Pagi yg cerah mengawali hari Senin kami, aku memasuki lingkungan sekolah yg masih sepi. Sudah jadi kebiasaan bagiku datang pagi kesekolah walaupun diluar jadwalku piket kelas, karena udara pagi hari sangatlah menyejukkan dan aku menyukainya.
Aku berjalan menuju kelas dengan sedikit bersenandung riang, di lorong kelas masih ada ob yg sedang mengepel lantai, di taman ada yg sedang menyapu dedaunan yg gugur, dan para satpam sekolah yg sedang apel pagi.
Setibanya di kelas yg masih kosong aku segera meletakan tas dan mengeluarkan tab ku untuk memberi kabar pada teman-teman di grup kalau aku sudah sampai dan menanyakan kapan mereka berangkat. Tak berselang lama Ivy tiba di kelas, dia memang murid yang rajin.
"Hai, akhirnya aku tidak sendiri lagi" sapaku pada Ivy.
"Makanya jangan terlalu pagi Melissa, memangnya kamu tidak kedinginan apa?" Jawab Ivy sambil menggosok tangannya.
"Ini sih namanya sejuk Ivy bukan dingin" jawabku meledek lalu meraik tangannya.
"Ih kamu dingin banget vy, ga lagi sakitkan?" Aku kaget ketika merasakan tangan yg sangat dingin.
"Ah itu mmmm (Ivy hening sejenak) tidak kok aku sehat, ini hanya karena kedinginan saja hehehe" jawaban Ivy sedikit meragukan.
"Kau yakin? Mau aku antar ke UKS saja? tapi dokter baru datang jam 7 nanti, kita tunggu disana saja gimana?" Tawaran ku padanya dengan wajah khawatir.
"Ga perlu Melissa, aku tuh gapapa loh" jawabnya meyakinkanku.
"Kalian tu kenapa masih pagi udah ribut".
Itu bukan aku dan Ivy. Itu Satya yg tiba-tiba sudah ada di dalam kelas mungkin karena berdebat soal kesehatan Ivy kami tidak menyadari kehadiranya membuat kami berdua kaget.
"Satya kalau masuk kelas itu ucapkan salam, setidaknya bersuaralah dekit ketika berjalan biar kami tidak kaget" Ivy berseru karena kaget.
"Tau nih, kalau kami jantungan gimana?" Sahut ku kesal karena kaget
"Nanti kalo muncul di berita pagi gimana? "Breaking news dua orang siswi tewas terkena serangan jantung karena di kagetkan temannya pagi tadi" ih kan ga banget" Ivy bicara dengan gaya pembaca berita lapangan.
"Ih ga mau ah kamu aja sana duluan, aku masih muda belom mau mati." Sahutku bergidik ngeri.
"Iya maaf ya. Kamu juga vy masih pagi omongannya koto"
"Kok kotor sih, lagi kan cuma bercanda. Salah kamu yg bikin kita kaget tau" jawab Ivy tak mau kalah.
"Gimana ya suara kalian kedengeran sampe luar. Amu aku teriak juga kalian ga bakal denger kayaknya. Lagian aku udah salam ya tadi pas masuk kalian aja yg sibuk ngobrol" jawab Satya santai.
"Emangnya ada apa sih?".
"Ini si Ivy badannya dingin banget, di ajak ke UKS ga mau" jawabku dengan nada menyindir karena kesal Ivy tidak mau menurut.
"Engga jangan percaya Sat, itu Melissa aja yg lebay. Dinginnya cuma karena ini masih pagi aja" jawab Ivy tidak mau kalah.
"Kalem guys kalem, ga usah gontok-gontokan ini masih pagi. Jadi cuma karena itu doang kalian debat sampe suaranya kedengaran dari luar?" Tanya Satya meyakinkan dan dijawab anggukan kedua wanita tersebut.
"Hadeh kalian ini, kalau gitu gini aja nih pake jaket aku kalo masih dingin nanti aku beliin teh anget. Kalau ke UKS pasti nanti ramai kan, ini hari senin dan bukan jadwal upacara angkatan kita pasti ga nyaman disana" Satya memberikan jaketnya sambil menengahi perdebatan kami.
"Oh iya lupa aku kira ini jadwal kita, terus hari ini jadwal siapa yg upacara? Yaudah nanti aku aja yg beliin teh angetnya Satya" seru ku menanggapi.
"Hari ini jadwalnya kelas 3 dan kita minggu depan, yaudah kalau gitu kalian jangan ribut mulu masih pagi ini simpen dulu tenaga buat siang nanti".
"Emang nanti siang ada apaan?" Tanya Ivy penasaran aku hanya mengangguk saja.
"Nanti juga di umumin pas abis jam istirahat" jawab Satya santai membuat kami makin penasaran.
"Kasih tau aja sih jangan bikin penasaran gitu dong Sat" desakku pada Satya.
"Iya kasih tau dong Satya jangan pelit info gitu" Ivy yg bicara dengan wajah penasarannya sangatlah lucu.
"Hmmm iya deh iya tapi jangan bilang yg lain dulu ya, biarkan mereka tau pas diumumkan nanti" jawab Satya yg luluh ketika Ivy yg meminta, dasar mentang-mentang Ivy imut dia langsung kasih.
"Iya udah buruan" jawabku cepat.
"Jadi nanti bakal di umumin soal even tahunan dan buat even pertama kita itu bulan budaya, kalian tau soal even tahunan sekolah kan?" Tanya Satya sambil menjelaskan.
"Cuma tau sedikit" jawab Ivy.
"Aku cuma tau Ekskul Expo sama Student Day Expo aja emang masih banyak ya?" Tanyaku penasaran.
"Masih, sebelum Expo pasti bakal ada Mini Expo dulu, even lain itu diantaranya ada Bulan Bahasa, Bulan Budaya, Lorong Budaya, Pensi, Classmet, SMART Fest dan masih banyak lagi. Itu baru acara besarnya aja belom acara kecilnya. Dan dua minggu lagi itu Bulan Budaya" jawab Satya.
"Wah banyak bgt! Itu sama aja kayak setiap bulan ada acara dong" seru Ivy yg senang dengan even tahunan sekolah.
"SMART Fest apaan tu? Namanya beda sendiri" tanyaku lagi.
"Itu festifal pendidikan gitu dari singkatan SMART itu sendiri Science and Social, Math, Art dan Teknologi jadi nanti ada lomba dari 5 poin pendidikan itu" jelas Satya.
"Wah keren jadi ga sabar" jawabku.
Pembahasan kami berakhir karena teman kelas mulai berdatangan, Ivy sudah tidak kedinginan seperti tadi. Bel pun berbunyi dan kelas segera dimulai.
Ini sudah beberapa bulan kami belajar disekolah dan karena itu pula sudah beberapa bab dari buku sudah kami pelajari, tidak terlalu sulit untuk kami para siswa membiasakan diri dengan pelajaran karena metode pembelajaran yg digunakan sangat menarik.
Guru akan menjelaskan langsung dengan contoh soal, setelah itu kami akan berdiskusi bila ada yg tidak pahami maka guru akan menjelaskan terus sampai 3 kali.
Bila masih belum cukup yg tidak mengerti akan langsung di bimbing guru, lalu kuis jadi terasa menyenangkan karena saat kuis kami sambil bermain yakni lempar nama/lempar nomer.
Lempar nama adalah ketika nama pertama yg disebutkan guru dari siswa di kelas dia yg akan melanjutkan dengan menyebutkan nama teman yg lain hingga teman yg tidak fokus dan tidak menyebutkan nama orang lain dialah yg kalah, peraturan biasa di tentukan sebelum permainan dimulai bisa dengan nama panggilan, nama depan, nama belakang dan lainnya.
Sedangkan lempar nomer sama dengan lampar nama hanya saja yg digunakan hanyalah nomer absen dari teman sekalas pertaurannya bila siswa menyebutkan nomer dari siswa lain yg tidak ada di kelas maka ia juga akan di anggap kalah.
Di beberapa kelas juga kami kadang tidak membahas materi, selalu ada satu sesi dalam beberapa minggu khusus untuk membuat mindmapping untuk setiap bab pelajaran.
Kami akan mengerjakannya di halaman belakang buku tulis kami, karena buku tulis yg kami gunakan sudah di design khusus oleh sekolah untuk menunjang proses belajar.
Nyambung besok