Eps 15 : Dexter

2.7K 274 160
                                    


"GUSIONNN! WAHAI ANAK BUNGSUKU!"

Gusion yang lagi dikamar langsung cabut ke dapur setelah denger Maminya manggil. "Ada apa wahai Mamiku?" Tanya Gusion. Fanny yang lagi sibuk sama masakannya nengok ke Gusion dan ngerogoh sakunya, dia ngeluarin duit berwarna merah semerah raportku.

"Tolong ya kamu beliin micin sama formalin di minimarket depan komplek, Mami kurang bahan nih masaknya. Oh iya, jangan lupa! Belinya yang ada taburan emas 24 karatnya ya, biar kebegoan kita aesthetic." Kata Fanny sambil senyum. Gusion langsung gestur hormat. "Siap boss!" Dia salim sama Mami dan pergi.

Minimarketnya gak begitu jauh dari rumah keluarga Parson. Paling sekitar dua km lah jaraknya. Karena Gusion itu pelari yang cepet, dia bisa nyampe ke supermarket hanya dalam lima menit. Dia keliling keliling nyari barang yang dibutuhin Fanny, sampe gak sadar ada orang di depan dia. Alhasil mereka tabrakan

"Aww, sorry sorry!" Kata Gusion sambil megang mukanya yang nyut nyutan kaya habis nabrak batu, padahal cuma bahu. Orang itu tadinya juga mau minta maaf tapi langsung terdiam setelah liat Gusion. "Loh? Kamu disini Gusion?" Tanya orang itu.

Gusion mendongak dan kaget, ternyata yang dia tabrak itu senior di sekolahnya. "Kak Hayabusa!" Kata Gusion kaget. Hayabusa geleng geleng. "Gausah formal banget gitu manggilnya, panggil aja Kak Haya kaya kemarin pertama kali kita ketemu." Kata Hayabusa.

Gusion menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Hehe takutnya gak sopan Kak, kita kan cuma dua kali ketemu." Kata Gusion gugup entah kenapa. Hayabusa senyum. "Kalau itu masalahnya, kita buat aja pertemuan kita jadi berkali kali." Kata Hayabusa serius tapi cuma dianggap sebagai candaan sama Gusion.

"Kak Haya tinggal disini? Kok gue gak pernah liat sih?" Tanya Gusion basa basi. "Enggak kok, bukan disini tempat tinggal gue. Gue lagi nyari barang, udah gue cari ke tempat lain gak ada. Ternyata ada disini stok barangnya, sisa satu pula." Kata Haya. Gusion ketawa menanggapinya. "Beruntung banget dong Kak!"

Hayabusa ngelirik belanjaan Gusion. "Lo beli bumbu bumbu dapur gitu, emang bisa masak?" Kata Hayabusa dengan nada candaan. Gusion cemberut. "Ini buat Mami tau, laki laki kan jodohnya nguli bukan masak." Oceh Gusion. Hayabusa terkekeh. "Iya Iya."

"Mau bayar Kak? Duluan aja!" Kata Gusion persilahkan Hayabusa untuk bayar duluan, karena mereka nyampe di kasir secara bersamaan. Hayabusa terlihat mikir sebentar lalu ngangguk. "Oke deh, maaf ya jadi nunggu." Kata Hayabusa lalu nyerahin belanjaannya sama kasir. Gusion ngangguk. "Gak papa kok Kak."

"Ini struknya Mas, silahkan datang kembali."

"Gue duluan ya Gusion!" Kata Hayabusa sambil dadah dadah. Gusion juga ikut dadah dadah. "Sayonara Kak!" Kata Gusion lalu kembali fokus ke belanjaannya. Setelah bayar ini itu dan nerima struk dia langsung beranjak dari minimarket. Tapi alisnya ngernyit saat liat Hayabusa yang ternyata belum pergi dan masih nyender di motornya. Demi kesopanan, Gusion nyamperin Haya lagi.

"Loh Kak? Kok belum cabut juga? Motornya mogok?" Tanya Gusion. Hayabusa ngegeleng sambil senyum, dia nyodorin satu helmnya ke Gusion. "Gue anter ke rumah, lumayan kan hemat energi." Kata Hayabusa penuh rayuan. Gusion mikir sebentar lalu ngangguk, dengan begini dia bisa sampe ke rumah lebih cepet. Maminya kan udah nunggu

"Yaudah deh Kak, boleh." Kata Gusion. Hayabusa senyum dan berniat ngambil belanjaan Gusion. "Sini biar belanjaannya taro disini aja, biar gak ribet make helmnya." Kata Hayabusa. Gusion nurut dan ngasih belanjaannya ke Hayabusa. Setelah itu dia naik dibelakang.

"Pegangan!"

Gusion bingung mau megang bagian mana, akhirnya dia cuma megangin bawah baju Hayabusa. Setelah itu mereka melaju pergi dari minimarket itu. "Bisa tolong tunjukkin arah rumahnya?" Tanya Hayabusa. Gusion ngangguk. "Bisa Kak, nanti pas ada perempatan belok kiri ya!" Kata Gusion. Hayabusa ngangguk

Drama MLBB Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang