17

3K 125 13
                                    

Pagi ini dara sedang membantu devan menyiapkan perlengkapan ke sekolah nya, ia sengaja tidak sekolah hari ini karena paksaan oleh devan.

"jangan keluar rumah ya, kalo ada apa apa langsung kabarin gue" ucap devan "iyaa lo nanti jangan lupa makan siang ya" balas dara

"siap ibu ratuu" ucap devan jahil "gajelas lo" kesal dara.

"yauda gue berangkat" ucap devan ia pun mengecup kening istrinya lalu mengusap singkat perut dara.

dara mengantar devan sampai ke gerbang, saat sudah pasti devan pergi ia pun masuk lagi ke dalam rumah sebenarnya ia sangat ingin sekolah toh badannya kini sudah tidak apa apa.

ia pun memilih untuk bebenah rumah saja mulai dari pel, sapu, cuci piring, semua.

***

Disisi lain saat devan sampai di sekolah ia sudah ditunggu oleh vivi dan elena

"dev kita mau ngomong sama kamu" ucap vivi "disini aja" pinta devan

"di kantin dev cepetan ayo ah"

vivi menarik paksa tangan devan namun dengan mudah tangan nya di tepis oleh devan.

"gue bilang disini ya disini, cepetan" ucap devan tegas

Elena berdecak sebal "dev gue masih aneh ya sama tingkah lo akhir akhir ini, lo tuh kaya lebih care ke dara gitu sedangkan lo sama dara kan ga deket deket amat"

"urusannya sama lo apa?" tanya devan sinis

"lo tanya itu dev? ya lo ga mikirin perasaan vivi apa? lo berubah kaya gitu emang gabikin vivi sakit hati? mikir dev, lagian apasih bagusnya dara" ucap elena

"lo kalo gatau apa apa jangan asal ngomong" ucap devan dengan penuh penekanan sambil menunjuk pada elena.

Setelah itu ia pergi meninggalkan vivi dan elena yang masih syok

"tukan el devan terus terusan bela si dara, emang udah fiks devan suka sama dara" kesal vivi

"lo jangan mau kalah vi lo harus bisa rebut devan lagi" ucap elena.

vivi pun terdiam

"kita emang sahabat dar tapi gue gaakan biarin orang yang gue sayang diambil gitu aja"

***

Hari ini adalah pelajaran sejarah yang di ajari oleh bu tuti, bu tuti ini termasuk guru favorit karena cara mengajarnya terbilang sangat santai

"oke kumpulkan tugasnya di depan" titah bu tuti

murid murid pun bergantian untuk mengumpulkan tugas mereka, setelah dirasa sudah bu tuti pun mulai mencek satu persatu

"ini yang masuk 31 siswa tapi ko bukunya ada 32 ya?" tanya bu tuti

devan mengangkat tangannya "adara sakit bu, tugas nya di titipin ke saya"

"oh baik terimakasih devan" ucap bu tuti

di bangku lain elena dan vivi saling berbisik keheranan dengan kelakuan devan

"el ko bisa si tugasnya si dara ada di devan?"tanya vivi "vi udah jelaslah pasti dara yg mohon mohon ke devan" jawab elena.

***

jam sudah pukul 13.00 ditandakan satu jam lagi devan pulang, dara benar benar bosan bebenah sudah, masak sudah, sejak tadi ia hanya menonton tv lalu memakan beberapa makanan.

tringg!tringg!tringg!

"haloo darr"

"iya halo kenapa"

"gue disuruh kekantor papa kayanya lama tapi gue usahain ntar sore gue pulang anter lo cek up"

"oh yauda dev gapapa gausa maksain gue bisa minta temenin megan ko"

"yauda tapi hati hati yaa"

"lo juga jangan buru buru hati hatii"

"okee, byee dar love uu"

setelah memutuskan telfonnya bersama devan dara pun memilih untuk naik ke atas untuk bersiap siap cek up

adarabel
megaan plg kpn si
anter gue cek kuy
devan gabisa dia harus ke kantor

Megann
gue mo plg skrg keknya
jamkos njir drtdi
yoda gue plg dulu ntar ke lo

adarabel
okeyyyyy
see u megaannnnnnnn bye!

(read)

"gue pake baju apa ya" dara terlihat menimang nimang

setelah menemukan baju yang ia rasa cocok dara pun segera mengganti pakaiannya, lalu ia memoleskan make up tipisnya, setelah itu ia turun ke bawah untuk menunggu megan.

***

"dar ini rumah sakit nya deket banget ama kafe sekolah lo ga takut ketauan?" tanya megan

"ya takut, tapi mamanya devan yang nyaranin disini" jawab dara

"eh dar gue liat liat lo pake baju ini tu keliatan banget ibu hamil nya aura keibuan nya tuh terpancar gitu" ucap megan lebay

"apaansi lo, ayo ah masuk" ajak dara.

Jam pulang sekolah pun tiba, semua berbondong bondong untuk pulang devan pun ikut terburu buru karena ia di perintahkan oleh papahnya untuk ikut meeting bersama salah satu klien.

"vi mau ke kafe dulu?" tanya elena " ayo deh mumet pala gue" jawab vivi

mereka pun berangkat menggunakan mobil vivi, setelah sampai mereka memesan beberapa makanan dan minuman.

"el gue bener bener ganyangka ini semua bakal kejadian, gue kira bakal bahagia terus sama devan sama sahabat sahabat gue juga tapi nyatanya pacar gue malah diambil sama sahabat gue sendiri" lirih vivi

"vi ayolah lo ga boleh nyerah lo harus bisa bangkit dan buktiin lo lebih baik daripada dara" ucap elena meyakinkan.

mereka pun berbincang bincang hal yang lain, dari yang serius sampai mereka tertawa

saat sedang berbicara dengan vivi elena tak sengaja melihat dua orang yang sangat sangat ia kenal

"eh vi vi liat deh itu kan dara sama megann" seru elena

vivi pun ikut melihat kearah yang elena tunjuk

"eh iya itu mereka

eh tapi perut daraa ko?" tanya vivi

elena dan vivi pun saling menatap penuh arti








hayooo gimana yaa ?

Terimakasii buat temen temen yang udah sempetin baca cerita nyaa, jujur masih gapd kalo mau publish tapi insyallah bakal aku terusin ceritanya, jangan bosen bosen ya guys!

ACCIDENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang