Aruna House 2

2 1 0
                                    

Sesuai perjanjian tadi hari ini kami akan kerumah Aruna, saat kelas berakhir kami menuju parkiran motor untuk mengambil kendaraan. Kali ini aku nebeng ke Meitha karena regina tidak ikut sedangkan Ivy bersama Satya, Aruna dengan Kafka. Ikhsan, Semesta dan Raksa masing-masing dengan motornya.

Perjalanan menuju rumah Aruna cukup jauh, butuh lebih dari 30 menit untuk sampai di kawasan perumahan elit yg dari gerbang masuknya saja sudah memperlihatkan sepasang gernang besar.

Rumah Aruna tidak jauh dari gerbang utama perumahan hanya butuh 5 menit berkendara dan kami sampai di rumah besar dengan perkarang yg luas di hiasi berbagai jenis tanaman. Aruna turun dan membukakan gerbangnya untuk kami, mereka memarkirkan motor dengan rapih dan kami menunggu di teras rumah agar masuk bersama.

Aruna teria mengucapkan salam dan langsung membukakan pintu rumahnya lebar-lebar untuk kami, dan langsung di jawab sang ayah yg sedang berada di ruang tamu, sepertinya aruna sudah bilang kami akan datang.

"Udah sampai ya, ayo masuk dulu dduk pada capek kan?" Ajak ayah Aruna dengan rama.

"Jauh kan rumah gua? Santai aja sama bokap ga usah pada malu gitu biasa juga malu-maluin kalian" seru Aruna sambil meledek kami. Kami kan tidak enak kalo langsung merusuh, dia malah bongkar aib segala.

"Kenalan dulu kali biar om kenal apalagi ada yg cantik-cantik, ko mau temenan ama aruna kalian?" Ucap ayahnya dengan bercanda.

Satu persatu dari kami memperkenalkan diri sampai yg terakhir Ivy karena sejak tadi dia hanya diam di belakang dan hanya memperhatikan sekeliling.

"Kalo ini siapa namanya?" Ramah ayah Aruna sambil mengulurkan tangan.

"Ivy om Ivy Aether Putri Narendra" Ivy berhabat tangan dengan keperayaan diri sambil tersenyum ramah.

"Oh jadi ini yg namanya Ivy na? Yg kamu ceritain itu? Cantik ya" ayahnya bicara sambil melirik anaknya, jabatangan di lepas dan obrolan masih berlanjut.

"Cewe ya cantiklah aneh deh ayah" jawab aruna rada sewet.

"Santai bro gausah galak gitulah" candah ayahnya.

Sesi ledek meledek keduanya berakhir dengan ajakan makan bersama setelah makan yg pria sibuk bermain game di kamar aruna kami sempat kesana tapi tidak tertarik dengan yg disana.

Aku meitha dan Ivy memilih bersantai di ruang keluarga karena ajakan dari ayah Aruna. Kami berbincanh tantang banyak hal tapi Ivy lebih banyak diam dan tidak seperti biasanya.

Kami bertiga asik mengobrol tidak menyadari Ivy yg sudah beranjak dari sofa, kami tersadar ketika mendengar suara alunan piano. Ya disurut ruang keluarga ada set lengkap alat musik seperti mini panggung, kami sontak menoleh mencari asal suara dan disana ada Ivy yg sedang memainkan jemarinya dengan indahnya.

Alunan musik yg ringan menyejukan hati River Flows in You-Yiruma alunan melodi terus terdengar sampai lagu berakhir kami tepuktangan heboh. Para pekerja dumah yg mendengar langsung mengahampiri kami karena penasaran siapa yg memainkan lagu tersebut, satya terlihat terdiam di tangga sambil melihat kearah kami bukannya turun dia malah kembali ke naik ka kamar.

"Wah keren kamu bisa main piano vy" kata Meitha dengan kagum.

"Mainin lagi vy aku mau rekam" kata ku sambil memegang tab.

"Ivy mau duet?" Tawar ayah taruna di jawab anggukan.

Ayah taruna mengambil posisi Ivy yg twdi duduk di kursi piano dan Ivy mendudukan diri di kursi yg berhadapn dengan mic lalu melakukan tes sound.

"Ekhm, tes tes 1 2 3 okey, mmm om tolong Kiss the rian-yiruma" pinta Ivy dengan sopan dijawab anggukan dan mulai dengan menekan thuts piano intro lagi terdengar.

"Terimakasih" senyum Ivy mengembang tanda terimakasi sambil menghadap ayah Aruna.

You are just too young to find the
Senses in your life
Looking for something else like the
Dream that you have
Filled your life with something
Else like teardrop in your eyes
Who does care what you are while
The river flows in you?

You are not the fool, no
You're a beautiful one
You are like the sun
Cause this one river flows in you
You are not the no one
You just look for more here
Who does care because you are the one with it inside

You are not the fool, no
You're a beautiful one
You are like the sun
Cause this one river flows in you
You are not the no one
You just look for more here
Who does care because you are the one with it inside

You are just too young to find the
Senses in your life
Looking for something else like the
Dream that you have
Filled your life with something
Else like teardrop in your eyes
Who does care what you are while
The river flows in you?
You are not the fool, no
You're a beautiful one
You are like the sun
Cause this one river flows in you
You are not the no one
You just look for more here
Who does care because you are the one with it inside

You are not the fool, no
You're a beautiful one
You are like the sun
Cause this one river flows in you
You are not the no one
You just look for more here
Who does care because you are the one with it inside

Looking for something else like you
Dream
Filled your life with something
Else like teardrop in your eyes
Who does care what you are while
The river flows in you?

Nyanyai Ivy berakhir dengan sambutan tepuktangan dari kami semua berkumpul disana sepertinya tadi Satya memanggil yg lain.

Setelah tepuk tangan berakhir aku dan Meitha meminta lagi sambil tepuk tangan.

"Encore! Encore!" Seru kami berdua heboh.

"Okey tapi nyanyi bareng-bareng ya?" Jawaban Ivy membuat kami heboh kesenangan.

"Aku bantu iringin" usul Aruna di jawab anggukan dan senyum dari Ivy.

"Tolong At my worst boleh?" Tanya Ivy pada ayah dan anak di dekatnya keduanya saling pandang dan memulai memainķan alat musik masing-masing.

Musik teralun dengan indah mengiringi merdunya suara Ivy yg bernyanyi sesekali Ivy mengajak kami semua untuk ikut bernyanyi bersamanya, kami terus bernyanyi hingga lagu berkhir.

Akhirnya kami bergantian nyanyi karena ayah Aruna sudah undur diri setelah lagu ke dua jadi yg memainkan piano Ivy, Satya menggantikan Aruna bermain gitar karena Aruna yg memainkan bass.

Kami bernyanyi cukup lama setelah sekitar 5 lagu kami nyanyian kamipun berhenti karena lelah bernyanyi dan tertawa.

Saat istirahat ayah Aruna kembali menghampiri kami, baliau mulai mengajak Ivy bicara ada Aruna dan Satya di dekatnya mereka berbincang bersama.




















🙏🙏🙏

SheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang