༄ᵐᵉᵐᵒʳʸ ᶠʳᵃᵍᵐᵉⁿᵗ (ⁱ): ˢʰⁱⁿˢᵒ̄

590 100 9
                                    

𝑷. 𝑰𝒏𝒕𝒆𝒓𝒂𝒌𝒔𝒊 [𝒀/𝑵] 𝒅𝒂𝒏 𝑺𝒉𝒊𝒏𝒔𝒐̄ 𝒅𝒊 𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝒊𝒏𝒊 𝒕𝒆𝒓𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒍𝒂𝒎𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒕𝒓𝒂𝒈𝒆𝒅𝒊 𝒕𝒐𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒉-𝒌𝒖𝒏. 𝑿𝒊𝒙𝒊𝒙𝒊

_______________________________________
ʰⁱ! ᵃʳᵉ ʸᵒᵘ ˢᵘʳᵉ ʸᵒᵘ ʷᵃⁿᵗ ᵗᵒ ᵘˢᵉ ᵒⁿᵉ ᵃˢᵗʳᵃˡ ᵏᵉʸ ᵗᵒ ᵒᵖᵉⁿ ˢʰⁱⁿˢᵒ'ˢ ᵐᵉᵐᵒʳʸ ᶠʳᵃᵍᵐᵉⁿᵗ?

>𝚈𝙴𝚂 >𝙽𝙾

ʸᵒᵘ ᶜʰᵒᵒˢᵉ ʸᵉˢ.... ᵒᵏ ᵗʰᵉⁿ, ᵉⁿʲᵒʸ!

ˡᵒᵃᵈⁱⁿᵍ..

ˡᵒᵃᵈⁱⁿᵍ...

ˡᵒᵃᵈⁱⁿᵍ....

ˡᵒᵃᵈⁱⁿᵍ.....

ˡᵒᵃᵈⁱⁿᵍ ᶜᵒᵐᵖˡᵉᵗᵉ!

_________________________________

"Ouch."

"Kamu sih, kok bisa dipukuli lagi!"

Saat ini mereka berdua sedang berada di ruang UKS. Dengan satu tangan [Y/N] menangkup pipi Shinsō dan tangan lainnya cekatan mengobati luka lecet di pipinya.

Karena tidak mendapat jawaban, [Y/N] hanya bisa menghela napas kasar.

Sejujurnya sudah beberapa kali [Y/N] menyaksikan bocah dihadapannya dipukuli oleh teman-teman sekelasnya tanpa alasan yang jelas. [Y/N] ingin sekali membantu bocah malang ini. Namun apadaya, dirinya tidak memiliki quirk sama sekali. Kalau sampai ia ikut campur, sudah pasti ia akan dipukuli pula.

Usai mengobati luka-luka Shinsō, [Y/N] kemudian merapikan kembali kotak P3K.

Nampak Shinsō hendak beranjak dari duduknya di kasur UKS, tetapi buru-buru [Y/N] menahannya.

"Sudah lebih dari sekali aku mengobati luka-lukamu, tetapi tetap kita belum saling mengenal," keluh [Y/N]. "Beri tahu aku namamu sebagai tanda terima kasih kali ini."

Shinsō menghela napas, "Shinsō Hitoshi."

"Nah, Shinsō-san, kenapa kamu bisa sampai dipukuli begitu?"

Hening sebentar. [Y/N] mengamati perubahan yang terjadi pada mimik wajah Shinsō. Nampak kerutan pada dahinya, tanda tak suka.

'Kenapa?' Pikir [Y/N].

Shinsō sendiri paling tak suka jika mendapat pertanyaan seperti itu. Karena di akhir percakapan, mau tak mau Shinsō harus memberi tahu quirknya. Setelah itu lawan bicaranya pasti akan gelagapan dan menjauhinya atau lebih buruknya, mengejek dan memukulinya.

Orang-orang bilang quirknya itu cocok untuk seorang penjahat, karena itulah dia mendapat perlakuan buruk dari orang sekitar, terutama bocah-bocah seusianya yang belum bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

"Karena quirk-ku," bisik Shinsō.

[Y/N] mengangkat sebelah alisnya. "Quirkmu? memangnya apa quirkmu?"

"Brain washing," balasnya singkat. Netranya mengamati [Y/N] dengan saksama, mencari wajah jijik dan sentakan kecil. Namun nihil, tak ada satupun dari hal yang disebutkan tadi terjadi pada [Y/N].

"Okeyy? tapi itu masih belum menjelaskan alasan kenapa kau dipukuli," balas [Y/N] kebingungan.

Shinsō mengerjapkan matanya. 'Ini apa dia yang tidak tahu atau memang dianya lola, ya?'

𝐒𝐔𝐆𝐀𝐑 𝐑𝐔𝐒𝐇 ༄ʸᵃⁿᵈᵉʳᵉ ᵇⁿʰᵃ ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang