4

4.2K 176 0
                                    

"huekk"

"huekk"

"huekk"

"aduh dar lo kenapa si lo kaya orang hamil tau ga muntah muntah kaya gini" ucap vivi

dara menghentikan aktivitasnya, ia tibatiba teringat kejadian malam itu bersama devan.

"e-em vi, gue ke uks aja deh gue gaenak badan" kata dara

"yauda gue ke kelas dulu buat izin terus ntar gue anterin lo ke uks ya" saat hendak pergi tangan vivi di cekal oleh dara

"lo gausah temenin gue vi, lo dikelas aja gue bisa sendiri ko" ucap dara meyakinkan.

vivi menatap dara sejenak "yaudah tapi kalo ada apa apa lo langsung hubungin gue atau yang lain"

dara mengangguk lalu melangkahkan kaki nya pergi ke uks.

Devan jelek
kenapa raa?

adarabel
gue mual dev
gue takut

Devan jelek
yaudah gue kesitu
tunggu

adarabel
heh jangan!
ntar ada yang liat

tak lama kemudian devan dengan rusuh membuka pintu uks.

"dibilangin jangan kesini, nanti ada yang liat gimana" kesal dara.

"gaakan lo gimana sekarang" tanya devan "perut gue mual banget, gaenak" jawab dara.

"dev kalo gue hamil gimana?" tanya dara kini matanya sudah berkaca kaca.

"eh sutt jangan nangis, gue kan udah beberapa kali bilang sama lo gue bakal tanggung jawab, nanti pulang sekolah kita cek ya" ucap devan

"sekarang lo istirahat aja, nanti gue telfon" lanjutnya

Dara mengangguk lalu merebahkan tubuhnya di brankar dibantu oleh devan, devan menatap dara meyakinkan setelah itu ia kembali ke kelas.

fikiran dara kacau sekarang, hal yang ia takutkan datang lagi kini, pendidikan, teman teman semua nya akan hilang jika ia benar benar hamil.

***
Dara berjalan gontai menuju halte sekolah, devan menunggu nya disana, saat devan melihat dara devan pun menyuruh dara untuk segera masuk kedalam mobilnya.

"nih" devan memberikan satu kanton plastik pada dara, di dalamnya ada satu buah tespek dan satu botol minum.

"mau cek dimana?"tanya dara "dirumah gue, orang rumah lagi pada gaada" jawab bara

Dara mengangguk lalu menyenderkan kepalanya di kaca mobil.

Sesampainya dirumah megah milik devan dara pun menatap devan ragu "udah ayo" devan menarik tangan dara agar masuk kerumah nya.

Dara masuk kekamar mandi milik devan, jantungnya berdegup sangat kencang..

Dara masuk kekamar mandi milik devan, jantungnya berdegup sangat kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dua garis..

Dara membekap mulutnya menahan tangis tubuhnya merosot, hal yang takutkan terjadi, hal yang ia hindari kini menimpanya.
"d-devann" teriak dara

devan segera menghampiri dara "kenapa d-

dara menunjukan tespek tersebut, devan membelalakan matanya, ia terkejut.

"udah ayo ayo keluar dulu" devan membantu dara bangun dan membawa nya keluar dari kamar mandi.

"dev ... hikss gimanaaa" tanya dara menangis.

"iya gue tanggung jawab dar, kita tunggu orangtua gue balik ya" devan menarik dara ke pelukannya memberi kekuatan pada gadisnya, jujur devan takut untuk bicara pada kedua orangtuanya namun ini yang harus ia lakukan, ia harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah ia perbuat.

Setelah menangis, devan mengajak dara untuk kebawah ia menyuruh asisten rumah tangganya untuk memasak makanan untuk dara, devan tau dara tak suka sarapan jadi agar dara tidak kelaparan ia memberi dara makan.

Dara makan sangat sedikit ia rasa tidak ada nafsu makan, sedari tadi dara hanya menonton, dara lebih diam dari biasanya.

"ASSALAMUALAIKUM SEMUA DUA SEJOLI PULANG" teriak bevan (ayah devan)

"loh dev siapa ini? pacar baru?" cerosos bevan
"adaraa ko disini, ada apa nak?" tanya Lita.

Dara menatap devan bingung "ma pa devan mau ngomong, mama papa duduk dulu"

Bevan dan lita pun duduk "mau ngomong apa boy? mau minta restu? papa restuin"

"iya pah, devan mau minta restu papa buat nikahin dara, karena devan..

devan udah rusak dara pah.. mah"

.
.
.
.
.






hayoloo gimana ya tanggapan papa bevan?
jangan lupa vote ya guyss-!

ACCIDENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang