu. Tangannya sedikit menyenggol salah satu maid membuatnya terhuyung sedikit. Membuat [Y/N] dihadiahi tatapan galak dari si maid.
[Y/N] pun merampas buku tersebut dari genggaman sang gadis dan mulai membolak-balik halamannya.
[Y/N] ingat sekali dia pernah membaca buku tersebut di perpustakaan sekolahnya dulu. Sampai buku ke-5 malahan, yang mana itu buku terakhir.
'Alurnya ternyata sama,' batin [Y/N] usai membalik halaman terakhir. 'Hanya saja pengarangnya berbeda. Posisi nama depan dan nama belakang pengarangnya jadi terbalik kalau di dunia ini,' [Y/N] menghela napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐔𝐆𝐀𝐑 𝐑𝐔𝐒𝐇 ༄ʸᵃⁿᵈᵉʳᵉ ᵇⁿʰᵃ ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳ
Fiksi Penggemar𝐵𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑎𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑢𝑚𝑝𝑒𝑡 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑖𝑘-𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑠𝑎𝑗𝑎, 𝑘𝑎𝑛? . . . 𝑲𝒊𝒔𝒂𝒉 𝒅𝒊 𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒂𝒅𝒊𝒔 𝒑𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒃𝒊𝒂𝒔𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒍𝒊𝒎𝒂 𝒃𝒆𝒍�...