Setelah banyaknya drama india yang terjadi antar Alucard dan Harith dipinggir jurang, mereka memutuskan untuk damai dan duduk duduk disana sambil menatap langit senja yang memukau mata siapapun yang melihatnya."Capek juga ya anjir." Kata Harith sambil ngipasin diri pake tangannya. Alucard cuma natap dia sinis, masih dendam dia sama kejadian tadi. Main nabok Granger aja, padahal kan Granger itu benda rapuh yang sekali dibanting langsung pecah.
"Kok sinis amat lo ama gue bang, kan gue cuma nabok. Belum gorok lehernya ini." Kata Harith santai bikin Alucard marah. Dia jitak pala tuh bocil pake palu tigreal. Canda dong kawan, dia jitaknya cuma pake kaki kiri doang kok.
"Lo kasar banget tadi sama Granger, awas lo ya sampe begitu lagi. Gue gusur rumah lo." Kata Alucard main ngancem. Harith mah santai aja. "Jadi dia namanya Granger ya bang? Kok dia mau sih sama makhluk kaya lo bang?" Kurang ajar.
"Iyalah, kan gue ganteng, kaya, atletis, humoris, romantis, realistis, hepatitis dan masih banyak lagi. Emang lo, udah cebol miskin lagi." Kata Alucard bikin Harith gak terima. "Gue kaya delapan turunan! Dan gue gak cebol, cuma kurang tinggi anjeng."
"Serah lu ae dah bocil, btw lo ada apa sih sama si Harley? Gue bukan kepo ya bangsat, cuma penasaran aja." Tanya Alucard. Harith mulai menarik napas panjang panjang. "Jadi gini ya bang, eh gak cukup lanjut part 2."
"Bullshit lagi gue copot ubun ubun lo ye."
Harith cuma cengengesan, seneng dia bikin Alucard jadi buat dosa. Terus dia mau lanjut lagi cerita yang bener. "Gue punya perasaan sama Harley. Kita sahabatan dari kecil sampai perlahan perasaan itu muncul. Dari situ gue suka dia"
"Karena gak nahan mendem semua ini, akhirnya gue memberanikan diri untuk nembak dia. Tapi dia langsung nolak gue secara halus, dia bilang dia gak mau persahabatan kita berakhir. Dan karena confession gue, persahabatan jadi berakhir."
Alucard mencerna curhat Harith dengan baik. Dia juga merasa tertampar sama Harith yang udah berani menyatakan perasaannya duluan. Sedangan dia, modus doang nembak malu. Dia cuma takut suatu hal mengingat betapa cueknya Granger.
"Terus sekarang Harley jadi menghindari lo?" Tanya Alucard dijawab anggukan oleh Harith. "Makanya gue kejar dia kemanapun, tanpa sadar kalau gue udah buat dia ketakutan selama ini. Gue gak berhasil bikin dia senyum lagi." Lanjut Harith.
Alucard terdiam. "Sebenarnya gue sama Granger belum pacaran." Kata Alucard mau jujur karena Harith udah jujur duluan. "Gue suka sama dia, setiap hari gue pikirin dia terus. Sampe rasanya gak sempurna tanpa dia." Lanjutnya.
"Jadi tadi lo ngaku ngaku doang bang? Oh kasihan oh kasihan aduh kasihan." Kata Harith prihatin. Alucard natap dia sinis, tadinya mau curhat tapi malah dirusak suasana galawnya. "Gue kagum sama lo, berani ngambil resiko ya kan."
"Lo belum nembak dia bang?"
Alucard ngegeleng sambil nunduk. "Dia itu susah banget ditebak, gue gak tau antara dia nyaman sama gue apa enggak. Karena kalau sampe gue nyatain perasaan ini diwaktu yang gak tepat, bisa hancur semuanya. Jadi canggung."
"Iya sih bang, buktinya liat aja hubungan gue sama Harley. Jadi canggung, gak setenang dulu." Kata Harith. Alucard ngangguk. "Itu yang gue takutin. Kalau gue sampai bertindak egois, bisa bisa gue kehilangan semuanya. Au ah pusing."
"Intinya coba lo bicarain baik baik sama Harley, pake cara lo saat pertama kali lo temenan sama dia. Yang bikin dia nyaman dan mulai mengenal lo lagi, yakinin dia soal perasaannya dengan lembut." Otak Alucard waras kalo di dunia perbucinan.
"Kalau gitu lo juga bang. Pancing dia terus supaya lo tau persis apa yang dirasain sama dia. Pelan pelan asal selamat ya kan." Kata Harith. Keduanya mengangguk. Mereka berdua senyum tipis. Rasanya lega kalau punya temen curhat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drama MLBB
LosoweCuma kegabutan seorang player ML yang terobsesi dengan cerita cerita kehidupan para hero :v Sebagian besar cerita ini adalah cerita YAOI. Paham? No plagiat! #1 mobilelegends 25/07/21 #1 hanzo 25/07/21