13

3.1K 132 0
                                    

1 bulan kemudian..

Kehamilan dara sudah menginjak tiga bulan, karena perutnya yang sudah lumayan besar ia terpaksa memakai seragam yang size nya lebih besar agar menutupi perutnya.

Devan pun berubah, sifat manja dan menyebalkannya sedikit demi sedikit keluar tak jarang dara marah marah karena kelakuan devan. oh ya devan masih berpacaran dengan vivi itupun dara yang meminta devan agar mempertahankan hubungannya, meski beberapa kali dara menangis karena ditinggal oleh devan yang sedang bertemu dengan vivi.

Hari ini adalah jadwal cek kandungan dara, ia pergi kerumah sakit ditemani oleh devan.

"halo dara apakabar" sapa sang dokter "alhamdulillah aku baik dokter" sahut dara.

"baiklah mau di cek sekarang?" tanya dokter devan dan dara mengangguk sambil tersenyum simpul

Dara pun merebahkan tubuh nya di atas brankar, sedangkan devan sudah stan by di sampingnya. dokter pun menggerakan alat usg ke perut dara, terlihatlah seperti terbentuk bayi yang sedang meringkuk

"ini jenis kelamin nya sudah ada, kalian mau lihat?" tanya dokter

"mau" ucap devan dan dara kompak

Dokter terus menggerakan alat itu pada perut dara,hingga pada satu titik berhenti dan dokter tersenyum

"Selamat kalian beruntung, bayinya laki laki" ucap dokter.

Ada rasa haru dalam hati devan, kebahagiaanya kini bertambah tak lama lagi ia akan menggendong jagoan kecilnya, devan mengusap puncak kepala dara.

"Dara terus makan yang bervitamin ya supaya bayinya tambah sehat, devan anak dan istrinya di jaga ya" ucap dokter

Dara dan devan saling menatap penuh arti, senyuman kebahagiaan tercetak di wajah keduanya.

gue sayang lo ra, banget.

***

"gue seneng ra, makasih ya" ucap devan sambil menggenggam tangan dara lembut, dara hanya tersenyum menanggapinya.

"ke supermarket dulu ya dev, bahan masakan abis susunya juga dikit lagi" ucap dara, devan pun mengangguk "oke"

sesampainya di supermarket dara langsung mengambil keranjang belanjaan ia pun memilih beberapa sayuran dan buah sedangkan devan membantu mengambil susu ibu hamil untuk dara

"dar sini deh" titah devan, dara pun menghampiri devan "yang bisa lo beli gaada adanya yang ini mau beli ini atau nanti ditempat lain?" tanya devan

"yang ini aja deh nyobain sama aja kek nya" jawab dara.

"Loh D-dara?!" tiba tiba megan datang, betapa terkejut nya dia saat melihat devan membawa susu hamil sedangkan dara mengelus perut buncit nya, benar benar terlihat seperti pasangan suami istri.

"m-megan plis gue bisa jelasin" ucap dara panik, megan menggeleng tak percaya "jelasin ke gue dar"

Mereka pun pindah tempat, dan dara langsung menceritakan semuanya bagaimana ia bisa menikah dengan devan, dan sampai seperti ini. mendengar cerita dara megan menatapnya sendu.

"dar kenapa lo ga cerita dari dulu sih, kenapa lo mendem ini sendirian" tanya megan, dara menggeleng " ngga meg, gue terlalu takut liat vivi atau kalian kecewa sama gue"

"dengerin gue, sekarang lo ga sendirian ada gue kalo ada apa apa lo harus cerita sama gue" ucap megan, dara mengangguk lalu memeluk sahabatnya erat.

"makasih ya meg, lo selalu ada buat gue" ucap dara

***

Setelah kejadian mood dara terlihat naik, tak jarang dara mengeluarkan sikap manisnya sehingga membuat devan kebingungan

"dev gue pengen seblak" ucap dara tiba tiba "bukannya lo udah makan tadi?" tanya devan

"ko lo itungan banget sih sama gue" kesal dara "ngga yallah iya gue beliin"pasrah devan

"ih gue ikut,bntar" dara pun langsung ngacir ke kamarnya untuk mengganti pakaian.

Setelah itu mereka pun berangkat menggunakan motor, di perjalanan dara terus menceritakan hal hal yang konyol bagi devan, dara memang lebih terbuka sekarang apapun ia ceritakan.

"Mas seblak nya 1 ya" ucap dara pada si penjual

mereka pun duduk di salah satu bangku "dev lo gamau nyari cemilan masa lo liatin gue makan"

Devan celingukan "gue beli itu aja deh udah lama, bentar ya"

Dara menganggukan kepalanya ia terus menikmati seblak yang ada didepannya keringat pun mulai bercucuran didahinya.

Devan tersenyum melihat dara yang terlihat sangat lahap memakan makanannya

"sampe keringetan gitu, kan udah dibilangin jangan pedes pedes" ucap devan sambil mengelap keringat istrinya itu.

Disisi lain Elena bersama adiknya sedang jalan sore saat ia sedang beristirahat ia melihat sekitar, tatapan nya berhenti pada dua pasangan yang sedang duduk berdua yang sangat sangat ia kenali.

"d-devan?"

"d-dara"

"mereka ngapain"







Yah pelan pelan hubungan dara sama devan kebongkar deh :(

jangan lupa vote dan coment yaa temen temen!

ACCIDENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang