Chapter 15

652 21 0
                                    

🤍 D A I S Y 🤍

🤍 D A I S Y 🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____

Baru kali ini, Daisy tahu bahwa Papa Arthur sebenarnya masih ada. Arthur tidak pernah bercerita jika orang tuanya bercerai ketika lelaki itu masih berkuliah. Rencananya, hari ini mereka berdua akan pergi ke rumah Papa Arthur karena undangan makan malam.

"Kalian hati-hati, ya."

Mama Erisya terlihat begitu berat melepaskan Arthur dan Daisy untuk pergi. Terlihat dari raut khawatir yang tidak pernah bisa ditutupi. Bagaimana sibuknya Mama Erisya bolak-balik ke kamar, atau mengingatkan Daisy tentang barang yang bisa saja tertinggal. Mereka akan menginap beberapa hari di rumah Papa dan meninggalkan Mama sendirian. Awalnya Arthur berpikir untuk mengajak Mama sekalian, tapi Mama menolaknya secara halus dengan alasan pekerjaan.

"Ma, kami berangkat dulu." Arthur memeluk Mamanya begitu erat.

Kemudian giliran Daisy yang pamit.

Mungkin memang setidak rela itu, Mama sampai menangis. Atau mungkin ada alasan lain yang memberatkan hatinya.

"Tidak apa-apa Ma, aku hanya sebentar."

Mama Erisya mengangguk, membiarkan Arthur dan Daisy masuk ke dalam mobil dan mobil melaju meninggalkan pelataran rumah.

"Mama, baik-baik saja 'kan?" tanya Daisy, setelah mobil sudah memasuki jalan raya.

Arthur yang menyetir menoleh sekilas. "Iya, baik-baik saja. Dia memang seperti itu jika sudah menyangkut bertemu Papa, takut aku tidak akan kembali."

"Kenapa?"

"Dulu, aku pernah kesal dengan Mama karena melarangku membeli ini itu. Aku pergi sendirian ke rumah Papa dan menginap di sana lama, tanpa aku sadari aku membuat Mama stres di rumah karena mencariku kemana-mana."

"Mama takut aku pergi."

Daisy tahu alasannya sekarang. "Kita tidak akan lama 'kan?"

"Tidak sayang, hanya dua hari."

__________

Semenjak menginjakkan kaki di rumah Papa, Daisy dibuat begitu takjub dengan pemandangan rumahnya. Rumah Papa benar-benar ada di dekat pesisir pantai, dari kolam renang besar yang ada di belakang rumah, sudah terlihat pantai yang indah dengan suara deburan ombak yang menghantam.

"Kau menyukainya?" tanya Arthur, suaranya ia buat sedikit keras agar Daisy dapat mendengar di antara gemuruh angin.

Daisy mengangguk singkat.

Arthur tersenyum simpul ketika tahu Daisy menyukai pemandangan di sini, ia memang sengaja ingin mengajak wanita itu ke rumah Papa untuk menikmati hari santai di rumah pesisir pantai seperti ini.

Daisy berbalik, menatap sang suami dan berjalan mendekat. Tanpa ragu memeluk Arthur karena angin cukup kencang menerpa, ini sudah hampir malam, mereka melihat sunset bersama yang terlihat begitu jelas dari rumah Papa.

Daisy || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang