Awal dari sebuah perjalanan yg sewajarnya di lalui oleh anak remaja pada umumnya. Bagaimana proses dari kisah pendewasaan diri seorang anak yg tidak disadari layak dan mampu untuk diperdebatkan oleh banyak pihak.Pagi pertama di awal semester, sekolah swasta ternama dengan jumlah siswa pertahun mencapai ratusan siswa. Bagaimana tidak dalam sekelas terdapat 40 orang siswa dengan jumlah kelas perangkatan sebanyak 10, sekolah dengan kapasitas pengajar terbesar di wilayah tersebut masuk dalam golongan sekolah elit.
Pertama-tama perkenalkan namaku Melissa Ardiana Putri Nasution murid kelas 1 IPS 4. Aku siswa pindahan dari daerah, dengan sedikit kisah dan proses hingga masuk sekolah ini. Aku memasuki ruangan kelas yg berada di lantai 2 sebuah bangunan tertera di papan penanda "X IPS 4" pintu kelas dalam keadaan terbuka, tanpa mengetuk aku langsung masuk dan mengucap salam.
"Assalamualaikum, selamat pagi" senyum ramah coba ku tampilkan pada penjuru kelas
"Waalaikumsalam, pagi" sosok wanita manis yg sedang duduk dikursi barisan kedua tepat di depan pintu dan bersebelahan dengan jendela kelas.
Gadis cantik, dengan mata yg memancarkan binar semangat, berkulit putih dengan rambut hitam bergelombang terkuncir rapih. Dengan tubuh kurus dan mungil ia terlihat seperti boneka porslen yg sangat mempesona, senyum dibibirnya masih terlihat jelas disana.Aku menghampirinya dan bertanya apakah kursi di depannya masih kosong karena terlihat sudah ada tas lain di kursi sebelahnya. Dan ia menjawab dengan anggukan dan senyum mengat.
Aku duduk di kursi ku lalu mengeluarkan tab dari dalam tas dan mulai memainkannya, tanpa diduga gadis tadi menghampiri ku dan duduk di kursi yang ada di sebelah ku, dan mulai menyapaku lebih dulu.
"Hai" sapanya
"Hai" jawabku, lalu dia mengulurkan tangannya
"Boleh kenalan? Ivy Aether Putri Narendra, panggil aja Ivy" aku membalas uluran tangannya
"Melissa Ardiana Putri Nasution, bisa dipanggil Meli atau Lissa" jawabku mencoba ramah
"Namamu cantik" ia berbicara dengan semangat, aku menimpali dengan ekspresi bingung lalu ia kembali berbicara.
"Melissa artinya madu, Ardiana berarti cantik dan tangguh. Gadis cantik semanis madu yg tangguh merupakan seorang putri dari keluarga Nasution" ucapnya panjang lebar membuat ku terperangah dia bisa mengetahui arti dari namaku persis seperti yg dijelaskan oleh ibuku, satulah yg terpatri jelas dalam ingatanku tentang Ivy "gadis yg unik".
Kelas mulai ramai karena satu persatu murid mulai masuk kelas dan mulai saling berkenalan. Tak lama berselang setelah aku dan Ivy mulai asik berbicara muncul seorang gadis bertubuh gemuk dan berkulit sawo matang, wajahnya terlihat manis namun ia terlihat sedikit kaku, ia menghampiri kami dan mulai menyapa.
"Hai" sapanya
"Hallo" aku dan Ivy bersamaan
"Apakah bangku ini kosong? Boleh aku bergabung?" Tanyanya padaku setelah Ivy kembali ke kursinya
"Kosong, silahkan" dia mulai duduk di kursinya, Ivy seperti biasa selalu memulai percakapan duluan, ia menegurnya dan mulai berkenalan.
"Siapa namamu? Kita belum berkenalan, aku Ivy Aether Putri Narendra panggil saja Ivy dan ini Melissa Ardiana Putri Nasution" mereka bersalaman, setelahnya aku pun mengulurkan tanganku ikut bersalaman denganya
"Namaku Regina Fitri Fahira, biasa di panghil Regi atau Gina" jawabnya setelah berjabat tangan dengan kami. Dan Ivy melakukan hal yg sama serperti sebelumnya
"Woah namamu sangat elegan, keren sekali" Ivy berbicara dengan ekspresi begitu kagum terlihat mengemaskan, ingin aku mencubit pipi gembilnya, Regina terlihat penasaran jadi aku buka suara