𝑾𝑶𝑲𝑾𝑶𝑾𝑲𝑾𝑶𝑾𝑶 𝑴𝑬𝑵𝑨𝑵𝑮 𝑹𝑨𝑻𝑬 𝑶𝑭𝑭🥵🥵
𝑮𝑰𝑳𝑨𝑲𝑺 𝑮𝑾𝑬𝑱 𝑺𝑬𝑵𝑨𝑵𝑮 𝑺𝑲𝑨𝑳𝑬𝑯. 𝑴𝑨𝑲𝑨𝑺𝑰𝑯 𝑩𝑨𝑵𝒀𝑨𝑲 𝒀𝑮 𝑼𝑫𝑯 𝑫𝑶𝑨𝑰𝑵 𝑳𝑶𝑷 𝑼 𝑴𝑾𝑨𝑯😘
_______________________________________
"Dari dulu aku penasaran." Denki menutup pintu lokernya. Diliriknya gadis yang berdiri di sebelahnya.
[Y/N] balas ucapan Denki dengan gumaman. Ia terlalu sibuk mengutak-atik isi lokernya.
"Quirkmu itu, yang 'Raspberry Ribbon Lasso', kira-kira bisa dimakan tidak sih?" Celetuk Denki.
Kini seluruh perhatian [Y/N] teralih pada Denki. Wajahnya memasang raut bingung, seolah baru menyadari sesuatu.
"Yaaa, aku tak pernah terpikir hal itu sih." [Y/N] membuka telapak tangannya dan menciptakan dua helai pita raspberry tersebut. Ia serahkan salah satunya pada Denki.
"Saat hitungan ketiga, kita makan bersama." Tegas Denki kembali.
"1"
Mereka berdua mulai menghitung.
"2"
"Kalau aku sakit perut gimana?" Tanya [Y/N] tiba-tiba.
"Astaga kamu ngagetin!" Denki menghela nafas. Hampir saja ia melahap pita misterius itu mendahului [Y/N]. "Lagi pula ini kan quirkmu, sepertinya tak akan berefek apapun padamu."
[Y/N] menyentuh dagunya, berpikir keras. "Mm benar juga sih, yang harusnya khawatir itu kamu tau."
"Ya sudah." Balas Denki.
"Ya sudah apa?" [Y/N] balik bertanya.
"DAN 3!" Seru Denki tiba-tiba. Pita ciptaan [Y/N] sudah nampak dikunyahnya.
[Y/N] menatap Denki dengan lekat-lekat. Sekuat apa gadis itu memerhatikan, ia tetap tidak dapat menemukan adanya reaksi alergi apapun pada wajah teman sekelasnya tersebut. 'Apa belum bereaksi, ya?'
"Jadi bagaimana?" Tanya [Y/N]. Ia malas menebak-nebak lagi.
"Rasanya manis tapi ada sedikit rasa asamnya. Mirip sour patch." Jawab Denki.
"Bukan itu," ketus [Y/N]. "Kamu tak merasa ada yang aneh dengan tubuhmu? Seperti reaksi alergi gitu."
Denki menggeleng sebagai jawaban. "Huft, kamu g makan punyamu. Dasar."
"Yaudah sini biar aku yang habiskan. Sayang kalau dibuang."
"Sudahlah Denki." [Y/N] menghela napas.
Mendengar jawaban [Y/N], Denki memasang wajah masam. "Aku belum mau pulang." Celetuk Denki.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐔𝐆𝐀𝐑 𝐑𝐔𝐒𝐇 ༄ʸᵃⁿᵈᵉʳᵉ ᵇⁿʰᵃ ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳ
Fanfiction𝐵𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑎𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑢𝑚𝑝𝑒𝑡 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑖𝑘-𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑠𝑎𝑗𝑎, 𝑘𝑎𝑛? . . . 𝑲𝒊𝒔𝒂𝒉 𝒅𝒊 𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒂𝒅𝒊𝒔 𝒑𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒃𝒊𝒂𝒔𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒍𝒊𝒎𝒂 𝒃𝒆𝒍�...