23

2.8K 125 2
                                    

Sesampainya di sekolah Devan dan leo berjalan beriringan, semua orang memandang kagum bahkan ada yang terang terangan memuji ketampanan keduanya

"itu siapa ya ganteng banget"

"populasi cogan nambah anjir"

"aduh devan andai lo belum nikah"

"ganteng banget"

"rela jadi pelakor gue"

Keduanya tidak memperdulikan bisikan bisikan siswa siswi tersebut mereka terus berjalan hingga sampai di kelas

"LEO? ANJIR DATENG JUGA LO"

"ahahaha iyadong kan gue bilang gue bakal balik'

andrian dan julian bertos ria pada leo, sebelum Leo pindah mereka sudah saling mengenal,jadi jika bertemu kembali mereka sangat amat akrab.

"sidara gimana dev?" tanya andrian "baik, main lah ayo kerumah gue ga larang lo ko" jawab devan

"kalo gue dev?"

Julian menatap devan penuh harapan

"ngga deh takut anak gue ketularan sarap kek lo" ujar devan, mereka pun tertawa melihat muka masam julian

"Hai guyss"

Tiba tiba vivi dan elena menghampiri 4 orang lelaki itu, semua menatapnya aneh

"ngapain lo?" tanya andrian "suka suka gue lah, mm hai leo gue vivi masih inget kan? gue pacar nya devan" ujar vivi

"khmm.. mantan"

"iya kenal, apakabar?" tanya leo "gue baik ko hehe" vivi cengengesan sesekali ia mencuri curi pandang pada devan, andrian yang melihat itu pun merasa muak.

"lo ngapain si vi centil banget sama suami orang"
ujar andrian menekankan kata "suami"

"apaansi lo lemes banget jadi cowo" kesal vivi

"woi meg sini!" panggil julian

"apasi kawann"

"nih leo balik lagi, yo masih inget kan die? megan, pacar gue" ucap julian bangga "heh kutu! omongan lo asal banget sih" kesal megan

Leo tertawa "ahaha masih aja lo jul jul"

"ya gimana namanya juga usaha"

"Selamat pagi semuanya" tiba tiba bu nenden datang, yang membuat semua pun terburu buru duduk dibangku nya masing masing, termasuk dodi yang ikut berlari dengan badan gempalnya

gedubrak!

gruduk!

dag dag!

BRUKKKK!!!1

MEOWWW!!

"HAHAHAHAHHAHAA"

"woi dodii lo ngapain sujud disitu" teriak julian

"dodi kamu ini, cepat bangun lalu duduk di tempat kamu" titah bu nenden "i-iya bu"ujar dodi, ia pun berjalan ke tempat duduk nya sambil menahan sakit di lutut dan lengannya.

"murid baru? boleh maju kedepan"

"silahkan perkenalkan diri ke teman teman kamu"

"hai teman teman maupun yang bukan teman perkenalkan gue Leo baskara bisa panggil gue leo gue pindahan dari london, gue sodaranya devan, dan gue jomblo"ucap leo dengan suara lantangnya.

"pantes ganteng orang sodaranya devan"

"aduh lemes hayati bwang"

"id line sabi kali"

"baiklah leo silahkan duduk"

"mmm.. devan bagaimana dara apakah sehat? tanya bu nenden.

"makin cantik bu beuh bening" bukan devan yang menjawab namun perkataan lèmes dari julian.

Devan memandang julian tajam setelah itu ia menghadap bu nenden
"dara baik bu, rencananya mau ngambil home scolling, oh ya sekarang anak saya udah sering nendang nendang bu kalo saya ajak ngomong"

bu nenden tersenyum melihat devan, tak jarang anak seusianya bisa menerima keadaan seperti ini.

"bagus kalo gitu, salam untuk dara ya kapan kapan ibu nengok"

"iya bu" devan tersenyum manis.

Disisi lain vivi menggerutu kesal setelah apa yang ia dengar barusan, devan begitu antusias saat menceritakan soal dara dan anaknya yang pasti membuat vivi cemburu, vivi memandang devan tajam dan leo sadar akan tatapan vivi yang memanas pda devan.

"lo kalo cemburu sadar diri, yakali lo cemburu sama suami orang"

"gausah ikut campur" ketus vivi.

"Anak anak ibu ada tugas praktek buat kalian dikerjakan secara berkelompok ya, ibu akan tuliskan siapa dengan siapa, tidak ada yang boleh mengubahnya ya"

bu nenden pun mulai menuliskan beberapa nama siswa di papan tulis sampai akhirnya nama devan, julian, andrian, leo, vivi, elena, dan vera. devan membuka matanya lebar lebar bagaimana bisa ia satu kelompok dengan vivi, pasti ia akan memanfaatkan situasi ini, saat hendak protes leo mencegah devan

"gaakan ada apa apa, kerjain nya di rumah lo biar ada si dara jadi si vivi gaakan ngambil kesempatan" bisik leo

Vivi yang melihatnya pun hanya mesam mesem menurutnya ini adalah waktu yang tepat untuk merebut devan kembali.

tiba tiba devan berbalik lalu menghadap belakang

"yang satu kelompok sama gue kerjainnya dirumah gue pulang sekolah".





jangan lupa vote dan komennn-!




ACCIDENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang