35

2.5K 98 4
                                    

"gila lo yakin?!"

"rencana gue pasti bakal berhasil buat nyingkirin si dara"

"vi tapi itu bahaya!"

"udahlah lo ikutin gue aja"

"ga pokonya ngga, gue gamau berdosa karena udah bunuh orang"

"lo keterlaluan vi" lanjut elena

***
"yeayy bbq an !" seru megan, tangan nya tak henti henti memegang capitan daging.

"heh megan siniin dulu lo megang ituan tapi ga bantuin gimana si" omel leo "dih yauda si nihh gue bantu ya lewat doa"

"jangan disini sayang banyak asep" ucap devan "gapapa ko"

"mmm.. sayang... mmm... lo emang jahat ye ga liat leo jones tuh?" tanya andrian jahil "heh kambing! kenapa jadi ke gue?" omel leo "gue tau isi hati lo le lo tu kesepian kurang belaian kurang ka-

"mm makan tuh belaian" ucap leo sambil memasukan sayur mentah kedalam mulut andrian "heh bule! sialan lo"

"kayanya ini kesempatan gue" - batin vivi

saat hendak maju elena menahan pergelangan tangan vivi "jangan vi gue mohon"

"lo kenapa sih el? ohh. lo mulai care sama si dara? yauda kalo gitu gapapa gue ga butuh bantuan lo" ucap vivi lalu melenggang pergi menghampiri dara.

"dara ko lo disini sih ? gabaik loh ini asep nya banyak banget"

"gapapa ko vi pengen aja lagian bosen kalo harus duduk terus" ujar dara "mm gimana kalo lo temenin gue ke kamar ada yang harus gue beresin" ajak vivi

Dara sedikit menimang nimang "yauda yu"

Dara dan vivi pun berjalan beriringan "eh dar kita jalan jalan sekeliling dulu yu gue belum liat nih villanya gimana"

"boleh, gue juga lagi pengen keluar"

Dengan senang hati dara mengiyakan ajakan vivi yang tidak ia ketahui vivi tlah merencakan sesuatu untuknya. vivi sengaja mengajak dara jalan jalan sampai ke bagian belakang villa yang memang sedikit jauh dari villa.

"loh ini jurang dar?" tanya vivi "iya kata leo kita jangan ke daerah sini tapi ya gapapa lah asal ga terlalu maju"

"lo mau foto ga dar hp gue bagus loh kalo foto malem malem!" seru vivi "wah boleh boleh"

cekrek!

Satu jepretan foto berhasil vivi ambil, kini ia tersenyum menyeringai sebentar lagi rencananya akan dimulai

"dar coba deh lo liatnya ke depan sana,gue fotoin dari belakang kek nya bagus tuh" usul vivi "oke oke"

"satu.."

"dua.."

"tig-

brukk!

"AAAAAA!!!"

Dengan tega vivi mendorong tubuh dara ke dalam jurang tersebut dengan sisa kekuatannya dara berpegangan pada ranting yang menempel pada sisi tanah tersebut.

"VII HIKS... TOLONGIN GUEEEE!"

"haduh dara dara.. mau aja ya lo di bohongin sekarang lo tinggal milih mau anak lo yang mati atau....

lo juga mau ikut mati?" kejam vivi

"lo bener bener gila ya!"

"gue gini gara gara lo dara! lo udah ambil semuanya dari gue!"

"hikss.. hikss.. devan" lirih dara tenaganya semakin terkuras tangannya sudah tak kuat

"kenapa dara ko nangis sihh.. hmm" ujar vivi pura pura sedih

"vivi..hiks.. kali ini aja bantuin gue gue gamau anak gue kenapa napa hiks..."

"oke gue bantu"

Vivi sedikit maju dekat ke dalam jurang tersebut, namun bukan membantu dara namun ia akan menginjak kaki dara yang tengah memengang ranting.

"Selamat jalan adaraa!"

BRUKKK


"Sekarang gaada satu orang pun yang bisa rebut devan dari gue, good bye dara!"

ACCIDENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang