21

3.3K 132 8
                                    

Selama di sekolah tadi dara lebih banyak diam dan melamun,devan pun beberapa kali menghibur dara namun tak ada perubahan dari dara,sampai sekarang pun dara hanya diam dan bicara seperlu nya saja.

"ndaaar lo kenapasi hah?" prustasi devan "gapapa" jawab dara seadanya

Devan terus menatap dara ia tau kini istrinya sedang memikirkan kejadian tadi

"jangan di fikirin ya, gaada yang salah dari diri lo disini yang salah gue" ucap devan, dara hanya mengangguk

KRINGG KRINGG KRINGG

"bentar gue buka dulu" ucap devan

Devan pun membuka pintu lalu melihat siapa yang datang

"mama" panggil devan, yang datang ternyata lita, "dara gimana dev?" tanya lita "masih diem mah coba deh mamah ngomong sama dara" usul devan " yauda kamu keluar dulu gih" titah dona

"haii sayang" sapa dona pada dara

"eh mama" ucap dara lalu memeluk lita

"kata devan kamu diem aja daritadi kenapasi?" tanya lita "gapapa ko mah hehehe" jawab dara

"dengerin mamah ya dara, jangan kamu masukin hati omongan orang orang tadi,  kamu, devan ga salah sayang ini mungkin sudah rencana tuhan untuk menyatukan kehidupan kalian, walaupun caranya memang sedikit salah tapi kalian bahagia kan? kalian pun mau menerima ini semua" jelas lita

"tapi mah dara takut vivi makin benci sama dara dara tau vivi itu orangnya nekat apalagi kalo soal devan" ucap dara

Lita menghembuskan nafasnya "selama kamu sama devan gaada yang bakal ganggu kamu sayang, mulai sekarang devan itu punya kamu seutuhnya, jadi gaperlu khawatir"

oh iya kamu juga harus terus jaga devan dan sampe direbut sama vivi lagi" lanjut lita

Dara terlihat menimang nimang ucapan mertuanya

"bener juga kan selalu ada devan yang jagain gue, tapi kalo suatu saat vivi.... ah gaboleh devan cuma punya gue oke dara lo gaboleh takut lagi lo harus berani"

"tapi mah, dara egois ga si kalo gini?" tanya dara

"ngga sayang, percaya sama mamah" jawab lita sambil mencubit hidung menantunya itu

"makasih ya maa" ucap dara sambil memeluk lita

"wah dalam rangka apa nih peluk pelukan" tiba tiba devan datang ntah dari arah mana

"kepo lo" ketus dara "galak banget lo gendut" ejek devan

"mamaa liat devannya kan dara gendut juga gara gara anak dia" adu dara "emang dia itu ngeselin, gangerasain jadi cewe" kompor lita "iya mah dasar gakasian sama dara" ambek dara

"ululu mana daranya devan mana istrinya devan yang paling cantik seindonesia mana anak papah juga yang ganteng mana cini ciniii" ucap devan sambil menarik dara dalam pelukannya, dara membalas pelukan devan sambil tersenyum

"mamah ga diajak nih?" sindir lita

"nenda juga cinii dongg" ajak dara

mereka bertiga pun berpelukan "mana nih cucu nenda sehat sehat ya sayangg"

"iya nenda kan aku kuat cebentar lagi kita ketemu ya" ucap dara dengan nada anak kecil

Devan tersenyum senang melihat istri dan ibunya sangat amat dekat, devan merasa lega ketika semua orang tau tentangnya dengan dara itu artinya ia bisa menjaga dara lebih ketat lagi dan tak perlu sembunyi sembunyi.

***

Pagi ini seperti biasa tengah sibuk membuat sarapannya dengan devan, awalnya dara enggan bersekolah namun bukan devan namanya jika tidak bisa membujuk dara

ACCIDENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang